Mitos Bayi Lahir 8 Bulan, Begini Penjelasan Medisnya
Momen kelahiran bayi adalah peristiwa yang membahagikan. Namun, momen ini juga tak lepas dari berbagai kepercayaan yang banyak dipegang masyarakat.
Kehamilan menyimpan banyak misteri bagi sebagian orang, salah satunya tentang mitos bayi lahir 8 bulan.
Mitos Bayi Lahir 8 Bulan, Begini Penjelasan Medisnya
Dalam sebuah kehidupan rumah tangga, kelahiran seorang bayi selalu menjadi momen yang penuh harapan dan suka cita. Namun, momen yang membahagiakan ini juga tak lepas dari berbagai kepercayaan yang telah tertanam di masyarakat.
Salah satunya adalah mitos bayi lahir 8 bulan. Ya, ketika bayi lahir pada usia kehamilan 8 bulan, seringkali harapan tersebut diselimuti oleh awan mitos dan kekhawatiran. Tapi benarkah mitos tersebut dari sisi medisnya?
Berikut merdeka.com mengulas mitos bayi lahir 8 bulan dan penjelasan dari sisi medisnya. Selain itu, ada pula penjelasan tentang mitos-mitos lain terkait kelahiran prematur yang mungkin pernah Anda dengar.
-
Apa yang menyebabkan mitos bayi melintang? Mitos-mitos ini sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis atau dipercaya sebagai pertanda tertentu bagi sang ibu atau keluarga.
-
Siapa yang percaya mitos bayi melintang? Fenomena ini sering kali menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat, terutama karena banyaknya mitos yang beredar seputar bayi melintang.
-
Bagaimana mitos bayi melintang memengaruhi ibu hamil? Mitos ini sering kali menjadi beban psikologis bagi ibu hamil karena merasa bersalah atau khawatir ada kesalahan yang telah dilakukan.
-
Apa aja mitos bayi tengkurap? Berikut beberapa mitos bayi tengkurap yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber: 1. Mencegah Bayi Tersedak 2. Mencegah Kolik 3. Memperkuat Otot Leher Bayi 4. Bayi Tidur Lebih Nyenyak 5. Membuat Bayi Cepat Belajar Merangkak atau Berjalan 6. Membuat Bayi Lebih Nyaman
-
Kenapa mitos bayi melintang membuat ibu hamil cemas? Sayangnya, kepercayaan ini dapat menimbulkan kecemasan berlebihan bagi ibu hamil yang tengan mengalami kondisi ini. Mitos ini sering kali menjadi beban psikologis bagi ibu hamil karena merasa bersalah atau khawatir ada kesalahan yang telah dilakukan.
-
Mitos apa tentang pusar bayi? Menempelkan koin di pusar bayi untuk mencegah kebodongan adalah sebuah mitos yang tidak dapat dijelaskan secara logis.
Penyebab Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan.
Penyebab kelahiran prematur sering kali tidak diketahui, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur.
Berikut adalah beberapa penyebab utama kelahiran prematur:
Faktor Kesehatan Ibu
- Preeklamsia: Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan bisa berdampak pada organ-organ ibu dan pertumbuhan janin.
- Gangguan Pembekuan Darah: Masalah dengan pembekuan darah dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan.
- Penyakit Kronis: Penyakit ginjal, penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi pada ibu dapat memicu kelahiran prematur.
- Infeksi: Infeksi saluran kemih, infeksi cairan ketuban, dan infeksi vagina dapat menyebabkan kelahiran dini.
- Kelainan Rahim atau Serviks: Kelainan pada bentuk rahim atau leher rahim dapat menyebabkan pembukaan serviks lebih dini.
- Stres: Tingkat stres yang tinggi selama kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
- Kebiasaan Buruk: Merokok, mengonsumsi alkohol, atau penyalahgunaan NAPZA selama kehamilan meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Faktor Kehamilan
- Kelainan Plasenta: Kelainan posisi atau gangguan fungsi plasenta, serta plasenta yang lepas sebelum waktunya, dapat menyebabkan kelahiran prematur.
- Cairan Ketuban Berlebih: Jumlah cairan ketuban yang berlebihan atau terlalu sedikit dapat mempengaruhi kesehatan janin.
- Perdarahan Vagina: Perdarahan selama kehamilan bisa menjadi tanda adanya masalah yang dapat menyebabkan kelahiran prematur.
- Hamil dengan Bantuan Prosedur Bayi Tabung: Kehamilan yang dihasilkan dari prosedur bayi tabung memiliki risiko lebih tinggi untuk kelahiran prematur.
- Usia Ibu: Hamil di usia remaja atau di atas 40 tahun dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Faktor yang Melibatkan Janin
- Kehamilan Kembar: Kehamilan dengan lebih dari satu janin meningkatkan risiko kelahiran prematur.
- Cacat Lahir: Janin yang menderita cacat lahir atau gangguan perkembangan dapat lahir lebih awal.
- IUGR: Intrauterine growth restriction (IUGR) adalah kondisi di mana janin tidak tumbuh pada tingkat yang seharusnya, yang bisa menyebabkan kelahiran prematur.
Mitos Bayi Lahir 8 Bulan
Di beberapa budaya, ada kepercayaan bahwa bayi yang lahir pada usia kehamilan 7 bulan lebih sehat dan memiliki kemampuan bertahan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan bayi yang lahir pada usia 8 bulan.
Namun, ini adalah mitos yang tidak didukung oleh fakta ilmiah.
Kebenaran yang diakui secara medis adalah bahwa semakin lama bayi berada dalam kandungan, semakin baik kesempatan mereka untuk berkembang dengan baik dan memiliki kesehatan yang lebih baik setelah lahir.
Bayi yang lahir prematur, termasuk mereka yang lahir pada usia 8 bulan, mungkin menghadapi berbagai tantangan kesehatan.
Mereka mungkin lebih kecil dan memiliki sistem organ yang belum matang, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti masalah pernapasan, penyakit kuning, dan gula darah rendah.
Oleh karena itu, penting bagi bayi untuk tetap di dalam kandungan hingga mereka cukup matang, idealnya hingga usia kehamilan 9 bulan, jika memungkinkan.
Selain itu, bayi yang lahir pada usia 8 bulan tidak secara otomatis akan mengalami masalah kesehatan atau perkembangan kognitif yang lebih buruk dibandingkan dengan bayi yang lahir pada usia 7 bulan.
Setiap bayi adalah individu yang unik, dan banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan mereka, termasuk genetika, kualitas perawatan prenatal, dan kondisi kesehatan ibu selama kehamilan.
Penting untuk diingat bahwa perawatan prenatal yang baik dan konsultasi teratur dengan dokter kandungan adalah kunci untuk memastikan kesehatan dan perkembangan optimal bayi, baik sebelum maupun setelah kelahiran.
Jika ada kekhawatiran atau pertanyaan tentang perkembangan janin atau waktu kelahiran, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis yang dapat memberikan informasi dan dukungan yang berdasarkan bukti ilmiah.
Mitos Kelahiran Prematur Lainnya
Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Ada banyak mitos yang berkembang di masyarakat mengenai bayi prematur, dan penting untuk membedakan antara mitos dan fakta untuk memahami kondisi ini dengan lebih baik.
Berikut adalah beberapa mitos umum dan penjelasan berdasarkan fakta medis:
Mitos 1: Pecahnya Ketuban adalah Satu-satunya Alasan Kelahiran Prematur
Fakta: Pecahnya ketuban memang salah satu penyebab kelahiran prematur, tetapi bukan satu-satunya.
Menurut WHO, sekitar 30% kelahiran prematur disebabkan oleh pecahnya ketuban dini, dan 15-20% disebabkan oleh kondisi medis seperti preeklampsia atau solusio plasenta.
Faktor lain yang dapat menyebabkan kelahiran prematur termasuk riwayat medis sebelumnya, faktor genetika, dan pengaruh lingkungan.
Mitos 2: Bayi Prematur Memerlukan Susu Formula Khusus
Fakta: Banyak yang percaya bahwa bayi prematur membutuhkan susu formula khusus untuk pertumbuhan mereka.
Namun, ASI adalah gizi terbaik untuk bayi, termasuk bayi prematur. ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan prematur mungkin berbeda, dengan lebih banyak protein dan enzim yang membantu melindungi bayi dari infeksi.
Mitos 3: Bayi Prematur Terlalu Lemah untuk Menyusu
Fakta: Ada anggapan bahwa bayi prematur terlalu lemah untuk menyusu langsung dari payudara ibunya.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa menyusu langsung dari payudara ibu justru dapat meningkatkan kontak antara ibu dan bayi, serta menurunkan produksi kortisol, yang baik untuk perkembangan bayi.
Mitos 4: Bayi Prematur Tidak Bisa Menyusui Jika Lahir Kurang dari 34 Minggu
Fakta: Ini adalah mitos yang tidak tepat. Bayi prematur sebenarnya bisa mulai mengisap payudara ibu untuk menyusu.
Bahkan pada usia kandungan 28 minggu, bayi sudah bisa mulai mengisap dan minum ASI.
Mitos 5: Bayi Prematur Harus Mencapai Berat Tertentu untuk Dibawa Pulang
Fakta: Tidak ada berat badan tertentu yang harus dicapai bayi prematur untuk bisa dibawa pulang.
Bayi prematur dapat pulang jika mereka mampu makan sendiri, bernapas dengan baik tanpa bantuan, dan mengatur suhu tubuh mereka di luar inkubator.