Danantara: Langkah Besar Indonesia Menuju Kemandirian Ekonomi
Hasan mengatakan, dengan lahirnya Danantara, Indonesia akan lebih fokus menguasai industri strategis.

Pemerintah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai langkah strategis dalam mempercepat pembangunan dan mengatasi ketimpangan ekonomi. Menurut Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, Indonesia memiliki kekayaan alam luar biasa, dari hutan tropis luas, cadangan nikel terbesar, hingga dominasi di sektor sawit dan perikanan. Dengan potensi sebesar ini, seharusnya Indonesia sudah menjadi negara makmur dan terdepan dalam perekonomian global.
“Ini ikhtiar pemerintah untuk menyelesaikan paradoks Indonesia, seperti yang dituliskan Presiden Prabowo Subianto dalam buku beliau. Tidak perlu didebat lagi, bangsa kita kaya, harusnya kita lebih makmur. Tetapi kenyataannya, sampai 80 tahun Indonesia berdiri masih ada ketimpangan, masih ada masyarakat yang miskin, masih ada yang belum bisa makan, masih ada wilayah yang tertinggal pembangunan. Ini semua harus segera diselesaikan. Jadi paradoks Indonesia harus diselesaikan,” kata Hasan, Senin (24/2/2025).
Hasan mengatakan, dengan lahirnya Danantara, sebuah badan investasi yang mengkonsolidasikan kekuatan dan kekayaan negara, Indonesia akan lebih fokus menguasai industri strategis. Hasan menegaskan bahwa penguasaan sumber daya alam merupakan mandat dari Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33, di mana pada Ayat 3 disebutkan, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Sayangnya, menurut Hasan, selama ini sebagian besar sumber daya alam Indonesia diekspor secara mentah, sehingga nilai tambah dan keuntungannya tidak maksimal dinikmati oleh Bangsa Indonesia sendiri.
“Danantara nanti akan membiaya sendiri bidang industri strategis, antara lain untuk hilirisasi nikel, kobal, untuk mengembangkan kecerdasan buatan, untuk pembuatan kilang-kilang minyak dan industri pendukungnya, yang akan menopang bangsa Indonesia melompat sebagai negara maju dengan pertumbuhan ekonomi 8 persen,” ujar Hasan.
Menjadi Instrumen untuk Mencapai Indonesia Emas 2045
Hasan menambahkan, peluncuran Danantara merupakan hadiah ulang tahun ke-80 Indonesia yang jatuh tahun ini. Dengan lahirnya Danantara, maka kekayaan dan kekuatan Badan Usaha Milik Negara dikonsolidasikan dalam satu entitas badan pengelola investasi.
Danantara akan mengelola aset Indonesia sebesar Rp14 ribu triliun, menjadikan lembaga ini tidak hanya sekadar lembaga pengelola investasi, tapi juga menjadi instrumen pendorong pembangunan tercapainya cita-cita Indonesia Emas 2045, negara yang maju dengan kesejahteraan merata.
“Hilirisasi adalah penunjang kemajuan, ini instrumen percepatan pembangunan yang banyaknya atau titik beratnya ada pada sektor hilirisasi,” kata Hasan.