Profil
Martin Luther King, Jr.
Martin Luther King Jr. adalah seorang pendeta, dan aktivis anti rasialisme dari Amerika Serikat. Peraih nobel perdamaian tahun 1963 tersebut lahir di Atlanta, Georgia, AS pada tanggal 15 Januari 1929. King adalah anak dari pasangan Pendeta Martin Luther King, Sr. dan Alberta Williams King. King menyelesaikan pendidikannya di Morehouse College dalam bidang sosiologi. Dan dari Seminari Teologi Crozer, Pensylvania ia berhasil menggondol gelar Bachelor of Divinity (Sarjana Teologi) pada 1951. Sementara gelar Ph.D ia raih setamat belajar dari Universitas Boston, dalam teologi sistematika pada 1955.
Suami dari Coretta Scot tersebut dikenal dunia lantaran kegigihannnya memperjuangakan Hak Asasi Manusia bagi kaum Afro-Amerika. Ia dengan lantang melawan diskriminasi rasial yang kerap diperagakan oleh kalangan kulit putih di Amerika Serikat. Aksinya yang paling terkenal ialah ketika pendeta Gereja Baptis Montgommery ini memimpin demonstrasi pemboikotan bus di Birmingham tahun 1955. Pada aksi tersebut King melakukannya tanpa kekerasan. Ayah dari 4 anak tersebut terinspirasi ajaran Mahatma Gandhi, Bapak negara India yang gigih melawan kolonialisme tanpa kekerasan.
Aksi pemboikatan tersebut dipicu oleh peristiwa penolakan dua gadis kulit hitam, Claudette Colvin dan Rosa Park yang menolak menyerahkan kursi bisnya kepada seorang kulit putih. Menurut hukum Jim Crow saat itu, kursi bis harus diberikan kepada orang kulit putih. Diskriminasi rasial tersebut ditentang habis oleh King, yang kemudian menyerukan boikot selama 385 hari. Situasi menjadi semakin tegang setelah King ditangkap selama kampanye dan rumahnya dibom oleh mereka yang tidak suka aksi King. Kasus tersebut berakhir setelah Pengadilan Distrik Amerika Serikat memutuskan untuk mengakhiri segregasi rasial pada semua bus umum Montgomery. Peristiwa tersebut berarti semakin membuka kesempatan orang kulit hitam untuk mendapatkan hak yang sama di ruang publik.
pada 1957, ia terpilih sebagai presiden dalam konferensi kepemimpinan Kristen Selatan, sebuah organisasi yang dibentuk untuk memperjuangkan hak-hak sipil masyarakat Afro-Amerika. Pada periode sebelas tahun antara 1957 hingga 1968, King melintasi lebih dari enam juta mil perjalanan untuk berbicara lebih dari 2500 kali mengenai ketidak adilan, diksriminasi, dan rasialisme. Akibatnya King ditahan lebih dari 20 kali. Ketika di penjara Birmingham, ia menulis surat yang berjudul "Letter from a Birmingham Jail", sebuah manifesto tentang revolusi kaum Negro. King berencana untuk memperjuangkan kaum Negro agar mendapatkan hak pilih dalam pemilu.
King memiliki daya tarik magis dengan kekuatan pidatonya yang sanggup menyihir pendengarnya. Pidatonya yang berjudul "I Have a Dream" pada long march ke Washington, DC Agustus 1963 membuatnya semakin terkenal. Puncak penghargaan kepada King terjadi ketika ia dianugerahi gelar nobel perdamaian pada 1963, membuatnya menjadi orang termuda yang menerima nobel. pada tanggal 4 April 1968 King ditembak mati ketika melakukan aksi di Memphis. Rasa kehilangan terhadap sosok karismatik ini memantik banyak kerusuhan dan bentrokan di berbagai kota di seluruh Amerika Serikat. Satu dekade setelah kematiannya, pemerintah Amerika Serikat menetapkan sebuah hari libur untuk mengenang perjuangannya, hari Martin Luther King Jr, yang diperingati setiap Senin ketiga bulan Januari, dekat dengan tanggal lahir King.
Riset dan analisa oleh Zacky Muzakkir