Bongkar 9 Jaringan Narkoba di Kaltim, BNN Jebloskan 128 Tersangka ke Bui

Merdeka.com - BNN Provinsi Kalimantan Timur menjebloskan 128 tersangka dari 86 kasus narkoba yang terungkap sepanjang 2018 ke penjara. Selain itu, sekitar 290 orang direhabilitasi, di mana pecandu narkoba dari mahasiswa dan pelajar, meningkat di banding tahun 2017.

"128 tersangka itu, 115 orang laki-laki dan 13 perempuan. Itu berasal dari sembilan jaringan kabupaten dan kota," kata Kepala BNN Provinsi Kalimantan Timur Brigjen Raja Haryono dalam keterangan resmi dia di kantornya, Jalan Rapak Indah, Samarinda, Senin (31/12).

Sebagian besar dari para tersangka merupakan pengedar sabu. Di luar itu, BNNP Kaltim mencatat, hampir 300 orang pecandu narkoba menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Narkoba di Tanah Merah di Samarinda, serta Pusat Rehabilitasi di Lido.

Tahun 2017 lalu terungkap, dari penelitian Universitas Indonesia dan BNN, Kaltim di posisi ketiga kasus narkotika. Sementara di 2018 ini, pada penelitian terbaru BNN bersama LIPI, posisi Kaltim turun di posisi kelima, dari 34 provinsi.

"Kalau di tahun 2017, pengguna narkotika banyak ASN dan pekerja swasta, maka tahun ini, pengguna di kalangan pelajar dan mahasiswa meningkat. Menggunakan prevalensi pengguna narkoba dengan jumlah penduduk," ujar Haryono.

"Metodologinya di antaranya apabila pelajar dan mahasiswa sudah sekali menggunakan narkoba, itu sudah dihitung pengguna. Jumlahnya memang melebihi tahun 2017 lalu," tambahnya.

Haryono menerangkan, BNN Provinsi Kaltim pun menginventarisir hasil penelitian bersama LIPI itu. "Mahasiswa dan pelajar itu, sudah tahu kalau narkoba itu merusak fisik dan organ syaraf. Tapi, mereka juga mau menggunakan kalau diberi gratis," ungkap Haryono.

Untuk itu, di 2019 BNN akan mengubah pola pencegahan dengan lebih dekat kepada kalangan pelajar dan mahasiswa. "Misalnya, melalui medsos, menyesuaikan dengan bahasa gaul, bahasa kekinian, yang mudah dimengerti mereka," pungkasnya.