Modal Tak Sampai Rp100 Ribu, Teteh di Bogor Sukses Raup Rp1 Juta per Hari dari Jualan Cireng Pinggir Jalan
Dari keberanian merintis usaha, Ia kini sudah bisa membantu orang tua dari omzet yang didapatkan.
Dari keberanian merintis usaha, Ia kini sudah bisa membantu orang tua dari omzet yang didapatkan.
Modal Tak Sampai Rp100 Ribu, Teteh di Bogor Sukses Raup Rp1 Juta per Hari dari Jualan Cireng
Seorang gadis 20 tahun di Bogor, Jawa Barat, membuat langkah besar dalam hidupnya dengan cara berjualan cireng di gerobak pinggir jalan.
Ia rela mengesampingkan ego demi meringankan beban orang tua. Dari keberaniannya merintis usaha, dirinya sudah bisa memetik omzet hingga maksimal Rp1 juta per hari.
-
Bagaimana awal mula bisnis Cireng Gembul? Awalnya, Qori dan suami bingung harus mulai usaha dari mana, lantaran mereka tidak memiliki pengalaman dalam dunia wirausaha. Kemudian mereka memutuskan untuk mengambil langkah pertama dengan menerima pre-order melalui WhatsApp.'Awalnya kami hanya berharap bisa menjual beberapa porsi, tetapi Alhamdulillah pesanan terus berdatangan,' kata Qori dalam tayangan YouTube Mulai Usaha, dikutip pada Selasa (8/10).
-
Siapa ibu rumah tangga di Bogor yang sukses berbisnis kue? Perempuan bernama Windhy Arisanty itu rupanya bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan kue.
-
Bagaimana perempuan pemilik warung itu mendapatkan uang? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.'Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,' ucap perempuan tersebut.
-
Apa bisnis tauge premium pemuda Bogor? Berkat kerja kerasnya bersama karyawan, tauge premium yang dijual Afred mampu sukses di pasaran dan terjual di ritel-ritel supermarket terkenal.
-
Siapa pemuda sukses usaha tauge premium? Seorang pemuda asal Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berbagi kisah inspiratifnya. Ia memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk membantu orang tua berjualan tauge premium.
-
Apa yang dibuat warga Tangerang untuk raup untung? Seorang warga Kota Tangerang berhasil meraup cuan hingga belasan juta rupiah dari usaha pembuatan tas plastik rajut.
Sebelumnya, perempuan bernama Wina itu sempat berjualan kecil-kecilan melalui sistem pre order dengan modal kurang dari Rp100 ribu.
“Usaha ini baru aku jalanin sebulan setengah, dengan modal Rp92 ribu. Sebelumnya kerja di PT, pabrik permen,” kata Wina mengutip Youtub Zayn YR, Kamis (4/7).
Bermula dari Hobi Masak
Diungkap Wina, setelah keluar dari pabrik Ia langsung terinspirasi untuk membuka usaha sendiri di rumah. Ketika itu, usahanya masih ia rintis dari bawah dan belum memakai gerobak.
Karena punya kegemaran memasak, Wina akhirnya memberanikan diri membuka usaha jajanan berupa bakso goreng.
“Terinspirasi karena suka masak aja gitu, buka usaha kecil-kecilan. Dan itu masih coba-coba jualan lewat open pre order ke teman-teman sekolah aja,” terangnya.
Tidak Gengsi dan Malu
Berbeda dari kebanyakan orang seusianya yang mungkin akan berpikir ulang untuk berjualan, Wina justru langsung melakoni tantangan hidupnya itu.
Dirinya mengaku sama sekali tak gengsi atau malu, karena ada tanggung jawab yang ingin ia bawa yakni tidak membebankan orang tuanya.
“Jadi buat yang masih seusia saya, jangan gengsi dan jangan insecure sama rezeki orang itu sudah ada takarannya masing-masing,” terangnya.
Bangga Jualan Cireng
Wina mengatakan bahwa dirinya selama ini sangat menikmati momen berjualan cireng gerobak di pinggir jalannya ini.
Bahkan ia mengaku bangga, karena masih mampu mencari rezeki sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.
“Kita juga dari sini bangga, kebeli barang hasil sendiri itu sangat bangga daripada kita dibeliin sama orang tua,” kata Wina.
Pernah Dihipnotis
Selama berjualan ini, dirinya sempat beberapa kali mengalami kondisi yang kurang mengenakkan. Salah satu yang belum lama terjadi adalah saat ia dihipnotis oleh seseorang.
Saat kejadian, Wina tengah menunggu pembeli. Saat itu sudah sore dan dalam kondisi hujan. Tiba-tiba ia didatangi laki-laki paruh baya yang mengenakan seragam guru dan tidak sadar menyerahkan uangnya.
“Saya lagi duduk, tiba-tiba ada yang datang bapak-bapak pakai seragam guru. Ya saya nggak pikir kalau dia bakal hipnotis. Terus dia bilang mau beli buat anak-anak pramuka, niat saya juga baik mau saya lebihin eh malah saya kena hipnotis. Saya juga nggak sadar, kenapa saya ngasih uang ke dia,” terangnya.
Raih Omzet Rp1 Juta dalam Sehari
Walau mengalami sejumlah kondisi tak mengenakkan, ia tetap tidak menyerah dan terus melanjutkan usaha jajanannya ini. Setelah bangkit, keuntungan pun perlahan memenuhi kantongnya.
“Pernah ada yang bilang juga, sok-sok an buka usaha. Masih anak kecil,” ucap Win
Dalam satu hari, bahkan Wina pernah mendapat pemasukan hingga Rp1 juta. Terendah, ia juga mengantongi omzet sebesar Rp300 ribu sampai Rp600 ribu per hari.
“Aku sih lebih mikir ke orang tua, dan nggak mikir gengsi. Kalau paling tinggi pernah bawa pulang Rp1 juta per hari. Paling mepet, cuma dapat Rp300 ribu per hari,” katanya.
Berjualan Cireng dan Basreng
Adapun Wina membuka gerobaknya di depan Taman Corat-Coret, Jalan Panduraya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.
Ia menjajakan aneka gorengan mulai dari cireng aneka rasa sampai bakso goreng kering yang mekar. Satu porsi ia banderol Rp5 ribu per 4 item.
Biasanya pelanggan akan meminta Wina menambahkan bumbu berupa bubuk cabai, bumbu asin dan saus sambal.