Modal Awal Cuma Rp40 Ribu, Wanita Ini Sukses Bisnis Camilan Singkong dan Raup Cuap Ratusan Juta
Wanita ini adalah istri dari seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Wanita ini bernama Sri Nuraeni pemilik 'Jintul Chips Krenyes' asli tegal.
Modal Awal Cuma Rp40 Ribu, Wanita Ini Sukses Bisnis Camilan Singkong dan Raup Cuap Ratusan Juta
Siapa sangka dengan modal yang dikeluarkan hanya Rp40.000 untuk membuka usaha, berakhir memiliki omzet ratusan juta. Hal itu dialami oleh Sri Nuraeni pemilik 'Jintul Chips Krenyes' asli tegal.
Melansir dari YouTube Kawan Dapur, Sri Nuraeni atau biasa disapa Eneng, nekat membuka usaha Jintul lantaran keluarga sedang kepepet ekonomi.
Awalnya di rumah Eneng ada singkong mentah yang masih banyak, dia pun iseng membuat singkong dijadikan jintul untuk keluarganya sendiri.
"Jadi saya berinovasi dari tadinya dimakan seperti ini kemudian karena lebih dibikin, digoreng sendiri buat konsumsi sendiri aja daripada kebuang. Terus saya berinisiatif seperti ini," kata Eneng dikutip dari YouTube Kawan Dapur, Selasa (21/5).
Eneng adalah istri dari seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dia mengaku walaupun suaminya seorang PNS, tapi kondisi ekonominya sangat memprihatinkan, karena kepepet akhirnya timbul kreativitas dari pembuatan jintul tersebut.
"Sepanjang saya jadi istri PNS, prihatin banget, makanya saya mungkin karena kepepet itu jadi timbul kreatif-kreatif kaya gitu jadi ekonomi itu dari 0 bener-bener 0 lah dari situ," tuturnya.
Sebelum camilan Jintul terkenal, Eneng bilang dirinya menjual Jintul di beberapa warung dekat rumahnya. Dia menjual Jintul Rp1.000-Rp2.000 per kemasan.
"Pertama-tama saya ngejualnya ya kaya gitu, cuma dari warung kecil aja. Titipin, harga Rp1.000-Rp2.000 kaya gitu. Ya yang namanya awalnya mah kadang nitip di warung isi kan diplastik digedein ya. Jadi kaya bal isi 10 plastik gitu ya, dari situ kadang 10 plastik itu di satu warung habis satu hari, kan ada 3-4 warung," terang dia.
Bermula iseng menjual di warung-warung kecil, owner Jintul ini pun bergabung dengan Usaha Mikro Kecil Menengag (UMKM) untuk mendapat bimbingan dan pelatihan dari Dinas Koperasi (Dinkop). Sehingga para UMKM tidak asal-asalan dalam pemasaran dan membranding produk.
“Saya bersyukur punya usaha ini dan saya bergabung dengan UMKM, orangnya tuh enak-enak suka berbagi dalam bimbingan dalam dampingan dari Dinkop. Saya senang sekali, jujur saya bersyukur itu bisa didampingi, pelatihan-pelatihan yang sangat berguna untuk usaha para UMKM, jadi saya lebih semangat" jelasnya.
Ada enam variasi rasa dari camilan Jintul, antara lain coat, balado, keju, pecel, jagung bakar dan keju manis yang dijual Rp10.000 per kemasan.
Dia mengaku dalam sehari dapat menjual 100 pcs Jintul kepada para reseller.
"Kalau sekarang 100 pcs sehari bisa habis, harganya Rp10 ribuan kebanyakan diambil seller," imbuhnya.
"Saya modalnya Rp40 ribu tapi langsung action, Allah tuh suka kalau kita banyak usaha ya nggak cuma minta dalam doa, mintanya banyak tapi kita nggak usaha. Allah juga mungkin ketawa, 'ih orang gimana sih mintanya banyak tapi nggak ada geraknya' kan lucu ya kaya gitu, sambil kita minta, sambil kita gerak usaha, jadi harus menyemangati diri sendiri," sambung Eneng.
Lebih lanjut, jika Anda tertarik memesan snack camilan Jintul milik Sri Nuraeni bisa langsung melakukan pemesan melalui nomor WhatsApp 0823-2938-4702.