Puasa Nisfu Syaban Berapa Hari? Ini Penjelasan Lengkapnya
Puasa nisfu syaban adalah amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk memperbanyak pahala.
Puasa nisfu syaban adalah amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk memperbanyak pahala.
Puasa Nisfu Syaban Berapa Hari? Ini Penjelasan Lengkapnya
Puasa nisfu syaban adalah amalan yang populer dijalankan oleh umat Islam. Puasa nisfu syaban dikenal sebagai malam Nisfu Syaban atau malam pertengahan bulan Syaban. Lantas, puasa nisfu syaban berapa hari dilakukan?
Menjawab pertanyaan puasa nisfu syaban berapa hari, jawabannya adalah puasa nisfu syaban tidak dilakukan selama beberapa hari, melainkan hanya satu hari saja. Meskipun hukumnya sunnah, namun pengerjaannya dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.Dikutip dari buku Meraih Surga dengan Puasa karya Herdiansyah Achmad, diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Jika datang malam Nisfu Syaban, salatlah dan puasalah pada siang harinya karena Allah akan meraih surga dengan puasa menurunkan ampunannya di malam itu, mulai dari terbenamnya Matahari hingga pagi hari. Kemudian Allah berfirman, 'Ingatlah Aku akan mengampuni orang yang meminta ampunan dari-Ku, ingatlah Aku akan memberikan rezeki pada orang yang meminta rezeki pada Ku, ingatlah Aku akan mengabulkan orang yang meminta kesehatan pada-Ku, dan ingatlah Aku akan begini dan begitu (yakni meminta apa saja) meminta pada Allah sampai munculnya fajar." (HR Ibnu Majah) Puasa Nisfu Syaban dilakukan pada tanggal 15 Syaban sesuai kalender Hijriah. Puasa Nisfu Syaban disebut pula sebagai puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat Muslim karena ini bulan yang mulia dan dipenuhi dengan kebaikan.
Selain itu, Rasulullah SAW menyebut Nisfu Sya'ban adalah waktu pengampunan dari Allah SWT. Dari Mu'adz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda,
إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
Artinya: "Allah melihat kepada semua hambanya di malam Nisfu Syaban, kemudian memberikan pengampunan kepada mereka semuanya kecuali kepada orang musyrik dan orang yang selalu mengajak kepada perselisihan," (HR Baihaqi dan An Nasa'i)
Dilansir dari Studi Kritik Hadis Keutamaan Nisfu Sya'ban Dalam Kitab Fadhail al-Awqaat karya Imam Baihaqi, hadits tersebut berderajat shahih. Keberlanjutan sanad dan perawinya dianggap terpercaya serta tanpa cela.
Berikut ini selengkapnya mengenai puasa nisfu syaban yang penting Anda ketahui.
Puasa Nifsu Syaban Tahun 2024
Untuk pertanyaan puasa Nisfu Syaban berapa hari, jawabannya adalah hanya dilakukan pada malam pertengahan bulan Syaban, yaitu pada tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriah. Hadits Rasulullah saw diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah menyatakan:فَمَا رَاَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم اِسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ اِلَّا رَمَضَانَ وَمَارَاَيْتُهُ اَكْثَرَ صِيَامُا مِنْهُ فِيْ شَعْبَانَ رواه البخاري
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan tidak pernah melihat Rasulullah memperbanyak puasa dalam satu bulan selain bulan Sya’ban” (HR. Bukhari).
Lantas, puasa nisfu syaban berapa hari? Melansir NU Online, jumlah puasa Sya'ban tidak dirinci berapa banyak dan di tanggal berapa saja dilaksanakan. Ulama kemudian membahas terkait persoalan ini.
Ada dua hadits yang menjadi tolok ukur penjelasan mengenai jumlah puasa Sya'ban. Pertama, hadits berikut ini:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يُفْطِرُ؛ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يَصُومُ. وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ)
Artinya, “Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berbuka’; beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berpuasa’; aku tidak pernah melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan; dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Sya’ban’.” (Muttafaqun ‘Alaih. Adapun redaksinya adalah riwayat Muslim). Sementara itu, hadits yang kedua berbunyi:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: ... كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ، كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً. (رواه مسلم)
Artinya, “Diriwayat dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘… Rasulullah saw sering berpuasa Sya’ban seluruhnya; beliau sering berpuasa Sya’ban kecuali sedikit saja’.” (HR Muslim).
Mengutip buku Keagungan Rajab dan Syaban karya Abdul Manan Bin Hj. Muhammad Sobari, ada penganjuran untuk berpuasa 3 hari di awal Syaban, 3 hari dipertengahan, dan 3 hari di akhir bulan Syaban.
Pahalanya bisa setara pahala 70 nabi ditambah dengan pahala ibadah selama 70 tahun. Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa (orang) yang berpuasa 3 hari sejak awal Syaban dan 3 hari di pertengahannya kemudian 3 hari di akhirnya niscaya Allah menuliskan baginya 70 pahala para Nabi dan dia diberi pahala sama dengan orang yang beribadah kepada Allah selama 70 tahun dan sekiranya mati, di tahun itu akan menjadi mati syahid."
Kendati demikian, bila Anda masih meragukan penganjuran puasa Nisfu Syaban tak ingin momen Nisfu Syaban dilewatkan begitu saja, sebagai gantinya bisa mengerjakan puasa Ayyamul Bidh yang memiliki landasan pengerjaan lebih jelas dalam hadits. Salah satu waktu pengamalan puasa Ayyamul Bidh bertepatan dengan waktu Nisfu Syaban yaitu, 15 Syaban atau 25 Februari 2024.
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)." (HR Tirmidzi)
Tata Cara Puasa Nisfu Syaban dan Niatnya
Bulan Syaban adalah bulan yang istimewa, ini tepat satu bulan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunnah yang ditunaikan pada pertengahan bulan Syaban.Tata cara puasa Nisfu Syaban sama seperti mengerjakan puasa sunnah dan wajib. Dilakukan dengan menahan diri tidak makan, minum, dan melakukan perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.
Bacaan niat puasa Nisfu Syaban dianjurkan untuk dibaca pada malam hari. Ini bacaan niat puasa Nisfu Syaban yang dimaksudkan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillahi ta‘ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah SWT.”