Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

John Refra Kei

Profil John Refra Kei | Merdeka.com

John Refra adalah pria asal Maluku. Kata "Kei" di belakang panggilannya merujuk pada kampung kelahirannya, yaitu Pulau Kei, Maluku Tenggara.

John Refra lahir pada tanggal 10 September 1969. Tahun 1990 ia pergi merantau ke ibu kota Jakarta. Pada tahun 2000 ia mendirikan sebuah organisasi bernama AMKEI (Angkatan Muda Kei). Organisasi ini terbentuk pasca kerusuhan di Tual, Pulau Kei pada bulan Mei tahun 2000.

Melalui organisasi AMKEI John memulai bisnisnya sebagai debt collector. Dia dikenal memiliki banyak pendukung, dan kabarnya memiliki koneksi dengan sejumlah pejabat dan bos-bos dunia malam. Karirnya sebagai debt collector semakin berkibar setelah kematian Basri Sangaji, tokoh pemuda asal Maluku Utara yang juga salah satu debt collector di Hotel Kebayoran Inn, Jakarta Selatan. Sebelumnya kelompok John Refra Kei dan Basri Sangaji saling bersaing memperebutkan nama besar di Jakarta.

Namanya kerap dikaitkan dengan pembunuhan Basri Sangaji. Hal ini bermula setelah terjadinya bentrokan antara kelompok John Refra dengan kelompok Basri Sangaji. Saat itu kelompok Basri Sangaji tengah bertugas sebagai security di Diskotek Stadium di Jakarta Barat. Dua anak buah Basri Sangaji tewas dan belasan terluka. Kasus ini kemudian disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Saat persidangan meletuslah bentrokan yang menewaskan Walterus Refra Kei alias Semmy Kei yang merupakan kakak dari John Refra. Hal inilah yang diduga memicu pembunuhan terhadap Basri Sangaji.

John Refra Kei menjadi santer terdengar karena ia ditangkap oleh pihak kepolisian karena dugaan pembunuhan terhadap Tan Harry Tantono,  Direktur Sanex Stell Mandiri. Ia ditangkap pada tanggal 17 Februari 2012 oleh gabungan Subdit Umum dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur.

Selain menangkap John Refra pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 5.250.000, satu buah handphone merk Vertu, sebuah notebook merk Samsung warna hitam, dan dompet berwarna hitam coklat.

Namun, dibalik kehidupan John Kei yang kelam, dia adalah sosok penyayang. Contoh kedermawanan John, dengan adanya pembangunan sebuah gereja dan rumah pastor di kampung halamannya di Pulau Kei. John di sana menjadi penasihat pembangunan gereja. Selain membangun gereja, John juga memutuskan untuk membantu 20 rumah warga di Pulau Kei yang masih beratapkan jerami. Dia juga sempat membantu Umar Kei, keponakan John Kei, dengan memberikan lampu-lampu taman di halaman masjid. Maka tak heran, sosok John menjadi idola di keluarganya.

Riset dan analisa oleh Bobby Reza S.