Cerita Ayah Harun Al Rasyid Ditelepon Anies, Minta Izin Bantu Suarakan Keadilan dan Diajak Hadir Debat
Anies mengundang kedua orang tua Harun Al Rasyid, Didin Wahyudin (50) bersama istrinya Murniyati dalam debat Capres.
Anies dan Didin berbincang melalui sambungan telepon sehari sebelum debat Capres.
Cerita Ayah Harun Al Rasyid Ditelepon Anies, Minta Izin Bantu Suarakan Keadilan dan Diajak Hadir Debat
Nama mendiang Harun Al Rasyid (15) kembali jadi perbincangan publik lantaran disinggung Anies Baswedan dalam debat Capres, Selasa (12/12) kemarin.
Harun Al Rasyid merupakan seorang pemuda berusia 15 tahun yang tewas dalam kerusuhan di kawasan Slipi, Jakarta Barat, 22 Mei 2019.
Anies mengundang kedua orang tua Harun, Didin Wahyudin (50) bersama istrinya Murniyati dalam debat Capres. Didin bercerita, beberapa hari sebelum debat, ada utusan dari Anies datang ke rumahnya.
Didin dan istri tidak bertemu dengan utuasan Anies karena sedang mengikuti pengajian kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Utusan Anies itu datang lagi esok harinya.
Dia mengaku baru bertemu langsung dengan utusan Anies. Didin lalu berkomunikasi dengan Anies melalui sambungan telepon.
"Setelah pulang bener kembali lagi datang bahwasanya utusan pak Anies, dia bilang 'katanya pak Anies mau bicara lewat telepon' ya sudah lah saya bicara dengan Pak Anies ingin ngundang saya di dengan pilpres nanti untuk menyuarakan Harun Al Rasyid,"
cerita dia saat ditemui merdeka.com, Kamis (14/12).
Perbincangan keduanya pun berlangsung singkat. Pada intinya, kata Didin, Anies ingin meminta izin untuk membantu menyuarakan Harun dalam forum debat Capres."Jadi beliau bilang 'terima kasih sudah mau memberikan waktu orang saya untuk bertemu dengan bapak dan terima kasih sudah mau berbincang dengan saya. Bahwasanya saya ingin meminta izin kepada bapak bahwa saya akan menyuarakan Harun Al Rasyid di debat di KPU' lalu saya bilang 'insyaAllah saya izinkan'," kata Didin meniru percakapan dengan Anies.
Didin mengaku senang bercampur aduk dengan haru karena ada yang menyuarakan keadilan dari mendiang anaknya. Didin mengenang, semasa Gubernur DKI, Anies satu-satunya pejabat yang datang untuk melayat Harun.
"Karena selama ini 4 tahun kebelakang ini saya berjuang sendiri ke sana kemari buat cari keadilan. Tapi tidak ada yang mendengar walaupun saya teriak sekeras apapun tidak ada yang mendengar karena laporan-laporan diabaikan,"
ungkap Didin.
merdeka.com
Singkat cerita, Didin dapat bertemu Anies secara langsung di ruangan VIP KPU. Perbincangan itu saat itu berlangsung sangat hangat bercampur haru. Dia mempercayakan Anies memperjuangkan keadilan untuk anaknya.
"Ada beberapa kata yg saya sampaikan kepada beliau 'Selamat datang pak presiden, saya berharap di tangan bapak keadilan ini akan ditegakkan' itu aja. Abis itu kata Anies 'yang sabar dan tetap semangat'," tutup Didin.