Ali Mochtar Ngabalin Sebut Fadli Zon Lagi Ngigau Desak Jokowi ke Papua
Merdeka.com - Tenaga Ahli Deputi IV Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin merasa heran terkait permintaan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon agar Presiden Joko Widodo segera menyambangi Papua. Dia menilai, seharusnya Fadli memusingkan persoalan tersebut dan lebih baik memikirkan urusan DPR.
"Enggak usah, bilang Fadli Zon urus saja DPR, nggak usah. Dia baru kaget bangun, atau mengigau," kata Ngabalin di Jakarta, Sabtu (31/8).
Dia mengklaim Jokowi sudah berkali-kali berkunjung ke Bumi Cendrawasih tanpa permintaan warga Papua.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Kenapa Jokowi berkunjung ke Gorontalo? Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan langsung ke proyek Bendungan Bulango Ulu di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024.
-
Siapa yang mempertanyakan Tapera di DPR? Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya:
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Siapa yang menyapa Kapolri? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
"Orang Jokowi sudah bolak-balik ke Papua kayak begitu, boro-boro minta ke Papua, Fadli Zon, gimana sih," ungkap Ngabalin.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa sesegera mungkin menyambangi Papua Barat. Dan menelusuri apa yang sebenarnya terjadi di Bumi Cendrawasih tersebut.
"Kalau bisa besok lusa itu langsung ke Papua, coba bicara dengan tokoh masyarakat yang memang mempunyai pengaruh jangan hanya dengan tokoh-tokoh sendiri saja, tetapi tokoh yang memang mau didengar oleh masyarakat Papua," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (22/8).
Fadli melihat tindakan Presiden Joko Widodo soal kisruh berkecamuk di Papua Barat tidak tegas. Ajakan untuk memaafkan setelah apa yang terjadi dinilai belum konkret.
"Saya justru melihat pernyataan Presiden kemarin itu tidak terlalu serius menganggap ini, ya maaf-maafkan saja sudah kayak pernyataan lebaran, tidak komprehensif padahal menurut saya," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adian menegaskan, penolakan atas permintaan tiga periode Jokowi itu karena tidak ingin mengkhianati konstitusi.
Baca SelengkapnyaTenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah menyibukkan diri.
Baca SelengkapnyaPDIP sedih dan kecewa dengan pencopotan bendera PDIP dan baliho Ganjar Prabowo-Mahfud MD saat kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Gianyar
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani meminta Presiden Jokowi ditanyakan terkait sikap dukungan kepada Capres Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaJika seorang kader pasti ada keinginan untuk hadir dalam perayaan HUT partai.
Baca SelengkapnyaJustru menurut Moeldoko, saat ini Jokowi mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaFachrul Razi merupakan mantan wakil panglima TNI berpangkat jenderal
Baca SelengkapnyaGanjar berharap Pemilu 2024 bisa berjalan dengan baik dan aparatur negara bersikap netral
Baca SelengkapnyaMekanisme pemakzulan presiden sudah diatur dalam konstitusi. Mulai dari DPR, Mahkamah Konstitusi maupun MPR.
Baca SelengkapnyaKetua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun menyatakan tidak bisa Bobby yang kader PDIP main dua kali
Baca SelengkapnyaPencopotan dilakukan petugas Satpol PP Provinsi Bali.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.
Baca Selengkapnya