5 Mitos Perawatan Bayi Baru Lahir, Ini Penjelasan Faktanya
Terdapat banyak mitos perawatan bayi baru lahir yang masih dipercaya.
Terdapat banyak mitos perawatan bayi baru lahir yang masih dipercaya.
5 Mitos Perawatan Bayi Baru Lahir, Ini Penjelasan Faktanya
Seperti diketahui, budaya Indonesia memang sering kali mengembangkan mitos-mitos unik yang ada di masyarakat. Sebagian besar mitos yang berkembang pun tidak memiliki alasan yang jelas. Namun, sayangnya tidak sedikit masyarakat yang masih percaya dengan mitos-mitos ini.
Salah satunya adalah mitos perawatan bayi baru lahir. Terdapat banyak sekali anggapan yang tidak tepat tentang perawatan bayi baru lahir, namun masih sering diikuti oleh sebagian orang.
Jika penasaran, berikut kami rangkum beberapa mitos perawatan bayi baru lahir dan penjelasan faktanya, bisa disimak.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan saat merawat bayi baru lahir? Merawat bayi yang baru lahir dapat menjadi tantangan yang harus siap dihadapi. Ini bukan hanya sekedar merawat jasmani anak, tetapi juga emosi dan ikatan batinnya dengan orang tua.
-
Apa aja mitos bayi tengkurap? Berikut beberapa mitos bayi tengkurap yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber: 1. Mencegah Bayi Tersedak 2. Mencegah Kolik 3. Memperkuat Otot Leher Bayi 4. Bayi Tidur Lebih Nyenyak 5. Membuat Bayi Cepat Belajar Merangkak atau Berjalan 6. Membuat Bayi Lebih Nyaman
-
Apa mitos tentang memeras baju bayi? Terdapat kepercayaan bahwa memeras baju bayi secara ketat dapat merusak tubuh mereka.Namun, kenyataannya adalah memeras baju bayi tidak akan menyebabkan pegal pada badan bayi.
-
Bagaimana mitos tentang air kelapa mempengaruhi kulit bayi? Mitos yang mengatakan bahwa minum air kelapa dapat membuat kulit bayi menjadi putih dan bersih adalah tidak benar.
-
Bagaimana cara yang tepat untuk memandikan bayi baru lahir? Pada bayi yang baru lahir, memandikan bayi perlu dilakukan dengan menyeka tubuhnya menggunakan lap atau handuk basah. Memandikan langsung dengan air atau bahkan merendam bayi bisa membuatnya mengalami masalah kesehatan dan berisiko mengalami infeksi.
-
Apa saja mitos mandi malam bagi ibu hamil? Mitos mandi malam bagi ibu hamil dalam pranata primbon atau kepercayaan tradisional Indonesia mencakup beragam keyakinan dan anjuran yang berkaitan dengan kehamilan.
1. Menggendong bayi menangis bisa bikin manja
Mitos perawayan bayi baru lahir yang pertama yaitu menggendong bayi menangis bisa membuat manja.
Ini hanya sebuah mitos yang tidak memiliki alasan jelas. Menggendong bayi yang menangis bukanlah tindakan untuk memanjakan , tetapi justru merupakan suatu cara untuk menunjukkan kasih sayang kepada bayi.
Bayi baru lahir sering kali menangis untuk mengekspresikan kebutuhan mereka, seperti lapar, lelah, kedinginan, atau hanya ingin dekat dengan orang yang mereka cintai. Ketika bayi menangis, menggendong mereka memberikan rasa nyaman dan kehangatan, yang akan membantu mereka merasa aman.
Dalam pandangan bayi, keberadaan ibu atau orang yang dekat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menggendong bayi yang menangis juga dapat membantu dalam pembentukan ikatan antara bayi dan orang tua. Bayi merasakan kehadiran dan sentuhan orang tua mereka, sehingga mereka akan merasa dicintai dan diperhatikan.
Ketika bayi merasakan kasih sayang ini, mereka akan mengembangkan rasa kepercayaan dan keamanan dalam hubungan dengan orang tuanya.
2. Bayi baru lahir hanya boleh dimandikan pagi hari
Mitos perawatan bayi baru lahir berikutnya berkaitan dengan kebiasaan mandi.
Anggapan bahwa bayi baru lahir hanya boleh dimandikan pada pagi hari adalah sebuah mitos yang tak berdasar. Banyak orang tua yang masih percaya bahwa ini adalah aturan yang harus diikuti ketika merawat bayi mereka. Namun, sebenarnya tidak ada dasar yang kuat yang mendukung anggapan ini.
Waktu mandi pada bayi baru lahir tidak mempengaruhi kesehatannya. Bayi perlu dimandikan dengan rutin untuk menjaga kebersihannya. Mandi secara rutin membantu membersihkan kotoran dan minyak yang menumpuk di kulit bayi.
Selain itu, mandi juga membantu menjaga kelembapan kulit bayi dan mencegah ruam popok atau iritasi kulit lainnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa memandikan bayi harus bayi dilakukan dengan cara yang tepat dan menggunakan produk yang aman dan sesuai untuk bayi.
3. Pakai bantal beras agar kepala tidak peang
Mitos perawatan bayi baru lahir selanjutnya berkaitan dengan penggunaan bantal.
Anggapan bahwa memakai bantal isi beras pada bayi dapat mencegah kepala peang ternyata merupakan mitos tanpa alasan yang jelas. Menurut para ahli, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas bantal isi beras dalam menghindari kepala peang pada bayi.
Beberapa kelompok masyarakat masih beranggapan bahwa bantal isi beras dapat memberikan dukungan yang lebih baik pada kepala bayi dan mencegahnya dari pembentukan kepala peang. Namun, alasan ini tidak didukung oleh penelitian yang ada.
Sebaliknya, para ahli merekomendasikan agar bayi tidur dengan posisi kepala yang bergantian antara tidur miring kanan dan kiri. Dalam posisi ini, bayi dapat menghindari tekanan berlebih pada satu sisi kepala.
Selain itu, melakukan sesi tummy time juga penting untuk mencegah pembentukan kepala peang.
Tummy time adalah waktu di mana bayi diletakkan telungkup di atas perut mereka saat bangun. Hal ini dapat membantu memperkuat otot leher dan kepala, serta mencegah perkembangan kepala peang.
4. Tempel koin di pusar agar tidak bodong
Mitos perawatan bayi baru lahir lainnya juga termasuk penggunakan koin pusar.
Menempelkan koin di pusar bayi untuk mencegah kebodongan adalah sebuah mitos yang tidak dapat dijelaskan secara logis. Banyak orang tua yang masih melakukan praktik ini karena meyakini bahwa hal tersebut dapat membuat pusar bayi tumbuh lurus. Namun, fakta mengenai hal ini haruslah disadari.
Sebenarnya, sekitar 90 persen tonjolan pada pusar bayi akan hilang dengan sendirinya seiring waktu. Ini adalah proses alami yang tidak memerlukan campur tangan eksternal seperti menempelkan koin di pusar.
Pada tahap awal, pusar bayi mungkin akan terlihat agak mencolok, namun seiring pertumbuhan dan berkembangnya bayi, pusar tersebut akan semakin menarik secara alami. Jadi, tidak ada kebutuhan untuk khawatir tentang bentuk pusar bayi.
Selain itu, menempelkan koin di pusar bayi bisa menimbulkan risiko infeksi bakteri. Area pusar bayi yang lembap dan tidak terlindungi dapat menjadi tempat perkembangbiakan bakteri yang berbahaya.
Untuk itu, sebagai orang tua, harus menghindari praktik-praktik seperti menempelkan koin di pusar bayi yang hanya berdasarkan mitos tanpa dasar ilmiah.
5. Mencubit hidung bayi supaya mancung
Mitos perawatan bayi baru lahir yang tidak berdasar lainnya termasuk mencubit hidung.
Mitos yang seringkali beredar di masyarakat adalah bahwa mencubit hidung bayi dapat membuat hidungnya menjadi mancung. Namun, sebenarnya hal tersebut hanyalah sebuah mitos belaka.
Hidung bayi yang pesek atau tidak mancung dapat disebabkan oleh faktor keturunan yang diturunkan oleh orang tua. Jadi, mencubit hidung bayi tidak akan memberikan efek apapun terhadap bentuk hidungnya.
Jika orang tua memiliki kekhawatiran tentang bentuk hidung bayi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter anak dapat memberikan penjelasan yang lebih lengkap dan akurat tentang pertumbuhan hidung bayi. Dokterjuga dapat memberikan petunjuk tentang cara merawat bayi yang tepat, termasuk menjaga kebersihan hidung bayi secara rutin.