Mitos Gerhana Matahari dan Fakta di Baliknya, Menarik Diketahui
Sebagai fenomena alam yang jarang terjadi, kehadiran gerhana matahari kerap memunculkan mitos unik.
Sebagai fenomena alam yang jarang terjadi, kehadiran gerhana matahari kerap memunculkan mitos unik.
Mitos Gerhana Matahari dan Fakta di Baliknya, Menarik Diketahui
Gerhana matahari telah menjadi peristiwa alam yang memikat manusia sejak zaman kuno. Di sepanjang sejarah, manusia telah mencoba memahami dan memberikan interpretasi terhadap fenomena ini melalui berbagai mitos dan legenda yang tersebar di berbagai budaya di seluruh dunia.
Meskipun saat ini kita memiliki pemahaman ilmiah yang lebih mendalam tentang gerhana matahari, namun mitos-mitos yang mengelilingi peristiwa ini tetap memikat dan memberikan warna tersendiri dalam pandangan manusia terhadap alam semesta.Mitologi seputar gerhana matahari seringkali mencerminkan ketakutan dan keterkejutan manusia terhadap perubahan mendadak di langit yang dianggap sebagai tanda-tanda dari para dewa atau kekuatan gaib. Beberapa budaya melihat gerhana matahari sebagai pertanda bencana atau kejadian besar yang akan terjadi dalam masyarakat. Di lain pihak, ada pula mitos yang mengaitkan gerhana matahari dengan konsep pertarungan antara kekuatan baik dan jahat, di mana matahari yang terhalang menjadi simbol kemenangan atau kekalahan.
Meskipun telah kita pahami secara ilmiah bahwa gerhana matahari adalah hasil interaksi kompleks antara Matahari, Bulan, dan Bumi, namun mitos-mitos seputar gerhana tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya manusia. Nah, apa saja mitos gerhana matahari ini? Dan seperti apa fakta sebenarnya tentang fenomena gerhana matahari? Simak ulasannya berikut ini.
Mitos Gerhana Matahari dari Mancanegara
Zaman dahulu, orang-orang cenderung menggunakan penjelasan gaib dalam menjabarkan fenomena gerhana matahari. Dalam catatan sejarah muncul berbagai mitos gerhana matahari dari berbagai penjuru dunia mulai dari Yunani Kuno sampai Viking.Di Indonesia, ada legenda Bathara Kala yang memakan matahari sehingga terjadi gerhana matahari. Sebagai solusi, masyarakat tempo doeloe membunyikan bermacam perangkat agar si raksasa jahat itu beranjak pergi. Ternyata, legenda serupa muncul di berbagai budaya. Esensinya pun mirip, yakni matahari di makan suatu makhluk ketika ada gerhana matahari.
1. Ulah Dewa Zeus
Mitos gerhana matahari yang pertama adalah fenomena ini diyakini merupakan ulah dari Dewa Zeus. Penyair Yunani Kuno bernama Arkhilokhos dari abad 7 SM berkata gerhana matahari merupakan teror dari Dewa Zeus. Saat itu ada gerhana di pulau Paros, Yunani.
Disebutkan bahwa Zeus, sang bapak dari Olimpus, telah mengubah tengah hari menjadi malam yang hitam dengan cara menahan cahaya dari matahari, membuat teror gelap berada di atas umat manusia. Kini, Pulau Paros menjadi tujuan wisata populer di Yunani. 2. Hewan Makan Matahari
Yang paling populer tentunya kasus hewan makan matahari. Catatan National Geographic, ada banyak mitologi dunia yang mengisahkan hal ini. Di Korea, seekor anjing disebut berusaha memakan matahari. Di Vietnam, pelakunya malah katak atau kodok. Menurut Britannica, legenda Choctaw menyebut ada tupai hitam yang ingin memakan mathara.
Smithsonian juga menyebut ada legenda yang menyebut ada Kelelawar Abadi atau Jaguar Langit yang memakan matahari sebagai pertanda akhir dunia. Legenda itu berasal dari masyarakat Apapocuve-Guran di Paraguay Timur dan Brasil Utara.
3. Naga
Mitos gerhana matahari juga dikaitkan dengan naga. Ya, legenda Cina menyebut matahari dimakan naga langit. Masyarakat Cina kuno pun membunyikan berbagai barang agar naga itu kabur. Cina telah mencatat fenomena gerhana matahari sejak 4.000 tahun lalu.
Legenda serupa juga muncul di kisah rakyat Armenia. Menurut Smithsonian, gerhana matahari terjadi karena ada naga yang ingin memakan matahari dan bulan. 4. Legenda Viking
Lain cerita dengan legenda Viking. Para viking berkata gerhana matahari terjadi karena matahari dan bulan dikejar-kejar oleh sepasang serigala. Gerhana pun terjadi ketika salah satu serigala itu berhasil menangkap bulan atau matahari.
5. Matahari dan Bulan Diserang Ular
Legenda masyarakat suku timur Bolivia, matahari dan bulan adalah kakak beradik. Gerhana matahari terjadi karena mereka berdua diserang oleh ular-ular langit. Kedatangan gerhana pun disebut mengancam umat manusia karena dikira menandakan bencana.
6. Lebaran Gerhana
Mitos gerhana matahari dari Togo dan Benin lebih unik. Legenda mereka menyebut gerhana terjadi ketika matahari dan bulan sedang berkelahi.
Dilansir BBC, legenda itu berasal dari masyarakat Batammaliba. Masyarakat pun berharap matahari dan bulan berhenti bertikai. Dan bagaikan lebaran, masyarakat malah memakai momen gerhana ini untuk saling memaafkan.
7. Dewa Wisnu
Menurut mitologi Hindu, gerhana matahari terjadi karena ada kepala tanpa tubuh yang ingin memakan matahari. Kepala itu merupakan milik iblis Rahu yang mencuri ramuan keabadian. Matahari dan bulan melihat tindakan Rahu dan melaporkannya pada Dewa Wisnu.
Sebelum Rahu bisa menenggak ramuan itu, Wishnu memenggal kepalanya. Akibat kesal Rahu terus mengejar matahari dan bulan untuk dimakan. Namun, kepala itu selalu gagal menelan bulan dan matahari karena tidak memiliki tenggorokan.
Mitos Gerhana Matahari Umum
Selain mitos-mitos yang mendunia di atas, ada juga beberapa mitos gerhana matahari lain yang umum beredar di tengah masyarakat. Di antaranya adalah:1. Merusak mata
Mitos ini sangat umum dan seringkali membuat orang takut untuk melihat gerhana matahari secara langsung. Namun, faktanya, melihat gerhana matahari dengan mata telanjang hanya berbahaya jika kita melihatnya selama fase puncak, ketika matahari sepenuhnya terlihat.
Pada fase ini, sinar matahari yang sangat terang dapat merusak retina mata. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan perlengkapan khusus seperti kacamata hitam khusus atau filter matahari saat melihat gerhana matahari.
2. Hanya terjadi pada siang hari
Mitos ini mungkin muncul karena gerhana matahari sering kali terlihat pada siang hari. Namun, sebenarnya gerhana matahari juga dapat terjadi pada malam hari. Fenomena ini dikenal sebagai gerhana matahari cincin atau annular eclipse. Pada saat ini, bulan tidak sepenuhnya menutupi matahari, sehingga menciptakan cincin cahaya di sekitar bayangan bulan. 3. Memengaruhi kesehatan manusia
Beberapa mitos mengklaim bahwa gerhana matahari dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kebutaan sementara, keguguran, atau kelahiran bayi cacat. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim-klaim ini.
Selama gerhana matahari, tidak ada perubahan signifikan dalam radiasi yang mencapai bumi, sehingga tidak ada dampak langsung pada kesehatan manusia.
4. Hewan-hewan menjadi bingung
Mitos ini sering kali membuat orang percaya bahwa gerhana matahari dapat mempengaruhi perilaku hewan, seperti burung yang berhenti bernyanyi atau hewan yang berlari ke tempat perlindungan.
Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa gerhana matahari memiliki efek langsung pada perilaku hewan. Perubahan perilaku yang mungkin terlihat pada hewan selama gerhana matahari lebih disebabkan oleh perubahan cahaya dan suhu yang terjadi selama peristiwa tersebut.
5. Membawa keberuntungan atau bencana
Mitos ini sangat bergantung pada kepercayaan dan budaya masyarakat tertentu. Beberapa orang mungkin percaya bahwa gerhana matahari membawa keberuntungan, sementara yang lain mungkin memandangnya sebagai pertanda bencana.
Namun, secara ilmiah, gerhana matahari hanyalah peristiwa alam yang tidak memiliki pengaruh langsung pada nasib seseorang atau kejadian-kejadian tertentu di dunia.
6. Hanya terjadi di daerah tertentu
Mitos ini mungkin berkembang karena tidak semua orang di seluruh dunia dapat menyaksikan gerhana matahari secara langsung. Namun, gerhana matahari adalah peristiwa alam yang terjadi di seluruh planet ini.
Hanya saja, terkadang gerhana matahari hanya terlihat di wilayah tertentu, seperti di sepanjang jalur totalitas atau parsial. Oleh karena itu, tergantung pada lokasi geografis kita, kita mungkin perlu melakukan perjalanan untuk dapat menyaksikan gerhana matahari secara langsung.
7. Dapat diprediksi dengan tepat
Mitos ini mungkin berkembang karena kemajuan teknologi yang memungkinkan kita untuk memprediksi gerhana matahari dengan akurasi tinggi. Namun, walaupun kita dapat memprediksi gerhana matahari dengan baik, tidak ada yang dapat memprediksi gerhana matahari secara tepat hingga detik-detik terakhir.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan cuaca atau kondisi atmosfer yang dapat mempengaruhi visibilitas gerhana matahari.
Fakta Seputar Gerhana Matahari
Berikut ini adalah beberapa fakta menarik seputar gerhana matahari:1. Frekuensi Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi rata-rata setiap 18 bulan sekali di suatu tempat di Bumi. Namun, karena pergerakan Bumi dan orbit Bulan yang sedikit miring, gerhana matahari total hanya terjadi di area yang sempit di permukaan Bumi.
2. Jenis Gerhana Matahari
Ada tiga jenis gerhana matahari: total, sebagian, dan cincin. Gerhana matahari total terjadi saat Bulan sepenuhnya menutupi Matahari, menyebabkan pemandangan langit menjadi gelap sepenuhnya di area tertentu. Gerhana matahari sebagian terjadi ketika Matahari hanya sebagian tertutup oleh Bulan, sementara gerhana matahari cincin terjadi ketika Matahari hanya terlihat sebagai cincin terang di sekitar tepi Bulan.
3. Durasi Gerhana Matahari Total
Meskipun durasinya bervariasi, gerhana matahari total biasanya berlangsung hanya beberapa menit di suatu lokasi. Namun, para pengamat biasanya mempersiapkan perjalanan yang cukup jauh untuk menyaksikan peristiwa ini, karena lokasi paling baik untuk mengamati gerhana matahari total mungkin terletak di tempat yang terpencil. 4. Pentingnya Perlindungan Mata
Menatap Matahari selama gerhana matahari tanpa perlindungan mata yang sesuai dapat menyebabkan kerusakan serius pada mata, bahkan kebutaan permanen. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kacamata khusus atau filter Matahari yang disetujui untuk melindungi mata saat menyaksikan gerhana matahari.
5. Peran Penting Gerhana Matahari dalam Penelitian Ilmiah
Gerhana matahari memberikan kesempatan bagi para ilmuwan untuk mempelajari atmosfer Matahari dan fenomena-fenomena yang terkait. Misalnya, selama gerhana matahari total, lapisan luar Matahari yang disebut korona menjadi terlihat, memungkinkan peneliti untuk mempelajari karakteristik dan perilaku lapisan ini dengan lebih baik.
6. Pengaruh Budaya
Sejak zaman kuno, manusia telah memberikan berbagai interpretasi dan makna terhadap gerhana matahari dalam berbagai kepercayaan dan budaya. Beberapa masyarakat mengaitkan gerhana matahari dengan mitos penciptaan, kekuatan supernatural, atau pertanda-pertanda dari alam.