Sempat Terjerat Utang pada Banyak Bank, Begini Kisah Pria Asal Nganjuk Kini Jadi Bos Rak Minimarket
Saat Suyono dan istrinya terjerat utang pada banyak bank, anak pertamanya turut jadi korban.
Suyono, pria asal Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur tak bisa menyembunyikan tangis saat menceritakan perjalanan hidupnya. Ia menangis tersedu-sedu teringat masa kecil anak pertamanya yang miris.
Saat Suyono dan istrinya terjerat utang pada banyak bank, anak pertamanya turut jadi korban. Suyono mengaku kondisi ekonomi yang sulit terpaksa membuatnya mengajari sang anak berbohong.
“Anak saya kelas 5 SD, dulu setiap orang datang narik utang, anak saya otomatis bilang bapak tidak ada, padahal saya di rumah,” ujar Suyono, dikutip dari YouTube PecahTelur, Sabtu (28/9/2024).
Jatuh Bangun
Suyono dan istrinya memulai bisnis sebagai pedagang sayur dan buah di salah satu pasar di Kabupaten Nganjuk.
Suatu saat, keduanya sepakat meninggalkan bisnis tersebut dan beralih menjajal bisnis pertanian tebu. Tak disangka-sangka, mereka justru berkali-kali gagal panen.
Pada kondisi terpuruk tersebut, Suyono memutuskan berutang pada sejumlah bank.
“Dulu saya punya utang Rp35 juta, tersisa Rp10 juta tapi malah gagal panen (tebu) terus, akhirnya utang ke bank-bank lain untuk nutup utang di bank juga. Gali lubang, tutup lubang,” ungkap Suyono.
Tak ingin lama-lama terpuruk, Suyono pun berinisiatif memulai bisnis baru. Saat itu yang terpikirkan ialah membuka minimarket.
“Modalnya Rp19 juta dari panen tebu, yang terakhir itu berhasil panen,” tutur Suyono.
Bisnis Berkembang
Keputusannya membuka minimarket di Kabupaten Nganjuk karena melihat peluang bisnisnya yang cukup potensial. Benar saja, hingga kini minimarket milik Suyono masih eksis di tengah maraknya minimarket franchise.
Tak berhenti sampai di situ, Suyono juga mencoba merambah bisnis pembuatan rak minimarket dan sistem kasir. Rak-rak minimarket buatan Suyono sudah terjual nyaris di seluruh Indonesia.
“Kami sudah mengirimkan (rak) ke lebih dari 2.000 toko di seluruh Indonesia, termasuk daerah Papua pedalaman,” kata Suyono.
Berkat bisnis rak minimarket dan sistem kasir, Suyono bisa menaikkan taraf ekonomi keluarganya. Saat ini, seluruh utang banknya sudah lunas. Suyono sekeluarga juga sudah bisa memiliki aset yang mereka inginkan.
“Pengen beli sawah sudah bisa, dulu kan kami sewa,” imbuhnya.
Cara Bersyukur
Apa yang diraih saat ini merupakan buah manis dari kerja keras Suyono. Sejak kecil, Suyono mengaku terbiasa hidup susah.
"Dulu hidup saya dari membantu orang mengangkat dagangan yang mau dibawa ke pasar, orang bawa jagung ya saya dikasih jagung, makan saya dari situ," ungkap Suyono mengenang masa mudanya.
Kini, ia dan sang istri sudah merasa cukup secara ekonomi. Mereka pun sepakat membantu orang-orang di sekitarnya yang kesusahan.
"Sekarang kalau ada orang mau jual tanah ke saya, saya tanya dulu untuk apa. Kalau untuk bayar utang, utangnya berapa. Kalau cuma sedikit tidak perlu sampai jual tanah, saya pinjami uang," tutur Suyono.
Selain itu, Suyono dan sang istri juga sepakat selalu menyisihkan sebagian rezekinya untuk kaum fakir miskin.