Blak-blakan Purnawirawan Jenderal Polri Mengaku Dukung Prabowo-Gibran, Ini Alasannya
Pasangan Prabowo GIbran diyakini bisa melanjutkan apa yang dilakukan Jokowi.
Pasangan Prabowo GIbran diyakini bisa melanjutkan apa yang dilakukan Jokowi.
Blak-blakan Purnawirawan Jenderal Polri Pilih Dukung Prabowo-Gibran, Ini Alasannya
Mantan Kapolda NTT dan juga mantan Kadiv Hubinter Polri Irjen (Purn) Johni Asadoma menyatakan dukungannya terhadap pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto, dan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
Johni Asadoma menyampaikan dua alasan dirinya mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Prabowo itu seorang patriot yang mengabdikan dirinya kepada masyarakat, bangsa dan negara dengan mengorbankan semua kepentingan pribadi.
"Salah satu contohnya, Prabowo sudah dua kali kalah (Pilpres) dari Jokowi tetapi masih mau menjadi Menteri Pertahanan, itu merupakan salah satu sikap seorang patriot," ungkapnya.
Alasan kedua, dengan menggandeng Gibran sebagai cawapres, otomatis pasangan ini siap meneruskan program-program pembangunan yang sudah dibuat oleh Presiden Joko Widodo.
“Membangun harus berkelanjutan, jika tidak kita selalu memulai dari nol, dan ini tidak bagus, karena hal-hal yang bagus tetapi oleh pejabat baru dianggap tidak bagus, membuat kita tidak bergerak maju tetapi bergerak mundur," jelas Johni Asadoma.
Mantan petinju Olimpiade XXII Los Angeles ini juga mendukung Pilpres satu putaran. Menurutnya, pilpres satu putaran sangat logis untuk menghemat anggaran. Selain itu meminimalisir potensi konflik sosial di masyarakat.
"Pilpres satu putaran juga menghemat anggaran. Bayangkan, satu putaran pilkada menghabiskan anggaran sekitar Rp17 triliun. Anggaran sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk pembangunan," kata Johni Asadoma.
Survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei, elektabilitas Prabowo-Gibran masih di urutan teratas, bahkan mendekati 50 persen plus satu. Karena itu dengan memilih Prabowo-Gibran, suara masyarakat tidak terbuang sia-sia. Itu manfaat besar pilpres satu putaran, tetapi kalau pilpres dua putaran pun tidak ada apa-apa.
“Saya mengimbau mereka yang belum menentukan pilihan, jangan ragu-ragu coblos nomor dua, yang ragu-ragu juga tetap coblos nomor dua, tetapi mereka yang sudah mantap di satu dan tiga silahkan lanjutkan," ujarnya.
Siap Maju Pilkada
Irjen (Purn) Johni Asadoma juga sudah menyatakan sikapnya terjun ke dunia politik setelah pensiun.
Setelah 34,5 tahun mengabdi di Polri dan pensiun sejak awal Februari 2024, mantan pimpinan Kontingen Garuda Bhayangkara FPU Indonesia pertama di Darfur, Sudan, ini siap membangun NTT.
Namun, untuk menentukan apakah maju sebagai calon wali kota Kupang atau calon gubernur NTT, tergantung kondisi yang berkembang.
Pasalnya banyak faktor yang menentukan seseorang maju dalam pencalonan yaitu elektabilitas dan parpol pengusung. Untuk faktor elektabilitas meliputi tingkat popularitas, tingkat kesukaan dan tingkat keterpilihan.