Cerita di Balik Pemanggilan Calon Menteri Kabinet Prabowo - Gibran
Seorang sumber yang tahu tentang pemanggilan calon menteri Prabowo ini membocorkan, Pramono Anung diproyeksikan masuk kabinet Prabowo.
Mobil Lexus berkelir putih memasuki rumah di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (14/10). Mobil milik Prabowo Subianto tersebut terlihat memasuki rumah pribadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Dua puluh menit berselang, sekitar pukul 14.20 WIB, Ketua DPP Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad terlihat memasuki kediaman Prabowo Subianto dengan mengenakan batik. Tak lama, satu per satu tokoh silih berganti memasuki kediaman sang Presiden Terpilih.
Tokoh-tokoh yang dipanggil, kompak mengenakan batik. Mobil mereka diparkir di ruas jalan sekitar kediaman Prabowo. Lalu mereka berjalan kaki memasuki gerbang rumah. Di depan gerbang, ajudan Prabowo yakni Mayor Teddy yang mengenakan kemeja putih tampak sibuk melihat telepon genggamnya.
Setelah melihat para tokoh datang, Mayor Teddy sigap menyambut mereka di depan gerbang. Ternyata Mayor Teddy punya tugas khusus dari Prabowo. Mayor Teddy menghubungi dan mengatur waktu para tokoh yang dipanggil Prabowo. Hampir semua tokoh yang datang menyebut nama Mayor Teddy sebagai penghubung.
“Saya tadi dihubungi kira-kira jam 12 ya oleh ajudan beliau dan kemudian diminta untuk standby datang ke sini kira-kira jam 15.30,” ujar Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Hal sama disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Mantan Ketum Partai Golkar tersebut menyebut nama Mayor Teddy.
“Saya baru dihubungi setengah jam lalu oleh Pak Teddy (Mayor Teddy),” kata Airlangga.
Sebelum bertemu empat mata dengan Prabowo, para tokoh ini harus transit di ruang tunggu. Di ruang itu, tersedia cemilan ringan. Setelah itu, satu per satu dipanggil menghadap Prabowo secara pribadi. Salah satunya, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto. Dia mengaku dihubungi sekitar pukul 12.00 WIB, untuk mempersiapkan diri bertemu Prabowo di Kertanegara.
“Transit sebentar di dalam di ruang tunggu kemudian dipanggil ke ruangan Pak Prabowo satu-satu. Jadi saya sendiri masuk ketemu pak Prabowo di satu meja,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto.
Di dalam ruangan tersebut, hanya ada Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengenakan kemeja putih. Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka tidak terlihat di kediaman Prabowo. Hal itu diakui Maruarar Sirait. Mantan politikus PDI Perjuangan itu tidak bertemu dengan Gibran.
“Ada Presiden terpilih, dan juga ada Bapak Dasco dan juga tadi saya salaman dengan mas Didiet,” kata Maruarar.
Hal yang sama disampaikan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Menurut Tito, di dalam rumah hanya ada Prabowo dan Dasco. Saat ditanya wartawan, Tito mengaku tidak bertanya mengenai keberadaan Gibran.
“Oh saya enggak nanya sampai ke sana, di luar kewenangan saya,” singkat Tito.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengaku hanya berbincang dengan Prabowo. Tanpa ditemani Gibran. “Saya berdua saja sama Pak Prabowo,” singkat Bahlil.
Keberadaan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming terjawab. Gibran menerima rombongan Pimpinan MPR RI di sebuah restoran kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Sebelum bertemu Gibran, rombongan pimpinan MPR lebih dulu menemui Presiden Jokowi.
Berdasarkan pantauan, rombongan MPR RI dan Gibran telah berada di resto sejak pukul 15.55 WIB. Tampak pimpinan MPR RI antara lain Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Wakil Ketua MPR RI Bambang Wuryanto, Lestari Moerdiyat, Edhie Baskoro, Rusdi Kirana, Edi Soeparno dan Hidayat Nur Wahid.
Gibran Rakabuming Raka mengaku telah menerima sejumlah bocoran terkait nama calon menteri kabinet pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Saya sudah mendapatkan ya sedikit bocoran waktu kemarin makan siang, dan sekali lagi kita hormati pilihan dari Pak Presiden Terpilih,” tutur Gibran sesaat sebelum bertemu rombongan pimpinan MPR.
Gibran angkat bicara mengenai susunan menteri kabinet. Wali Kota Solo ini menyebut nama calon Menteri diserahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto selaku Presiden Terpilih periode 2024-2029.
“Kalau susunan menteri dan lain-lain sekali lagi saya serahkan ke Pak Presiden Terpilih,” singkat Gibran.
Kursi untuk Pramono Anung
Salah satu sosok yang menarik perhatian dalam proses pemanggilan calon kabinet adalah mantan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pramono hadir di hari kedua, Selasa (15/10). Selain Politikus PDIP, Pramono kini tengah bertarung di Pilkada Jakarta 2024.
Hampir satu jam Pramono di dalam rumah Prabowo. Pram masuk sekitar pukul 12.48 WIB, lalu keluar pada Pukul 13.42 WIB. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulut Pramono Anung. Mantan Sekjen PDIP itu memilih diam seribu bahasa dan berlalu tanpa kata. Pramono meninggalkan lokasi menggunakan kendaraan minibus hitam tanpa membuka jendela mobil.
Dari dalam mobil, tampak calon gubernur Jakarta itu hanya menyatukan telapak tangan seraya menyapa awak media yang berkerumun. Seorang sumber yang tahu tentang pemanggilan calon menteri Prabowo ini membocorkan, Pramono Anung diproyeksikan masuk kabinet Prabowo. Namun, Politikus PDIP tersebut bukan menjabat sebagai menteri.
“Pramono Anung akan jadi kepala badan,” kata sumber yang juga ada dalam pertemuan Kertanegara dua hari ini.
Sumber yang berada dalam koalisi Prabowo-Gibran ini juga mengatakan, para calon menteri yang dipanggil, diminta untuk meneken pakta integritas di rumah Prabowo.
Ditemui di tempat terpisah, Pramono tidak menepis maupun membenarkan ada tawaran Kepala Badan dari Prabowo. Dia menjawab pertanyaan itu dengan kelakar.
"Yang nawar adalah anak saya supaya saya jangan capek-capek," kata Pramono di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (15/10) petang.
Pramono menjelaskan pertemuan dengan Prabowo sebatas silaturahmi semata. Terlebih, Prabowo dijadwalkan akan dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024 mendatang.
"Ya pokoknya silaturahmi saling mendoakan, Alhamdulillah berjalan dengan baik," kata dia.
"Saya datang ikut mendoakan dan karena saya juga maju sebagai calon gubenur minta doa juga begitu," ucap dia.
Janji Jaga Wibawa Prabowo
Selama dua hari, Prabowo memanggil para tokoh yang berpotensi menjadi calon menteri, wakil menteri dan kepala badan di kabinetnya. Mereka diajak berdiskusi. Prabowo menyampaikan pesan agar mereka membantunya dalam menjalankan tugas pemerintahan.
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan, tokoh-tokoh maupun politisi yang hadir di kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto hampir pasti mengisi kabinet Prabowo-Gibran. Dasco menyebut ciri-ciri tokoh maupun politisi yang pasti menduduki jabatan menteri terlihat dari wajah mereka saat meninggalkan kediaman Prabowo Subianto.
"Kalau yang keluar mukanya cerah itu sudah pasti. (Cerah semua) Alhamdulillah kalau gitu," kata Dasco di lokasi, Senin (14/10) malam.
Pertemuan Prabowo dengan calon menterinya bukan hanya terjadi kemarin. Dalam pekan lalu, Prabowo sudah memanggil mereka satu per satu di Hambalang, Jawa Barat. Dalam pertemuan itu, salah satu agenda pokoknya adalah menandatangani komitmen dalam bentuk pakta integritas.
Beberapa hari sebelumnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti sudah bertemu Dasco dan menandatangani dua dokumen pakta integritas. Mu’ti memberikan bocoran salah satu poin penting dalam dokumen pakta integritas.
“Satu kesediaan untuk menjadi menteri dalam kabinet. Kedua pakta integritas yang isinya normatif setia kepada negara dan siap mendukung pemerintahan Prabowo serta menjaga wibawa presiden dan wibawa bangsa negara,” jelas Mu’ti.
Sedangkan Tito Karnavian menjelaskan, pakta integritas berisi komitmen untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi.
“Ya pakta integritas minggu lalu di antaranya ya mengenai masalah bekerja maksimal, menjaga pluralisme, tidak melakukan hal hal yang tidak baik negatif khusunya tindak pidana korupsi dan lain-lain,” paparnya.
Mantan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengaku tidak kaget dengan pemanggilan sebagai calon Menteri. Alasannya, Yusril sudah diminta menandatangani surat kesediaan untuk bekerja sebagai menteri di Kabinet Prabowo.
Pakta integritas sudah ditandatangani beberapa waktu lalu. Sehingga dalam pertemuan kemarin, tidak ada penandatanganan dokumen apapun.
“Sebelumnya memang sudah menandatangani surat keaediaan dan kemudian pakta integritas sudah diserahkan beberapa waktu yang lalu, dan hari ini tinggal dipanggil dan secara resmi diberitahu untuk memikul tugas dan tanggung jawab yang baru ini,” ucap Yusril.