Cerita Pasien Sembuh Corona Donor Plasma Darah untuk Vaksin Covid-19
Merdeka.com - RA, pasien 03 yang berhasil sembuh dari virus Corona mendonorkan plasma darahnya untuk penelitian vaksin Covid-19. Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya pada Sabtu 18 April 2020 lalu, RA menceritakan bagaimana proses donor plasma yang dilakukan.
Dikutip dari akun tersebut, Minggu (27/4), R menjalani proses donor plasma darah di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Dia didampingi oleh sang ibu dan kakaknya.
"Yaaayy I did it. Proses pengambilan plasma darahku berhasil dengan lancar dan ternyata gak sebegitu menyeramkannya loh, hehehe. I know, aku katro banget karena penakut banget sampai Ibu harus pegangin tangan sebelah kiri supaya aku tenang dan santai," tutur R menunjukkan rasa leganya.⠀⠀Menurut R, total ada 200 cc plasma darahnya yang diambil dan memakan waktu hampir 1 jam. Petugas medis menggunakan alat khusus sehingga dapat menyaring plasma darah yang berwarna putih kekuningan dari sel darah merah.
-
Bagaimana cuci darah membersihkan darah? Hemodialisis bekerja dengan mengalirkan darah pasien melalui mesin dialisis yang memiliki filter khusus (dialisator) untuk membersihkan darah dari limbah dan cairan berlebih. Darah yang sudah dibersihkan kemudian dikembalikan ke tubuh pasien.
-
Apa saja manfaat dari penggunaan plasma darah? 'Mereka mengembangkan keseluruhan sistem ini dengan mengirimkan dua toples steril, satu berisi air dan satu lagi berisi plasma darah beku-kering dan mereka mencampurkannya,' kata Wallace.Berbeda dengan darah utuh, plasma dapat diberikan kepada siapa pun tanpa memandang golongan darah seseorang, sehingga lebih mudah diberikan di medan perang.
-
Kapan cuci darah dilakukan? Proses ini biasanya dilakukan tiga kali seminggu, setiap sesi berlangsung sekitar 3-5 jam di pusat dialisis atau di rumah dengan peralatan yang sesuai.
-
Bagaimana cara Ali cuci darah? Karena parasetamol tersebut, Ali sampai harus melakukan cuci darah di rumah sakit dan secara mandiri dengan CAPD.'Sudah diambil sampelnya emang gara-gara parasetamol. Karena sampel ginjalnya udah pernah diambil. Sakitnya udah jalan 4 tahun. Harus cuci darah tapi dalam seminggu itu gak surut-surut cuci darahnya jadi bengkak terus. Akhirnya diputuskan untuk CAPD. Jadi cuci darahnya hanya seminggu,' tambahnya.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Apa yang diambil saat donor darah utuh? Donasi darah utuh adalah metode yang paling dikenal oleh masyarakat, mencakup semua komponen darah, yaitu sel darah merah, sel darah putih, platelet, dan plasma.
"Ternyata memang sesuai penelitian tentang Covid-19 per hari ini, plasma darah orang yang sudah sembuh bisa membantu penyembuhan orang lain yang sedang terpapar," jelas dia.⠀⠀R kemudian mengajak semua pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 untuk berpartisipasi. Itu menjadi salah satu upaya bersama dalam menangani bencana non alam ini.
"Untuk teman-teman sesama Covid-19 survivor yang tertarik bisa hubungi aku untuk tanya-tanya atau jika berminat ingin tahu bagaimana prosesnya, bisa juga langsung hubungi Unit Transfusi Darah di RSPAD Gatot Subroto," jelas R.
Reporter: Nanda Perdana PUtra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transfusi darah putih adalah prosedur medis yang melibatkan pemberian sel darah putih dari donor ke penerima untuk mengatasi defisiensi.
Baca SelengkapnyaBerapa banyak darah yang harus didonor? Apa manfaatnya untuk kesehatan? Simak melalui penjelasan berikut.
Baca SelengkapnyaCuci darah single use dyalizer merupakan layanan cuci darah yang menggunakan selang sekali pakai, baik untuk selang cuci darah maupun dialiser.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Kebakaran RS Citra Arafiq di Depok
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Donor Darah Sedunia tersebut mengangkat tema 'Merayakan 20 Tahun Memberi: Terima Kasih Pendonor Darah'.
Baca Selengkapnya