Ancang-Ancang Perangi Pandemi di Masa Depan, Negara G20 Uji Coba Universal Verifier

merdeka.com Sekitar 2 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mengenalkan universal verifier atau pengakuan sertifikat vaksin Covid-19 dalam pertemuan 1st Health Working Group (HWG) G20 di Yogyakarta pada akhir Maret.

Juru Bicara Presidensi G20 Maudy Ayunda mengatakan universal verifier ini juga sudah dilakukan uji coba oleh 19 negara G20.

"Portal ini telah diuji coba di 19 negara G20, dan mendapatkan tanggapan positif, universal verifier ini akan didorong dan diharapkan bisa membantu negara-negara tersebut lebih siap menghadapi pandemi di masa datang," kata Maudy dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (7/4).

Orang lain juga bertanya?

Maudy mengatakan universal verifier merupakan sebuah portal khusus yang mampu membaca sertifikat khusus dari negara lain. Portal ini berbasis web, dan berstandar World Health Organizations (WHO).

"Mudah digunakan di berbagai perangkat tanpa perlu mengganti QRCode yang sudah digunakan. Dengan sistem ini sertifikat digital vaksin pelaku perjalanan bisa terbaca di sistem negara lain," bebernya.

Sementara itu, menurut Chief Digital Transformation Office (DTO), Setiaji menjelaskan universal verifier dibuat sesuai standard WHO sehingga masing-masing negara tidak perlu mengganti sistem dan QR Code yang saat ini digunakan. Sistem ini juga dibuat secara web-based sehingga dapat digunakan di semua perangkat.

Dalam penerapannya, universal verifier ini berfungsi untuk memvalidasi data vaksinasi pelaku perjalanan internasional. Sistem ini, dengan persetujuan otoritas berwenang setiap negara, memberikan informasi public keys infrastructure yang dapat dikenali portal yang saling terkoneksi.

Dia menjelaskan status vaksin pelaku perjalanan dapat diketahui. Privasi dan keamanan data terjamin karena tidak ada pertukaran data apapun. Lebih lanjut, Setiaji mengharapkan agar penggunaan universal verifier dapat lebih luas agar seluruh negara lebih siap dalam menghadapi ancaman pandemi di masa mendatang dan pencegahan penyakit lainnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan harmonisasi standar protokol kesehatan global terutama perjalanan antarnegara di masa pandemi Covid-19 menjadi salah satu isu penting yang menjadi perhatian dalam Health Working Group G20.

(mdk/rhm)