Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan hanya Bu Mega, semua dorong saya jadi kepala BIN

Bukan hanya Bu Mega, semua dorong saya jadi kepala BIN Sutiyoso. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Jelang persiapan menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon tunggal kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Gedung DPR akhir bulan ini, tidak ada kiat khusus bagi Sutiyoso. Bahkan saat ditanya awak media ketika hadir di Kantor DPP Partai Nasdem, Sutiyoso hanya mengatakan "persiapannya makan dan istirahat yang cukup".

Banyak yang mempertanyakan pencalonan Sutiyoso sebagai Kepala BIN berhubungan dengan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo saat pemilihan presiden tahun lalu. Namun Sutiyoso mengklarifikasi tudingan itu. Dia koalisi partai besutannya gabung di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) bukan untuk bagi-bagi jabatan.

Kendati demikian, Sutiyoso mengakui jika Megawati dan para pimpinan partai di KIH mendorong dirinya menggantikan Kepala BIN saat ini, Marciano Norman. "Bukan hanya dari Bu Mega saja, tapi juga semua mendorong saya jadi kepala BIN," kata Sutiyoso saat berbincang dengan merdeka.com di kantor PKPI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat pekan kemarin.

Orang lain juga bertanya?

Berikut penuturan Sutiyoso kepada Arbi Sumandoyo, Mohammad Taufik dan Juru Foto, Muhammad Lutfi Rahman soal penunjukannya jadi calon tunggal Kepala BIN.

Kemarin ada wacana soal pengawas intelijen dari sipil, bagaimana menurut anda?

Andai saja diperlukan menurut saya tidak masalah, karena dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2001 tentang Badan Intelijen Nasional, cuma telat saja membentuknya. Saya sendiri tidak kaget karena menurut saya biasa.

Tapi alasan pembentukan itu karena pelanggaran HAM?

Itukan bukan ranah BIN. Itu ranah penegak hukum. Kita akan memberikan bantuan apa yang diperlukan. Informasi kita punya informasi. Tapi soal hukum ada Kepolisian dan Kejaksaan.

Banyak yang menilai BIN hanya memata-matai rakyat sendiri, apa yang akan anda lakukan ke depan?

Ke depan image itu tidak akan seperti itu lah. Kita lebih terbuka saja. BIN bukan momok dan tempat yang sangar.

Tapi selama ini kesannya seperti itu?

Nanti tidak akan lagi.

Banyak yang menyangsikan anda jadi kepala BIN karena anda bekas ketua parpol?

Sekarang itu begini, pembuktian itu bisa dilihat saat-saat saya jadi gubernur. Gubernur DKI 10 tahun, kira-kira partai politik pingin menarik apa tidak? Dengan posisi saya seperti itu? Amat sangat, termasuk partai Golkar yang berkuasa. Toh saya bisa menghindar. Ini Kepala daerah lho, sudah menghindar dari masalah-masalah politik. Apalagi BIN nasional dan saya juga sudah mengajukan pengunduran diri dari PKPI.

Selama ini BIN dikait-kaitkan dengan pilpres dan pilkada, apakah ada kaitannya untuk meluruskan kepentingan pemerintahan Jokowi?

Bukan mengaitkan, tapi begini lho, inikan politik. Ada enggak kerawanan-kerawanan politik? Kepala BIN di daerah itu sudah membaca dan itu kita laporkan sesuai dengan aturan dan undang-undang yang ada. Jadi kita ini tegak lurus kepada negara dan bangsa.

Bagaimana dengan wilayah Timor-Timur, menurut anda apakah masih diperlukan operasi intelijen?

Itu kebijakan negara bukan kebijakan BIN. Itu presiden yang bisa menjawab itu bukan aku.

Soal pencalonan anda sebagai Kepala BIN, apa ada dorongan dari Megawati juga?

Kita kan dalam KIH. KIH itu memang kompak, solid.

Artinya ada dorongan dari Megawati?

Bukan hanya dari Bu Mega saja, tapi juga semua mendorong saya jadi kepala BIN. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Suara Lantang Megawati Skak Sikap Pejabat Terlalu Nyaman, Akui Lupa Pernah Jadi Wapres
VIDEO: Suara Lantang Megawati Skak Sikap Pejabat Terlalu Nyaman, Akui Lupa Pernah Jadi Wapres

Megawati bahkan mengaku lupa, pernah menjabat sebagai wakil presiden RI

Baca Selengkapnya