Mengenal Penyakit Ain dan Doa Agar Terhindar Darinya, Penting Diketahui
Ain adalah penyakit hati dari pandangan mata yang menciptakan rasa iri, dengki, hasad, dan takjub.
Ain adalah penyakit hati dari pandangan mata yang menciptakan rasa iri, dengki, hasad, dan takjub.
Mengenal Penyakit Ain dan Doa Agar Terhindar Darinya, Penting Diketahui
Seiring perkembangan teknologi internet, orang-orang bisa dengan mudah membagikan ragam kegiatannya untuk ditonton khalayak ramai meski hanya lewat dunia maya. Namun ternyata, hal ini bisa menimbulkan dampak negatif, yaitu munculnya penyakit ain. Penyakit ain adalah sebuah gangguan yang dipercaya dalam Islam, dan bisa dialami oleh siapa saja, dari orang tua, muda, laki-laki, maupun perempuan.
Penyakit ain adalah penyakit hati yang bermula dari pandangan mata yang kemudian menciptakan perasaan iri, dengki, hasad, dan takjub.
Penyakit ini bisa mengganggu kehidupan manusia, baik secara fisik dan psikologis.
Untuk menjaga kesehatan spiritual dan melindungi diri dari penyakit ain, Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan zikir, doa, dan menghadirkan Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Dengan berpegang teguh pada ajaran agama dan mengamalkan nilai-nilai positif seperti cinta, kasih sayang, dan ketulusan, umat muslim diharapkan dapat melawan pengaruh negatif dan menciptakan kehidupan yang sehat dan harmonis.
Lantas, seperti apa penyebab dan gejala penyakit ain serta doa-doa apa saja yang patut dilafalkan untuk menjauhkan diri darinya? Simak selengkapnya.
-
Apa itu Penyakit Ain? Penyakit ain adalah suatu penyakit yang bukan seperti penyakit fisik maupun rohani yang biasa diketahui masyarakat, tetapi langsung memberi perubahan terhadap fisik seseorang tanpa disadari seseorang yang terkena penyakit tersebut.
-
Mengapa Penyakit Ain berbahaya? Penyakit ain sangat berbahaya karena kemunculannya tidak disadari, namun bisa menyebabkan gangguan fisik hingga mengakibatkan kematian bagi korbannya.
-
Bagaimana menghindari penyakit 'ain? “U’iidzukuma bikalimaatillahit taammah, min kulli syaithaanin wa haamah wa min kulli ‘ainin laamah.“ Artinya: “Aku meminta perlindungan untuk kalian dengan kalimat Allah yang sempurna, dari gangguan setan dan racun, dan gangguan ‘ain yang buruk“. Lalu Nabi bersabda: “Dahulu ayah kalian (Nabi Ibrahim) meruqyah Ismail dan Ishaq dengan doa ini“ (HR. Abu Daud
-
Bagaimana Penyakit Ain bisa terjadi? Penyakit ain bersal dari kekaguman seseorang yang melihat sesuatu, kemudian diikuti oleh jiwanya yang keji dan dengan menggunakan tatapan matanya, mereka menyampaikan racun yang ada pada jiwanya kepada orang yang dilihat.
-
Siapa saja yang bisa terkena Penyakit Ain? Penyakit ain bisa berasal dari diri sendiri maupun dari orang lain.
-
Kapan Penyakit Ain terjadi? Penyakit Ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang dimiliki orang lain.
Pengertian Penyakit Ain
Secara sederhana, penyakit ain adalah penyakit hati yang berawal dari pandangan mata.
Penyakit ain sering juga disebut sebagai kena mata, mata jahat, atau evil eye. Penyakit ini berkaitan dengan pengaruh dari pandangan mata yang disertai sifat dengki atau iri kadang terjadi pula pada rasa takjub atau cinta terhadap yang dipandang secara berlebihan.
Mengutip Liputan 6, penyakit ain berasal dari kata ‘aana – ya’iinu yang berarti terkena sesuatu hal dari mata. Penyakit ain bisa berasal dari diri sendiri maupun dari orang lain.
Penyakit ain juga bisa dialami anak-anak disebabkan oleh pandangan mata. Syaikh Abdurrahman bin Hasan menyebutkan dalam Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid bahwa, “seorang yang memandang, menimbulkan gangguan pada yang dipandangnya.”
Penyakit ain terdapat dalam beberapa hadis. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis yang berbunyi; "Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa." (HR. Muslim No.2188).
Dari Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata: “Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memintaku agar aku diruqiyah untuk menyembuhkan ‘ain” (HR. Muslim no.2195).
Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW bersabda:
"Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ain." (HR. Al Bazzar).
Penyebab Penyakit Ain
Penyabab penyakit Ain yang paling utama adalah pikiran negatif.
Penyakit ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang dimiliki orang lain. Orang yang memiliki sifat hasad akan memiliki pandangan yang penuh kebencian.
Arogansi dan iri hati adalah dua sifat setan yang menempati sifat manusia untuk menyimpang dari kebaikan.
Kepercayaan pada mata jahat atau penyakit ain adalah kepercayaan pada kekuatan iri dan kecemburuan yang dapat menyebabkan bahaya, kehancuran, dan keputusasaan dalam diri manusia.
Perasaan kagum yang menimbulkan kekhawatiran juga bisa menyebabkan penyakit ain. Manusia, di bawah obsesi ini, dapat membahayakan sesamanya, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Oleh karenanya, melalui pemahaman akan apa itu penyakit in, umat muslim diberikan panduan dan pengajaran yang dapat membantu mereka menjaga kesehatan spiritual dan menghadapi energi negatif di sekitar mereka.
Dengan mengingat pentingnya memiliki hati yang bersih dan pikiran yang positif, umat muslim diajarkan untuk membangun hubungan yang baik dengan Allah dan dengan sesama manusia.
Gejala Penyakit Ain
Seperti halnya penyakit fisik, seseorang yang menderita penyakit ain juga mengalami beberapa gejala.
Orang yang mengalami ain diyakini dapat mengalami gangguan kesehatan, kecelakaan, atau masalah dalam kehidupan mereka.
Gejala yang berkaitan dengan penyakit ain dapat bervariasi tergantung pada budaya dan keyakinan masyarakat sekitar.
Adapun Syaikh Abdul Aziz As-Sadhan hafidzahullahu Ta’ala menjelaskan gejala penyakit ain sebagai berikut:
- Sakit kepala yang berpindah-pindah.
- Wajah pucat.
- Sering berkeringat dan buang air kecil.
- Nafsu makan lemah.
- Mengalami mati rasa.
- Mengalami panas atau dingin di anggota badan.
- Detak jantung yang cepat dan tidak beraturan.
- Mengalami rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu.
- Merasa bersedih dan merasa sempit (sesak) di dada.
- Berkeringat di malam hari.
- Memiliki perilaku (emosi) berlebihan.
- Memiliki ketakutan yang tidak wajar.
- Sering bersendawa.
- Menguap atau terengah-engah.
- Menyendiri atau suka mengasingkan diri.
- Diam atau malas bergerak.
- Senang (terlalu banyak) tidur.
- Mengalami masalah kesehatan tertentu tanpa ada sebab-sebab medis yang diketahui.
Gejala-gejala yang disebut di atas adalah penggambaran bahwa adanya penyakit ain atau penyakit iri, dengki, hingga hasad berdampak pada hal-hal tersebut.
Dalam tradisi Islam, ain sering dianggap sebagai ujian atau gangguan yang dapat diatasi melalui doa, perlindungan, dan amalan spiritual.
Nabi Muhammad SAW pernah melihat anak perempuan Ummu Salamah RA yang masih kecil dengan wajah yang cenderung berwarna hitam. Nabi Muhammad SAW bersabda; "Mintakanlah ruqyah untuknya karena dia terkena nadzarah (penyakit ain)." (HR. Bukhari dan Muslim).
Doa Agar Terhindar dari Penyakit Ain
Salah satu cara menghindari penyakit ain yang dianjurkan di agama Islam adalah membaca doa dan beribadah.
Allah SWT berfirman:
"Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri." (QS. Yusuf ayat 67).
Para ulama Nahdlatul Ulama (NU) menjelaskan bacaan-bacaan doa agar terhindar dari penyakit ain yang bisa Anda lafalkan adalah sebagai berikut;
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ. اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ وَلَا تَضُرَّهُ
U‘îdzuka bikalimâtillâhit tâmmati min kulli syaithânin, wa hâmmatin, wa min kulii ‘ainin lâmmah. Allâhumma bârik fîhi, wa lâ tadhurrah.
Artinya: “Aku menyerahkan perlindunganmu dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, binatang melata/serangga, dan segala pengaruh mata jahat. Tuhanku, turunkan keberkahan-Mu pada anak ini. Jangan izinkan sesuatu membuatnya celaka.”
Sementara itu, dalam buku berjudul Ruqyah Online Solusi di Tengah Pandemi oleh Ahmad Ahid, Lc, M.S.I, bacaan doa agar terhindar dari penyakit ain lainnya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut;
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
Audzu bi kalimaatillahit taammati min kulli syaithonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracung dan dari pengaruh 'ain (pandangan mata) yang jahat."
Selain membaca doa agar terhindar dari penyakit ain, dianjurkan pula bagi Anda untuk senantiasa menyertai lontaran-lontaran pujian kepada orang lain dengan ungkapan seperti TabarakAllah (تبارك الله) atau Masha'Allah (ما شاء الله).
Kemudian berwudu dilengkapi dengan membaca surat al-Ikhlas, surat al-Falaq dan surat an-Nas sebanyak tiga kali setelah Subuh dan setelah Magrib.