Inspiratif, Begini Kisah Pemuda 25 Tahun di Tasik yang Berangkatkan Umrah Orang Tua dari Hasil Jualan Siomay
Omzet penjualan siomaynya kini tembus Rp100 juta per bulan. Begini kisah inspiratifnya.
Omzet penjualan siomaynya kini tembus Rp100 juta per bulan. Begini kisah inspiratifnya.
Inspiratif, Begini Kisah Pemuda 25 Tahun di Tasik yang Berangkatkan Umrah Orang Tua dari Hasil Jualan Siomay
Wiguna Igi, pemuda 25 tahun asal Tasikmalaya, Jawa Barat berbagi kisah inspiratifnya. Berbeda dengan mahasiswa kebanyakan, Wiguna mengisi waktu luang saat kuliahnya dengan berjualan siomay.
Banyak tantangan yang ia hadapi dalam upaya meringankan beban orang tuanya itu. Mulai dari dagangannya tidak habis dijual hingga menjadi korban penipuan. Tak putus asa dan terus berusaha, Wiguna lantas mendapatkan rezeki yang tak disangka-sangka.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Siapa pemuda sukses usaha tauge premium? Seorang pemuda asal Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berbagi kisah inspiratifnya. Ia memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk membantu orang tua berjualan tauge premium.
-
Siapa yang sukses jadi pengusaha di usia muda? Hal ini telah dibuktikan Via, yang dulunya hanya seorang pembantu dengan penghasilan Rp20.000 sehari. Namun, kini Via telah menjadi pengusaha muda yang sukses dan mandiri.
-
Apa yang dilakukan pengusaha tersebut untuk anaknya? Tidak hanya dermawan kepada orang lain, Hilman Gumilar juga tidak pernah pelit untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk anaknya. Hilman sampai rela mengeluarkan uang ratusan juta demi sang anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak di sekolah terbaik.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Bagaimana Haji Isam sukses? Keberanian untuk menghadapi risiko, penerapan strategi bisnis yang efektif, serta sikap rendah hati menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan.
Tak hanya bisa hidup mandiri tanpa bantuan orang tua, Wiguna juga mampu memberangkatkan ayah dan ibunya beribadah umrah di tanah suci.
Mencoba Jualan Siomay untuk Tambahan Jajan
Mengutip Youtube Naik Kelas, Wiguna saat masih kuliah ingin berusaha mencari uang sendiri untuk menambah uang saku.
Ia sadar betul bukan dari kalangan keluarga dengan latar belakang ekonomi yang sederhana, sehingga dipilihlah untuk berjualan siomay. Saat merintis, Wiguna tak langsung sukses dan menemukan banyak hambatan.
“Saya awal mencoba usaha itu di usia 21, saat semester 3 perkuliahan. Usaha siomay saya pilih karena saya tak mau meminta kepada kedua orang tua,” kata dia di kanal youtube tersebut.
Mencoba Berbagai Usaha
Kisah Wiguna yang inspiratif itu memang penuh perjuangan dan kegagalan. Di awal-awal merintis usaha, dirinya selalu menemui hambatan bahkan kerugian.
Usahanya baru benar-benar bejualan setelah pelan-pelan merutinkan sedekah. Rezeki yang tak disangka-sangka pun juga menghampiri.
“Jadi siomay ini bukan usaha yang pertama. Dulu saya pernah berjualan buku, produk herbal termasuk kopi juga, tapi sering menemui titik tumpu, di mana sering tidak balik modal sehingga selalu kecewa,” kata dia.
Membiasakan Diri Sedekah Tenaga
Kesuksesannya perlahan menghampiri setelah dirinya membiasakan diri untuk bersedekah. Uniknya, ia ketika itu bersedekah dalam bentuk tenaga untuk membersihkan masjid.
Tak hanya masjid kampus, masjid di kompleks tempat tinggalnya juga ia bersihkan sehingga bisa dimanfaatkan secara nyaman oleh masyarakat.
“Itu bermula dari iseng, saya ikut membersihkan masjid bersama teman-teman. Alhamdulillah karena itu bermanfaat bagi banyak orang,” katanya
Pernah Ditipu
Di tahun pertama berjualan, dirinya pernah turut menjadi korban penipuan. Ketika itu, hasil usaha berjualan siomay di kampus selama satu tahun ludes tak tersisa.
Penipuan ini ia dapatkan melalui telepon.
“Waktu itu saya pernah ditipu, ditelepon orang dari marketplace, terus saya diminta ke ATM dan uangnya ludes semua. Saya sedih karena hasil jualan belum bisa saya nikmati,” terangnya.
Kembali Bangkit Usai Adakan Jumat Berkah
Pengalaman yang tidak mengenakkan itu ia jadikan sebagai pelajaran. Dirinya tak ingin kondisi tersebut menghambatnya, dan justru mejauhkan dari Allah.
Ia tetap bersedekah bahkan sampai Jumat berkah. Dari sana pemasukannya kembali dan Wiguna kembali bangkit.
“Saat sedih seperti itu, saya sebisa mungkin tidak menghujat keadaan. Saya juga mencoba tetap berbagi termasuk saat jumat berkah. Qodarullah, orderan masuk mulai dari Rp500 ribu, Rp1 juta,” kata dia.
Berhasil Umrahkan Orang Tua
Wiguna mengatakan, jika dirinya juga pernah berjanji kepada kedua orang tuanya untuk tidak merepotkan mereka.
Ia ingin mencari sendiri uang menikah dan tabungannya, tanpa meminta. Ternyata rencananya ini berhasil dan keuntungan berkali-kali lipat ia dapatkan dalam beberapa hari setelah mengalami kerugian.
“Satu lagi yang saya ingat dalam menjalankan usaha ini adalah ketika saya mengatakan kepada orang tua, ingin mengumpulkan sendiri biaya menikah. Tidak hanya itu, saya juga pernah bilang, abah umi, nanti berangkat umrah ya, biar aa yang cari uang sampai satu per satu terealisasi,” kata dia.
Tak Ingin Ada Kelaparan
Ditambahkan pemilik siomay dengan brand Wiguna ini, di samping menjadi usaha, ia juga ingin mengarahkan produknya agak bisa membantu masyarakat yang kelaparan.
“Siomay Wiguna itu memiliki misi kemanusiaan, di mana kami ingin mengakhiri kelaparan dengan cara berbagi ke para driver yang mengantarkan makanan, dan itu yang saya coba tanamkan ke karyawan di mana kita harus bisa jadi orang yang suka berbagi, ” katanya lagi.
Ia pun kini mampu mengantongi omzet hingga Rp100 juta per bulan, pada 2023 lalu.
“Alhamdulillah, usaha yang dijalani ini mampu tembus omzet Rp100 juta pertama saya di tahun lalu, per bulan. Dan tahun ini saya coba realisasikan goals baru,” tambahnya.