Blak-blakan, Ini Klarifikasi Anang Soal Nyanyi di GBK Usai Pertandingan Timnas Indonesia
Penampilan Anang bersama Ashanty menyanyikan lagu di momen tersebut mendapat reaksi luas di masyarakat.
Blak-blakan, Ini Klarifikasi Anang Soal Nyanyi di GBK Usai Pertandingan Timnas Indonesia
Politikus sekaligus musisi Anang Hermansyah memberikan klarifikasi terkait penampilannya bersama Ashanty usai pertandingan kualifikasi piala dunia 2026, Timnas Indonesia vs Filipina di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Selasa (11/6).
Penampilan Anang bersama Ashanty menyanyikan lagu di momen tersebut mendapat reaksi luas di masyarakat.
Melalui akun Instagram ananghijau, Anang meminta maaf kepada masyarakat dan menjelaskan duduk perkara. Berikut pernyataannya:
Kami Anang Ashanty beserta management mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada para pendukung sepak bola Tanah Air.
Sedikit kami luruskan ceritanya agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Kami di sini bukan menawarkan diri, namun diminta untuk menjadi pengisi acara di tanggal 11.
Suata kebanggaan saat ditawari mengisi acara ini, walau jauh di lubuk hati kami yang paling dalam ada perasaan khawatir karena merasa lagu-lagu kami tidak cocok nyanyi di acara tersebut.
Namun karena memang kami sangat bangga dan support terhadap Timnas Indonesia, maka kami menerima dan mengikuti semua aturan dan ketentuan dari panitia penyelenggara.
Kami diundang sebagai pendukung acara untuk menyanyikan beberapa lagu yang telah ditentukan oleh Panitia Penyelenggara dari PSSI dan kami murni terlibat sebagai pendukung tanpa ada bayaran sedikit pun.
Karena ini sebagai bentuk cinta kami kepada Indonesia khususnya Tim Nasional Indonesia.
Lalu kami juga mengikuti semua instruksi yang ada baik dalam pemilihan lagu, durasi lagu, waktu check sound, sampai semua detail kami ikuti.
Sebelum kami menerima tawaran ini, kami melihat tanggal 6 performance untuk kami jadikan acuan pada saat kami perform. Di half lagu Indonesia Pusaka, lalu di akhir 1 lagu kebangsaan dan 1 lagu pribadi.
Lalu kami memutuskan mengikuti yang sama. Hanya saja saat itu mungkin euphorianya berbeda karena Indonesia-Irak kondisinya juga berbeda.
Dan saat itu artis perform setelah pemain selesai menyapa penonton. Kami pun di sini berpikir kami akan melakukan hal yang sama tapi balik lagi kami tidak mau mengintervensi.
Dan hanya mengikuti arahan. Panitia sudah punya SOP dan menjalankan acara sesuai yang mungkin sudah disepakati.
Lagu yang sudah disepakati panitia penyelenggara sebagai berikut
- Saat jeda: (half time) "Indonesia Pusaka" lagu wajib
Ini dinyanyikan bukan pada saat live tv jadi banyak yang mungkin tidak melihat.
- Setelah pertandingan: Kita dibebaskan memilih 1 lagu kebangsaan, dan kita memilih 'Kebyar-Kebyar' dan sudah di-approve tanpa ada perdebatan apa pun, andai saja kami diberikan arahan atau masukan pasti kami akan mengikuti.
- Dan terakhir ini yang jujur paling membuat kita galau, sampai berkali-kali kita tanya yakin kita bawain lagu kita? Dikarenakan lagu kita semua slow dan cinta-cintaan.
Akhirnya kita memilih lagu Mas Anang yang beat yaitu 'rindu ini' karena lagu terakhir diminta lagu dari penyanyinya dan bebas memilih, dan bukan lagu kebangsaan.
Sampai akhirnya semua ini sudah di-approve dan dijadikan rundown. Sampai di siang hari kami chek sound kami sempat ragu dengan lagu 'rindu ini' namun rundown tidak bisa diubah karena sudah ditandatangani dan tidak bisa main diubah.
Salah kita tidak mau push, karena kita tidak mau jadi artis yang nanti dibilang tidak profesional dan banyak maunya. Sudah ditawarin juga menjadi suatu kebanggaan buat kami.
Pada saat acara berlangsung pun kami lebih semangat saat nonton bola, kami tidak menunggu di ruang artis karena kami memang mau liat timnas main dan ingin melihat Indonesia menang.
Setiap harus nyanyi baru kami ke bawah mengikuti arahan, baik lagu mau pun kapan harus tampil.
Tidak ada niatan seidkit pun untuk mencoba menodai malam kemenangan dengan menyanyikan lagu yang tidak sesuai, apalagi pergi meninggalkan arena.
Meluruskan hal yang bilang lagu kita dimatikan itu tidak benar. Bahkan ketika lagu pertama berakhir Kebyar-Kebyar, kami sudah meminta untuk sudah disetop saja lagu kedua.
Namun mungkin karena panitia acara juga mempersiapkan acara tersebut dan sudah di-acc mereka melanjutkan sesuai dengan rundown acara.
Dan minus one terus diputar sampai akhirnya kami beberapa kali menoleh minta stop, dan kami akhirnya ke belakang meminta HT panitia untuk stop.
Jadi bukan diberhentikan tetapi kami yang meminta dihentikan, karena suasana yang kami liat sudah tidak sesuai momentum.
Kami berharap sekali saat pemain ada di lapangan kami di Indonesia atau di brief, balik lagi ini juga salah kami yang seharusnya mempelajari kultur dan budaya apa yang harus dilakukan saat terjadi hal ini.
Reporter magang: Alma Dhyan Kinansih