Anies Janjikan Bangun Perpustakaan Bertaraf Internasional di Maluku
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun memberikan contoh salah satu perpustakaan yang sudah menjadi kelas atau bertaraf dunia.
Anies juga janji subsidi pengiriman buku untuk anak-anak yang ada di sana.
Anies Janjikan Bangun Perpustakaan Bertaraf Internasional di Maluku
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan mengaku, bakal membuat perpustakaan bertaraf Internasional. Hal ini disampaikannya saat berinteraksi dengan warga di Maluku dalam program Desak Anies, Senin (15/1).
"Ini sangat mendasar sekali ketika ilmu itu tidak terjadi maka ketimpangan akan terus muncul, karena itu kesetaraan pada akses ilmu itu penting," kata Anies.
"Jadi nomor satu tadi terkait dengan hukum terkait dengan buku Insyaallah nanti kita akan bantu siapkan 1 adalah membangun perpustakaan yang bertaraf Internasional," sambungnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun memberikan contoh salah satu perpustakaan yang sudah menjadi kelas atau bertaraf dunia, yakni berada di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
"Di sini rujukannya silakan lihat perpustakaan baru di Jakarta lokasinya di Taman Ismail Marzuki, google saja sekarang perpustakaan itu, perpustakaan kelas dunia yang sekarang menjadi referensi dimana-mana dan itu kami bangun selama kami bertugas," ujarnya.
"Pada saat dibangun banyak sekali mengkritik, ketika selesai banyak sekali memuji. Makanya apa saja mau dikritik ya tunggu sampai selesai," tambahnya.
Selain itu, dirinya juga telah menyiapkan skema lainnya yakni subsidi pengiriman buku untuk anak-anak yang ada di sana. Sehingga, buku yang dikirim dari penerbit-penerbit ke wilayah-wilayah yang sulit pengirimannya akan dibantu oleh pemerintah supaya harga buku di Indonesia nanti bisa murah.
"Dengan begitu maka kita akan bisa mendapatkan buku-buku berkualitas tidak usah harus pergi ke Jawa untuk dapat buku, tapi cukup datang ke Ambon maka semuanya bisa tersedia," ujarnya.
"Ini kenapa terjadi kan dia logistics kita mahal dan buku itu seberat batu apa itu ya. Jadi kalau ngirim buku itu beratnya luar biasa, karena kertas itu berat sekali, itulah kenapa mengirim buku itu mahal. Karena seringkali beratnya besar, kemudian volumenya itu juga," sambungnya.
Tak hanya itu, ia juga akan membangun ekosistem untuk konektivitas bagi pemanfaatan untuk ilmu seperti internet.
"Yang ketiga membangun ekosistem untuk konektivitas bagi pemanfaatan untuk ilmu, jadi kita akan siapkan jaringan-jaringan yang bisa di akses gratis untuk kegiatan belajar untuk kegiatan mengajar supaya proses belajar mengajar tidak terkendala oleh biaya internet," pungkasnya.