Begini Penyebaran Virus Polio yang Berawal dari Tinja
Wanda juga menjelaskan penularan polio juga bisa terjadi melalui air liur.
Dokter spesialis anak lulusan Universitas Indonesia (UI) dr. Wanda Gautami, SpA mengungkapkan penularan virus polio dapat terjadi apabila seseorang berkontak dengan tinja yang sudah terinveksi virus tersebut.
-
Bagaimana polio menyebar? Virus polio dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi. Ini adalah cara penularan utama, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Penularan juga bisa terjadi melalui rute fekal-oral, yaitu ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan virus polio dari tinja.
-
Apa penyebab polio? Salah satu penyebab utama polio adalah infeksi virus polio itu sendiri. Virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti melalui air liur atau tinja.
-
Apa itu polio? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.
-
Kapan polio muncul? Walaupun telah dinyatakan eradikasi di banyak negara, namun ternyata belum sepenuhnya berhasil dihapuskan dari seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, kasus polio kembali muncul menyerang anak-anak.
-
Kenapa polio berbahaya? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Polio adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini dapat menyerang saluran pencernaan dan sistem saraf manusia, dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada otot dan saraf.
-
Kapan polio menyerang? Polio biasanya menyerang anak-anak usia di bawah 5 tahun, terutama yang belum mendapatkan vaksin polio.
“Tinjanya, misal, ada di air atau makanan yang dikonsumsi, itu akan jadi bahan penularan. Atau tangan kita menyentuh barang yang berkontak dengan tinja dari orang yang terinveksi, virus itu juga bisa masuk ke mulut kita,” kata Wanda dalam diskusi daring yang digelar oleh Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Selasa.
Sebab di luar Jakarta, kata Wanda, masih banyak rumah yang belum memiliki jamban sehingga masih buang air besar di kali. Hal inilah yang akhirnya bisa mencemari lingkungan dan bisa menyebarkan virus polio.
Wanda juga menjelaskan penularan polio juga bisa terjadi melalui air liur. Misalnya, berbagi makanan dengan orang lain atau bergantian alat makan.
Selain berkontak dengan orang yang terjangkit virus polio, riwayat vaksin yang tidak lengkap juga bisa meningkatkan risiko anak terkena polio. Sebab, tubuh tidak memiliki antibodi untuk mencegah atau melawan virus polio tersebut.
Lalu, anak yang mengalami gizi buruk dan kebersihan di lingkungannya tidak terjaga dengan baik juga memiliki risiko lebih besar terjangkit virus polio.
“Misal vaksinnya sudah lengkap tapi gizi dan kebersihannya tidak dijaga dengan baik juga bisa menimbulkan risiko terinveksi polio,” kata Wanda.
Karena itu, Wanda mengimbau agar para orang tua mengajarkan kebiasaan cuci tangan memakai sabun atau memberikan air dan makanan yang matang.
Wanda berpesan kepada orang tua agar bisa memanaskan air atau makanan MPASI untuk anak di suhu 70 derajat selama 30 detik atau 60 derajat harus dipanaskan 30 menit untuk memastikan virus di dalamnya mati.