Niat Puasa Ayyamul Bidh 31 Agustus 2023 dan Keutamaannya, Amalan Sunnah Anjuran Nabi
Sebelum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh Agustus 2023, ada bacaan niat yang harus dibaca.
Sebelum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh Agustus 2023, ada bacaan niat yang harus dibaca
Niat Puasa Ayyamul Bidh 31 Agustus 2023 dan Keutamaannya, Amalan Sunnah Anjuran Nabi
Dalam Islam, puasa adalah salah satu bentuk ibadah yang mencerminkan ketaatan pada Sang Pencipta.
Selain puasa wajib seperti pada bulan Ramadhan, ada juga puasa-puasa sunnah yang dianjurkan oleh agama. Salah satu puasa sunnah tersebut adalah Puasa Ayyamul Bidh.
Tiga hari di pertengahan bulan dalam kalender Hijriyah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15, diambil sebagai waktu pelaksanaan puasa tersebut.
-
Apa hukum puasa Ayyamul Bidh? Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu jenis puasa sunah dalam agama Islam.
-
Mengapa berpuasa Ayyamul Bidh sangat dianjurkan? Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas, puasa di ayyamul bidh dihukumi sunnah muakkad, sebuah amalan yang sangat dianjurkan.
-
Kenapa puasa Ayyamul Bidh dianjurkan? Dengan berpuasa pada hari-hari tersebut, umat Islam dapat mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dan mendapatkan keutamaan serta pahala tambahan.
-
Kapan tepatnya puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharram tahun 2023? Tahun ini, puasa Ayyamul Bidh 1445 H bertepatan dengan akhir Juli dan awal Agustus 2023.
-
Bagaimana tata cara puasa Ayyamul Bidh? Pelaksanaannya pun sama seperti ibadah puasa wajib, yaitu dengan membaca niat sebelum menjalankan puasa, dan menahan diri pada hal-hal yang dapat membatalkan ibadah puasa.
-
Bagaimana cara berpuasa Ayyamul Bidh? ● Membaca niat puasa Ayyamul Bidh. ● Makan sahur dianjurkan untuk dilakukan ketika sudah mendekati waktu Subuh sebelum imsak. ● Melaksanakan puasa dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lainnya. ● Menjaga diri dari segala perilaku yang membatalkan puasa. ● Menyegerakan berbuka puasa ketika waktu Maghrib tiba dan membaca doa buka puasa.
Apa Itu Puasa Ayyamul Bidh?
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan pada pertengahan bulan hijriah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya.
Puasa ini disebut puasa hari-hari putih (ayyamul bidh) karena bertepatan dengan terang bulan (terang-terangnya bulan).
Cara pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh sama seperti ibadah puasa lainnya, yaitu dengan niat, sahur terlebih dulu, dan menahan diri dari haus dan lapar serta hawa nafsu. Puasanya dimulai dari terbit fajar saat azan Subuh hingga waktu berbuka ketika azan Maghrib.
Niat Puasa Ayyamul Bidh 31 Agustus 2023
Sebelum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, ada bacaan niat yang harus dibaca. Selain untuk memantapkan ibadah, niat puasa Ayyamul Bidh juga berguna untuk membedakan puasa ini dengan ibadah puasa lainnya.
Berikut adalah bacaan niat puasa Ayyamul Bidh:
Niat puasa Ayyamul Bidh Arab
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Niat puasa Ayyamul Bidh Latin
Nawaitu Sauma Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.
Arti niat puasa Ayyamul Bidh
"Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah ta'ala"
Kapan Puasa Ayyamul Bidh saat Bulan Agustus 2023?
Puasa Ayyamul Bidh di bulan Agustus 2023 jatuh pada dua kali, yaitu pada bulan Muharram dan Safar dalam kalender Hijriah. Berikut adalah jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Agustus 2023:
• Bulan Muharram: Senin, 31 Juli 2023; Selasa, 1 Agustus 2023; dan Rabu, 2 Agustus 2023.
• Bulan Safar: Rabu, 30 Agustus 2023; Kamis, 31 Agustus 2023; dan Jumat, 1 September 2023.
Anjuran Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan. Anjuran untuk berpuasa sunnah tiga kali dalam sebulan ini didukung oleh beberapa hadis yang kami lansir dari rumaysho.com, yaitu:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: [1] berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] mengerjakan shalat Dhuha, [3] mengerjakan shalat witir sebelum tidur.”
(HR. Bukhari).
Dalil ketika Mu’adzah bertanya pada ‘Aisyah,
أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَتْ نَعَمْ. قُلْتُ مِنْ أَيِّهِ كَانَ يَصُومُ قَالَتْ كَانَ لاَ يُبَالِى مِنْ أَيِّهِ صَامَ. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
“Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Mu’adzah lalu bertanya, “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau).”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dalil dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.”
(HR. An Nasai).
Kemudian ada dalil yang menjelaskan tentang keutamaan puasa Ayyamul Bidh, yaitu dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.”
(HR. Bukhari)