Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya
Dari berjualan di kawasan wisata, dia bisa meraup omzet Rp 3 juta per hari.
Dari berjualan di kawasan wisata, dia bisa meraup omzet Rp 3 juta per hari.
Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya
Seiring ketatnya daya saing di bidang pendidikan, keberadaan bimbingan belajar (bimbel) tumbuh menjamur. Peminat bimbel pun terus bertambah. Meski demikian, hal ini tidak menjamin semua penyedia bimbel meraup untung.
Gulung Tikar
Salah satu bimbel di Kota Madiun yang sudah berusia 10 tahun justru gulung tikar akibat menjamurnya penyedia jasa bimbel. Pemilik bimbel ini bernama Heri Vita Winarko, warga Kelurahan Winongko, Kota Madiun.
"Bimbelnya hampir sepuluh tahunan. Dulu kan jarang ada (bimbel), sekarang sudah banyak. Jadi yang ikut les semakin sedikit,’’ tutur Heri, Kamis (18/4), dikutip dari Instagram @madiuntoday.id.
Pada tahun 2023 lalu, Heri memutuskan menutup bimbelnya. Banyaknya jasa bimbel yang bermunculan membuat jumlah murid Heri semakin berkurang. Selain itu, tidak sedikit murid yang memilih les di gurunya masing-masing.
Banting Setir
Usai menutup bimbelnya, Heri memutuskan banting setir jualan minuman dan makanan di kawasan wisata Pahlawan Street Center (PSC) Kota Madiun. Keputusan ini ia pilih karena lebih menjanjikan secara finansial.
Heri berjualan di stand nomor dua dari timur di kawasan Kampung Eropa. Di kawasan ini ada 12 stand yang merupakan jatah untuk forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Kebetulan Heri merupakan Ketua KIM Kelurahan Winongo.
"Sebenarnya stand itu jatah forum KIM, tetapi saat ditawarkan banyak yang tidak bisa karena pekerjaan masing-masing. Awal-awal dulu dipakai bersama-sama, tapi yang lain tidak bisa melanjutkan, akhirnya tinggal saya,’’ jelasnya.
Penghasilan Meningkat
Heri mantap tetap berjualan di kawasan wisata enam negara tanpa visa Kota Madiun karena hasilnya menjanjikan. Bahkan, jauh lebih banyak dibanding penghasilannya dari usaha bimbel.
Ia menyebut rata-rata penghasilan dari bimbel berkisar Rp1 juta setiap bulannya. Sedang dari berjualan di kawasan wisata, dia bisa meraup omzet Rp 3 juta per hari.