Mitos di Jawa Timur yang Umum Berkembang, Simak Ulasannya
Dibalut dalam cerita-cerita yang melegenda, setiap mitos membawa pesona dan misteri yang tak terlupakan.
Dibalut dalam cerita-cerita yang melegenda, setiap mitos membawa pesona dan misteri yang tak terlupakan.
Mitos di Jawa Timur yang Umum Berkembang, Simak Ulasannya
Jawa Timur, sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan budaya dan sejarah, dipenuhi dengan beragam mitos yang memikat dan mempesona.
Dari legenda tentang kekuatan gaib hingga kisah-kisah yang menakutkan tentang makhluk halus, mitos-mitos ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Jawa Timur.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitos diartikan sebagai cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut, mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
Di Jawa Timur pun terdapatberagam mitos khas yang masih hidup dalam masyarakat. Keberadaan mitos-mitos tersebut didukung oleh pewaris kebudayaan aktif dan pasif yang masih tetap mempertahankan bahkan melestarikan keberadaannya.
Apa saja mitos di Jawa Timur yang umum berkembang? Berikut ulasannya.
-
Dimana contoh mitos di Indonesia? Berikut contoh mitos di Indonesia, antara lain: Ayam Jantan Berkokok di Sore & Malam Hari
-
Dimana mitos ini populer? Mitos atau Fakta Ibu Hamil Tidak Boleh Potong Rambut Mitos tentang ibu hamil yang tidak boleh memotong rambut adalah salah satu kepercayaan yang cukup populer di berbagai budaya, termasuk di Indonesia.
-
Apa itu mitos? Pada umumnya, Cremers mendefinisikan mitos sebagai cerita atau narasi yang berasal dari tradisi lisan dan memiliki unsur magis atau keajaiban.
-
Bagaimana mitos berkembang di masyarakat? Berkembangnya cerita-cerita mitos dalam masyarakat merupakan fenomena yang wajar di sepanjang sejarah manusia. Ini merupakan bagian dari warisan budaya, di mana cerita di masyarakat selalu beradaptasi dan berkembang seiring waktu.
Perkembangan Mitos di Jawa Timur
Perkembangan mitos di Jawa Timur telah menjadi cerminan dari dinamika budaya dan sejarah yang melintasi zaman. Dari masa ke masa, mitos-mitos tersebut terus berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di wilayah tersebut.
Awalnya, mitos-mitos ini mungkin berakar dari kepercayaan tradisional masyarakat Jawa Timur terhadap alam dan dunia gaib, namun seiring waktu, mereka juga tercermin dari interaksi dengan budaya-budaya lain dan pengaruh modernisasi.
Pengaruh agama dan kebudayaan dari luar, seperti Hindu-Buddha dan Islam, telah memperkaya serta memengaruhi perkembangan mitos di Jawa Timur.
Kisah-kisah tentang dewa-dewi, tokoh-tokoh agung, dan makhluk gaib menjadi terkait erat dengan nilai-nilai keagamaan dan filosofis yang dianut oleh masyarakat setempat.
Selain itu, perubahan dalam struktur sosial dan politik juga memengaruhi mitos-mitos ini, baik melalui pembentukan cerita-cerita baru maupun reinterpretasi terhadap mitos yang sudah ada.
Dalam era modern, perkembangan teknologi dan media massa juga turut memengaruhi cara mitos di Jawa Timur disampaikan dan diterima oleh masyarakat.
Kisah-kisah mitologis yang dulunya hanya disebarkan secara lisan, kini dapat diakses melalui berbagai media, termasuk buku, film, dan internet.
Meskipun demikian, mitos-mitos tersebut tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya Jawa Timur, terus hidup dan berkembang di tengah arus zaman yang terus berubah.
Ragam Mitos di Jawa Timur
Pulau Jawa memiliki nilai kharismatik tersendiri terutama bagi masyarakat jawa baik itu masyarakat Jawa Barat, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur yang semua masyarakatnya baik kalangan atas maupun kalangan bawah mempunyai fenomena mitos tersendiri dan tentunya berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain (Nur dan Devy, 2019:224).
Masyarakat Jawa Timur yang terkenal dengan pantai utaranya memiliki banyak mitos yang berkembang dan banyak budaya yang masuk melalui jalur perdagangan laut sehingga semakin bertambah keberagaman budaya yang masuk ke masyarakat pantai utara Jawa Timur.
Adapun ragam mitos di Jawa Timur yang umum berkembang dan diyakini oleh masyarakatnya hingga sekarang adalah;
1. Larangan Menyapu di Malam Hari
Mitos di Jawa Timur yang pertama adalah larangan menyapu di malam hari. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, menyapu di malam hari dapat menghambat datangnya rezeki dan ketentraman dalam berumah tangga.
Pasalnya, suara sapu yang terdengar di malam hari diyakini tidak hanya menganggu orang sekitar melainkan juga mahkluk halus yang tinggal di alam lain.
2. Diculik Roh Halus Apabila Bepergian Saat Maghrib
Mitos di Jawa Timur kedua yang umum berkembang adalah kisah penculikan oleh roh halus apabila manusia berkeliaran di waktu maghrib. Masyarakat Jawa, khususnya yang beragama Islam mempercayai bahwa waktu petang merupakan waktu bangsa jin atau setan berkeliaran.
Kepercayaan itu menimbulkan adanya mitos yang mengatakan roh halus akan membawa anak-anak yang masih berkeliaran di luar rumah, ke tempat persembunyian mereka.
3. Hubungan Kematian dengan Burung Gagak Hitam
Mitos di Jawa Timur yang ketiga adalah simbolisasi kematian dengan kehadiran burung gagak hitam. Dalam Primbon Jawa, burung gagak hitam erat kaitannya dengan kematian. Konon katanya, apabila terdengar bunyi kicauan burung tersebut menjelang waktu ibadah magrib, maka akan menjadi pertanda kematian.
Bagi mereka yang mempercayainya, ketika seseorang mendekati ajalnya akan tercium bau khas seperti bau mayat, yang dapat mengundang burung predator pemakan bangkai ini mendekat.
4. Masuk Angin Sembuh dengan Kerokan
Mitos di Jawa Timur selanjutnya adalah bahwa masuk angin dapat sembuh seketika apabila badan dikerok. Sebagian besar masyarakat Jawa yang merasakan gejala tidak enak badan, seperti pegal-pegal, perut kembung, mual, sakit kepala, hingga nyeri otot, langsung mengidentifikasinya sebagai gejala penyakit masuk angin.
Sebagian besar masyarakat lebih memilih cara alternatif yang dianggap mampu mengatasi gejala masuk angin tersebut, yang dikenal dengan istilah kerokan. Hingga kini, cara ini masih diyakini dapat mengeluarkan angin yang dapat mengganggu keseimbangan tubuh.
5. Dilarang Memancing Saat Istri Hamil
Ada pula mitos di Jawa Timur terkait memancing di saat istri sedang hamil. Memancing merupakan hobi yang banyak digandrungi oleh para lelaki. Baik yang masih melajang maupun sudah menikah.
Terkait hal ini, ada mitos yang mengatakan bahwa suami dilarang memancing ketika istri sedang mengandung. Itu dipercaya akan membahayakan kondisi bayi ketika dilahirkan, seperti bayi akan terlahir dalam kondisi bibir sumbing atau cacat.
6. Duduk di Depan Pintu Menghalangi Jodoh
Mitos di Jawa Timur lainnya yang populer adalah dipercaya bahwa seorang lajang yang suka duduk di depan pintu, maka jodoh akan sulit datang ke kehidupannya. Bagi orang-orang yang belum menikah, pastinya pernah mendengar mitos yang satu ini. Sekilas memang terdengar tidak masuk akal.
Lalu, bagaimana keduanya dapat dikaitkan? Pintu merupakan akses yang digunakan seseorang untuk keluar-masuk rumah. Jika seseorang duduk di depan pintu, tentunya akan menghalangi orang lain yang hendak masuk, termasuk jodoh yang nantinya akan datang hendak melamar.
7. Makna Kembang Kantil
Kembang kantil banyak dijumpai di berbagai upacara tradisi masyarakat Jawa. Di sisi lain, keberadaannya seringkali dikaitkan dengan mitos-mitos yang masih beredar di tengah masyarakat. Seperti media penolak santet, digunakan dalam ritual memanggil makhluk halus, hingga penangkal penyakit sawan yang biasanya terjadi pada bayi dan anak kecil.
Itulah sederet mitos yang masih dipercayai oleh masyarakat yang tinggal di wilayah Jawa Timur. Terlepas dari benar atau tidaknya, terdapat pesan-pesan kearifan yang dapat diambil di balik mitos itu.