Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tentunya berat melawan Ahok

Tentunya berat melawan Ahok marco kusumawijaya. ©istimewa

Merdeka.com - Nama Marco Kusumawijaya masuk dalam bursa salah satu nama yang bakal melawan Gubernur DKI Jakarta dalam Pemilihan Gubernur 2017 nanti. Marco, menyatakan diri maju dalam Pilgub 2017 melalui akun facebooknya. Pengamat perkotaan sekaligus arsitek dari Universitas Parahyangan ini mengatakan jika niatnya maju dalam pemilihan gubernur bukan untuk melawan Ahok.

Namun niatnya itu lantaran terketuk untuk memperbaiki Jakarta di masa mendatang. Programnya untuk menyelesaikan Jakarta sedikit di paparkan sebagai modal nyalon gubernur. Dia pun mengakui jika saat ini sudah mulai melakukan pendekatan kepada masyarakat dan juga komunitas untuk mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk sebagai salah satu syarat pencalonannya dari jalur independent.

"Strateginya kami siap sebagai calon independent, strategi tunggalnya harus mencari dukungan dan nyatanya dalam bentuk pengumpulan KTP," ujarnya saat berbincang melalui sambungan seluler semalam.

Orang lain juga bertanya?

Lalu bagaimana strategi dan program Marco untuk maju dan merapikan Jakarta?. Kepada merdeka.com, Marco mengakui jika permasalahan Jakarta memang begitu kompleks. Dia pun mengkritisi jika pembangunan Jakarta saat ini belum sesuai. "Apalah artinya kalau kota tak memberikan perubahan kepada warganya," katanya.

Berikut petikan wawancara Marco Kusumawijaya kepada Pramirvan Datu Aprilatu soal niatnya untuk maju dalam Pilgub DKI 2017.

Kemarin anda menyatakan maju dalam Pilgub DKI untuk melawan Ahok, apa modal anda ?

Saya tidak berpikir dalam rangka melawan siapa-siapa. Saya mendasarkan pencalonan saya terhadap pembangunan Jakarta yang akan datang. Yaitu pembangunan sekaligus memulihkan alam dan memberdayakan masyarakat. Mengapa? Karena itu saya anggap akan menjadi daya saing Jakarta di masa depan. Jadi kita memasuki masa depan yang memerlukan kreativitas, kontribusi dari pihak-pihak warga dan komunitas dan itu sudah ada di Jakarta dan banyak tempat. Tinggal kita membuat sistem yang mendukung besar inisiatif warga itu. Soal lingkungan sebetulnya kita tidak bisa lepas dari warga. Peningkatan memperbaiki lingkungan pada dasarnya adalah memperbaiki kualitas warga itu sendiri. Hidup pada bulan Januari misalnya kita tidak perlu khawatir akan banjir. Kemudian di Bulan Agustus lalu kita tidak perlu mengalami kekurangan air.

Yang saya maksud memperbaiki lingkungan adalah adanya upaya-upaya nyata, seperti itu. Nah pendekatan-pendekatannya ada sekarang justru malah makin merusak alam dan menghancurkan inisiatif dan kontribusi warga. Kalau ditanya apa, modalnya gagasan dan gagasan ini mulai didukung orang. Sekarang kita mulai membentuk tim kerja, mulai melakukan pertemuan-pertemuan dengan masyarakat. Selebihnya makin kita kumpulkan untuk persiapan yang akan datang.

Sejauh ini apa strategi anda ?

Strateginya kami siap sebagai calon independent, strategi tunggalnya harus mencari dukungan dan nyatanya dalam bentuk pengumpulan KTP.

Jakarta begitu kompleks permasalahannya, apa solusinya menurut anda ?

Tidak mungkin menyelesaikannya dalam satu termin, tetapi harus mulai dengan pendekatan yang baik. Jadi pencalonan saya ini adalah menawarkan suatu pendekatan yang menurut saya memecahkan masalah lebih strategis dan memecahkan masalah pada akarnya, pada solusi perbaikan lingkungan dan pada pemberdayaan masyarakatnya. Solusi saya begini, kalau dalam hal perbaikan lingkungan misalnya pengolahan sampah. Kemudian mulai pengolahan sampah pada sumbernya, mulai dari rumah tangga hingga pada unit konsumsi. Kalau soal permukiman, kita membantu dan mencarikan solusi masing-masing yang tentunya berbeda-beda, tapi kita dukung dengan pemberdayaan, pendampingan maupun pendampingan organisatoris. Kalau perbaikan atau pencegahan banjir, tentu sekarang masih belum cukup, tidak hanya memperbaiki sungai, tapi intinya harus sekaligus meningkatkan persediaan air baku dan memulihkan lingkungan sebanyak mungkin termasuk di hulu. Itu berarti kita harus bekerja sama dengan pemerintah sekitar terutama di selatan.

Saya ingin menambahkan sedikit masalah air baku. Karena masalah air sebetulnya bukan hanya banjir tetapi juga ketersediaan air minum, itukan kita juga kekurangan, kekurangannya antara lain karena persediaan air baku misalnya di waduk jatiluhur makin menurun, itu akar masalah dan harus dipecahkan, karena penyediaan air minum di dalam pipa maka orang akan terus menerus seperti sekarang menyedot air tanah, menyedot air tanah ini menyebabkan tanah turun terus sampai titik tertentu, 20 senti per tahun, rata-rata 3-5 senti per tahun, inilah sebetulnya sebab yang paling bahaya, banjir yang makin meluas karena tanah Jakarta itu turun.

Dan satu-satunya cara untuk menghentikan penyedotan air tanah, menyedot air tanah itu dapat dihentikan kalau memang ada investasi air pipa hanya mungkin ditingkatkan kalau ada air baku dan perbaikan lingkungan. Jadi ada hubungan dengan banjir dan penyediaan air baku

Bagaimana dengan masalah swastanisasi air?

Itu yang menurut saya tidak akan ke mana-mana negosiasinya. Kalau masalah air baku, kita tak mungkin bernegosiasi air dengan swasta atau memikirkan swastanisasi atau tidak kalau air bakunya tidak ada begitu lho. Jadi itu dulu dibereskan dahulu baru kita memikirkan bersama-sama mau swastanisasi atau tidak itu tergantung hitungan-hitungan, kalau kita sudah memenuhi air baku maka kita bisa menekan harga, termasuk menekan swasta ketika bernegosiasi kan.

Bagaimana dengan transportasi ?

Iya itu sudah jelas, sama juga itu, masalah transportasi tidak bisa dipecahkan dengan penyediaan transportasi umum, harus dipadukan dengan tata ruang yang baik, untuk mengatur kepadatan manusia, angkutan umum itu menjadi layak secara ekonomi kalau kepadatannya disesuaikan jalur-jalur angkutan umum. Jadi itu juga yang saya maksud dengan solusi yang mengendalikan kebutuhan akan angkutan, jadi masalah angkutan umum itu akan dipadukan dengan tata ruang, tidak dilakukan pada pemerintah sekarang, malah calon yang ada tak pernah menyinggung itu, padahal itu tidak selesai kalau kita tak menyesuaikan dengan tata ruang. Kayak begini lho, anda tahu penyebab macet terbesar adalah orang yang keluar masuk Jakarta artinya yang bekerja di Jakarta dengan domisili di luar Jakarta, pada jam kerja sampai 1-2 juta orang setiap pagi masuk Jakarta dan sore keluar dari Jakarta, yah. Orang hanya bekerja di Jakarta dan tinggal di luar Jakarta, proporsi ini yang akan dikurangi, kebutuhan orang masuk dan keluar Jakarta, itu yang akan dibenahi, itu yang akan dilakukan dengan pengendalian tata ruang, itu hanya contoh saja.

Apakah sejauh ini anda komunikasi dengan partai tertentu ?

Belum sampai sejauh ini, karena kami sendiri fokusnya pada komunitas-komunitas sudah bertemu, dan beberapa komunitas miskin kota. Dan beberapa komunitas lainnya.

Apa yang didiskusikan dengan komunitas tersebut ?

Tentang pendekatan saya dalam mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur dan mereka menceritakan persoalan-persoalannya. Saya rasa kita tentu bertemu yah, pertemuan saya masih terbatas, kan baru beberapa minggu, tapi saya belum mau memberitahu anda komunitas-komunitas apa saja yang saya sudah temukan. Saya khawatir nantinya..tunggu saya saya masih mencreate, karena saya mendukung mereka bukan mereka mendukung saya.

Ada beberapa komunitas yang sudah anda temui sekarang ini ?

Ada beberapa lah, ada beberapa tokoh yang secara terbuka mendukung saya misalnya bang Faisal Basri sudah jelas dan bang Faisal yang sempat maju juga beberapa tahun lalu di Pemilihan Gubernur tahun lalu.

Sebetulnya, memang salah satu hal yang saya khawatirkan itu adalah orang tuh cenderung memberikan label kepada saya secara sempit ya, karena setiap kali saya disebutnya ahli tata kota tapi sebetulnya kegiatan saya itu bekerja dengan komunitas di bidang lingkungan di bidang perumahan di bidang seni budaya.

Anda melihat Jakarta saat ini seperti apa ?

Tadi itu pendekatan yang sekarang ini malah cenderung makin merusak lingkungan dan makin menghancurkan modal sosial masyarakat, itu yang harus kita orientasikan kembali. Itu yang saya sampaikan di awal bahwa kita perlu pendekatan pembangunan yang sekaligus memberdayakan masyarakat dan sekaligus memperbaiki lingkungan dan itu ada modalnya di masyarakat kita sekarang menurut saya masa depan itu tergantung pada itu untuk justru masyarakat Jakarta itu kompetitif dan warganya bahagia.

Apa program anda untuk pemberdayaan lingkungan di Jakarta, mengingat seperti Jakarta Utara perlu penataan khusus ?

Iya di Jakarta Utara itu saya rasa minimal ada dua masalah, tiga lah gitu. Pertama itu ada pemukiman-pemukiman yang memang lebih rendah dari laut, tapi mereka sebetulnya mereka bisa dilindungi dengan folder. Folder itu artinya semacam pager dari gundukan tanah di sekelilingnya, sesederhana itu, itu suatu sistem agar melindungi suatu kawasan yang tempat airnya harus dipompa keluar begitu. Pemukiman yang masih belum mendapatkan pelayanan air minum, sanitasi air dan lain-lain, memang harus dibereskan nanti. Pemberdayaan mereka sendiri, itu mereka punya sumber daya tapi mereka masih memerlukan bantuan teknis dan bantuan pengoperasionalan dan mungkin ada masalah dengan kepemilikan tanah. Itu yang pemerintah harus lihat guna mencari solusi yang berbeda-beda dan setiap kelompok pasti punya perbedaan.

Lalu bagaimana dengan ide pembangunan Giant Sea Wall ?

Itu saya tidak setuju, karena tidak memperbaiki apa-apa, ada bahaya atau mungkin menimbulkan bahaya baru, itu perlu dicatat begitu saja.

Kita tetap fokus pada warga, apalah artinya kalau kota tak memberikan perubahan kepada warganya. Tapi warga kan hidup di dalam lingkungan, jadi kalau Warga mau bahagia harus mempunyai lingkungan yang baik. Jadi warga yang didukung dengan lingkungan yang baik dengan pemerintah dan sistem yang baik, dengan inisiatif warga yang baik karena kalau tidak semua tak mungkin berjalan dengan baik.

Kembali soal transportasi, bagaimana dengan pembangunan MRT ?

MRT ? ya itu sudah jalan , itu baik, ya tapi tidak cukup kalo tidak dipadukan dengan tata ruang yang baik. Jadi memang sebetulnya banyak lah yah program-program. Banyak yang harus dilakukan, karena itu memang harus, bukan sekedar banyak, tapi orientasi baru, jadi misalnya kita membangun angkutan umum, itu tidak boleh tanggung-tanggung, dan kemudian harus dipadukan dengan tata ruang. Tidak bisa hanya membangun angkutan umum, tanpa menata tata ruang secara serius. Jadi memang Jakarta butuh itu ya.

Apa program anda untuk membenahi Jakarta itu sendiri ?

Ya saya maju karena saya percaya demikian yah

Seberapa yakin anda bisa mengalahkan Ahok jika anda memang maju ke Pemilihan Gubernur ?

Ya tentu berat sekali kami harus bersiap-siap menghadapi yang terberat ya mas ya. Semoga saja dalam waktu satu tahun, setidaknya kita perlahan-lahan kita dapat mengumpulkan tenaga dan hubungan.

(mdk/arb)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bobby Nasution Siap Lawan Ahok di Pilkada Sumut
Bobby Nasution Siap Lawan Ahok di Pilkada Sumut

Bobby Nasution mempersilakan siapa saja maju untuk membangun Sumut termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
Ahok Yakin KIM Plus Tak Berani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta
Ahok Yakin KIM Plus Tak Berani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta

Mengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.

Baca Selengkapnya
Mas Pram: Habis Pelantikan Presiden, Mungkin Ada Ketum Parpol yang CFD dengan Saya
Mas Pram: Habis Pelantikan Presiden, Mungkin Ada Ketum Parpol yang CFD dengan Saya

Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengaku berteman dengan seluruh ketua umum partai politik di Indonesia dan tidak pernah memiliki masalah dengan siapapun.

Baca Selengkapnya
Jawaban Anies Disebut Gerinda Bakal Kalah di Pilgub Jakarta, Singgung Cara Terhormat
Jawaban Anies Disebut Gerinda Bakal Kalah di Pilgub Jakarta, Singgung Cara Terhormat

Waketum Gerindra Habiburokhman menilai Anies akan kalah melawan Ridwan Kamil

Baca Selengkapnya
Bobby  Nasution Pede Lawan Edy Rahmayadi dan Ahok di Pilgub Sumut, Siap Adu Gagasan
Bobby Nasution Pede Lawan Edy Rahmayadi dan Ahok di Pilgub Sumut, Siap Adu Gagasan

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku tak masalah bila harus menghadapi Edy Rahmayadi maupun Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya
Didukung Golkar, Bobby Nasution Percaya Diri Lawan Edy Rahmayadi atau Ahok di Pilgub Sumut
Didukung Golkar, Bobby Nasution Percaya Diri Lawan Edy Rahmayadi atau Ahok di Pilgub Sumut

Edy Rahmayadi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok digadang-gadang akan maju di Pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Analisis Ahok Peluang PDIP Dukung Anies & Anak Buah Prabowo Berat Lawan RK di Jabar
VIDEO: Analisis Ahok Peluang PDIP Dukung Anies & Anak Buah Prabowo Berat Lawan RK di Jabar

Ahok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menanti Pertarungan Panas Ahok Melawan Bobby Mantu Jokowi di Pilgub Sumut
VIDEO: Menanti Pertarungan Panas Ahok Melawan Bobby Mantu Jokowi di Pilgub Sumut

Menurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya
Pramono Anung: Kami Janji Tak Bawa Politik Agama
Pramono Anung: Kami Janji Tak Bawa Politik Agama

Pramono ingin menghadirkan kompetisi yang riang gembira di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
PKB soal Pilkada Jakarta: Sulit Usung Ahok, Sekarang Eranya Anies Baswedan
PKB soal Pilkada Jakarta: Sulit Usung Ahok, Sekarang Eranya Anies Baswedan

Jakarta ke depannya akan berhubungan dengan rezim Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Yunarto Blak-blakan Dua Sisi di Balik Megawati Soekarnoputri
VIDEO: Yunarto Blak-blakan Dua Sisi di Balik Megawati Soekarnoputri "Keras Kepala & Lentur"

Yunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi

Baca Selengkapnya