Buatan Uni Soviet, Begini Potret Mobil Dinas Presiden Sukarno Tahun 1957
Hajatan akbar otomotif bertajuk Kustomfest 2023 digelar di JEC dan Royal Ambarukmo sejak Sabtu (7/10) hingga Minggu (8/10).
Kustomfest tahun ini, tidak hanya berisikan motor dan mobil custom karya builder Indonesia dan luar negeri
Buatan Uni Soviet, Begini Potret Mobil Dinas Presiden Sukarno Tahun 1957
Hajatan akbar otomotif bertajuk Kustomfest 2023 digelar di JEC dan Royal Ambarukmo sejak Sabtu (7/10) hingga Minggu (8/10).
Kustomfest tahun ini, tidak hanya berisikan motor dan mobil custom karya builder Indonesia dan luar negeri.
Kustomfest 2023 juga menampilkan sejumlah mobil-mobil klasik koleksi penggemar otomotif di Indonesia.
Dari deretan mobil klasik yang dipamerkan ini, ada tiga mobil klasik yang merupakan mobil dinas Kepresidenan di era Soekarno.
Tiga mobil dinas Presiden Soekarno ini adalah mobil Yanka yang merupakan pabrikan Uni Soviet tahun 1957, dan dua unit Cadillac Fleetwood Series 75 Limousine buatan Amerika Serikat tahun 1959 dan 1964
Anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Robert Permadi mengatakan tiga mobil itu semuanya pernah dipakai oleh Soekarno selama menjabat sebagai Presiden RI periode 1945-1965
Robert membeberkan dari tiga mobil dinas itu, hanya dua mobil yaitu tipe Cadillac Fleetwood Series 75 Limousine yang dibeli dengan uang negara. Sedangkan mobil Yanka merupakan pemberian dari Uni Soviet.
"Mobil Yanka itu pemberian dari Perdana Menteri (PM) Uni Soviet bernama Nikita Khrushchev. Nikita ini merupakan sahabat baik dari Pak Karno," kata Agus.
"Yanka ini sebenarnya buatan perusahaan otomotif Amerika Serikat bernama Pakard. Pakard ini bangkrut lalu dibeli lisensinya oleh Uni Soviet. Makanya Yanka ini karakter fisiknya Amerika sekali atau American Style," terang Agus.
"Yanka ini dibuat Uni Soviet dengan jumlah produksi yang terbatas. Mobil ini hanya diproduksi untuk pemakaian sendiri dan diberikan kepada negara-negara yang dianggap sebagai sahabat Uni Soviet kala itu. Semacam bagian diplomasi. Kalau tidk salah Yanka ini hanya ada 10 unit mobil di dunia," sambung Agus.
Agus membeberkan jika mobil-mobil dinas Kepresidenan ini sama sekali belum pernah direstorasi atau masih orisinil. Mobil, kata Agus hanya dilakukan perbaikan kecil seperti kulit joknya, ban maupun sistem pengapian.
Agus menceritakan mobil Kepresiden Soekarno ini awalnya dititipkan Sekretariat Negara untuk dirawat oleh PPMKI. Agus menuturkan setelah PPMKI berdiri diusulkan agar mobil-mobil bersejarah ini dirawat anggota PPMKI dengan perjanjian tertulis.
"Surat kepemilikan mobil ini masih atas nama negara. Mobil ini hanya boleh diikutkan dalam pameran atau kegiatan sosial non komersial," ungkap Agus
"Jadi, jangan pernah menawar mobil ini (mobil Kepresidenan Soekarno). Mobil ini semua atas nama negara dan tidak diperjual belikan," tutup Agus