Mitos Burung Cucak Keling dalam Kepercayaan Indonesia, Ini Ulasannya
Cucak keling adalah burung dengan bunyi kicauan tajam nan keras, membuatnya mudah dikenali.
Cucak keling adalah burung dengan bunyi kicauan tajam nan keras, membuatnya mudah dikenali.
Mitos Burung Cucak Keling dalam Kepercayaan Indonesia, Ini Ulasannya
Burung cucak keling dikenal sebagai burung yang memiliki pola bernyanyi yang khas dan menjadi daya tarik utama bagi pecinta burung. Burung ini memiliki nama latin Aplonis panayensis dan biasa disebut juga cemperling atau perling kumbang.Burung cucak keling hidup di hutan-hutan tropis dan perkebunan lereng gunung di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Burung ini merupakan burung koloni yang tinggal di pohon-pohon besar dalam jumlah ratusan bahkan ribuan.
Karakteristik burung cucak keling adalah warna bulunya yang khas, hitam kehijauan mengkilap dan tak lupa sorotan mata tajamnya merah menyala. Apabila dilihat sekilas, burung ini memang memiliki perawakan menyeramkan dan sedikit menakutkan.
Bunyi suaranya pun khas yaitu tajam dan melengking. Meskipun begitu, cucak keling suka dijadikan bahan pancingan untuk burung lain karena mampu menghasilkan suara yang variatif. Namun, di balik keindahan dan keunikan burung cucak keling, ternyata terdapat banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang burung ini.
Mitos Burung Cucak Keling
Memiliki bulu yang berwarna hitam pekat di seluruh tubuhnya ditambah lagi warna matanya yang merah menyala, membuat burung cucak keling memiliki mitos-mitos mistik yang tersemat cukup kental kepadanya.Beberapa mitos menganggap burung ini sebagai pembawa sial, sedangkan beberapa mitos lainnya menganggap burung ini sebagai pembawa rezeki.
Berikut adalah beberapa mitos burung cucak keling yang menarik untuk Anda ketahui:
1. Penanda Keburukan
Burung cucak keling yang hinggap di atap rumah atau disekitar pekarangan rumah dipercayai sebagai tanda akan datangnya musibah keburukan pada rumah tersebut yang menimpa salah satu anggota keluarganya atau penghuninya.
Oleh karenanya, sebelum burung camperling ini banyak di pelihara sebagai burung hias, keberadaannya selalu di usir oleh orang-orang disekitarnya yang mempercayai mitos ini tentunya.
2. Burung Sesembahan Ilmu Hitam
Mitos burung cucak keling yang satu ini tak kalah menyeramkan. Seperti halnya burung gagak yang berwarna hitam yang digunakan sebagai pelengkap sesaji ilmu hitam, konon katanya cucak keling yang berwarna hitam ini juga kerap dijadikan pelengkap persembahan ddi ilmu hitam.
Sampai saat ini kebenarannya juga belum terbukti atau belum saya ketahui ini masih menjadi mitos yang berkembang di kalangan masyarakat yang percaya terhadap mitos tersebut. 3. Pembawa Berita Kematian
Mitos burung cucak keling lainnya adalah suaranya dpercaya sebagai tanda berita kematian. Seperti ini jika terdengar kicauan burung cucak keling di sebuah desa itu menandakan akan ada penduduk yang meninggal dunia.
Tetapi bagaimana dengan kondisi seperti saat ini, di mana banyak pecinta burung kicau yang memeliharanya karena tertarik dengan suara kicauannya yang galak dan merdu serta warna bulunya yang eksotis? 4. Pembawa Keberuntungan
Mitos keempat mengatakan bahwa burung cucak keling merupakan pembawa keberuntungan. Jika memelihara burung ini di rumah dengan baik, itu akan membawa rezeki dan kemudahan dalam segala hal.
Burung ini juga dipercaya sebagai penolak bala dan pelindung rumah dari gangguan makhluk halus. Meski agak kontradiktif dengan mitos-mitos terdahulu yang memiliki kesan negatif, namun seperti inilah kepercayaan yang berkembang di masyarakat yang memercayai mitos.
5. Penambah Kecerdasan
Mitos kelima mengatakan bahwa burung cucak keling merupakan penambah kecerdasan. Jika mendengarkan suara burung ini secara rutin, itu akan meningkatkan daya ingat dan kemampuan belajar kita.
Burung ini juga dipercaya sebagai pemberi inspirasi dan motivasi dalam berbagai bidang.
Habitat dan Cara Merawat Burung Cucak Keling
Burung cucak keling umumnya hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1200 mdpl. Selain itu, juga ditemukan di tempat terbuka seperti hutan, pedesaan dan perkotaan. Cucak keling hidup berkelompok dengan membuat sarang yang berdekatan di lubang pohon atau semak-semak lereng gunung.Di alam liar, cucak keling dikenal hewan pemakan segalanya mulai dari bunga, nektar, buah, biji-bijian hingga serangga kecil. Dengan memakan makanan serangga seperti kroto, jangkrik, larva bambu, larva hongkong bisa membantu burung ini untuk menghasilkan suara kicauan yang indah. Apabila Anda ingin memelihara burung cucak keling, bisa mengikuti cara perawatannya dengan benar seperti yang dijabarkan di bawah ini:
1. Jemur Burung
Cara pertama merawat cucak keling dapat dimulai dari proses menjemur. Burung yang satu ini suka sekali dengan udara segar di pagi hari sehingga para pemilik dapat menjemurnya pada pukul 7 atau 8 pagi.
Menjemur cucak keling bagus untuk kesehatan dan pernapasannya. Akan tetapi jangan terlalu lama, karena tidak terlalu kuat akan panas dan mudah sekali dehidrasi.
2. Mandikan Secara Rutin
Untuk proses memandikannya, pemilik cukup menyemprotkan burung cucak keling menggunakan air sampai basah ke tubuhnya secara menyeluruh. Selain itu, bisa juga meletakkan cepuk air dalam kandang dan burung tersebut akan mandi sendiri dengan mencemplungkan diri.
Namun opsi pertama jauh lebih efektif dilakukan. Proses memandikannya bisa dilakukan setiap hari setelah dijemur sekitar pukul 8 atau 9 pagi, saat matahari mulai terasa menghangat. Harap dilakukan secara konsisten setiap harinya.
3. Bersihkan Kandang
Ketika memelihara hewan, tentunya perlu menyediakan tempat dan lingkungan yang bersih supaya nyaman untuk ditinggali. Burung juga cenderung lebih rentan terhadap penyakit, sehingga bisa menyebabkannya kurang fit. Oleh karenanya, perlu memastikan kebersihannya.
Sebaiknya dilakukan dua hari sekali membersihkannya, karena kandang burung cenderung lebih cepat kotor karena kotoran atau dari sisa makanannya. Selain itu, bisa menyemprotkan atau sterilisasi kandang dengan obat kutu sebulan sekali agar terhindar gangguan parasit.
4. Beri Makan
Di alam liar, burung cucak keling adalah hewan pemakan segalanya. Baik itu buah-buahan, biji-bijian, bunga dan serangga kecil sekali pun. Serangga yang dimakan bisa berupa ulat, jangkrik, kroto atau serangga sejenis lainnya.
Pemilik bisa memberikan buah pisang kepok atau pepaya. Alternatif lainnya, dapat memberikan voer yang ditaruh dalam sangkarnya, jika bisa voer kasar seperti fancy gold yang hijau (rumput laut). Untuk tambahan makanannya, pemilik dapat memberikan kroto atau jangkrik. Jangan berlebihan, sewajarnya saja.