Demi dapat Sinyal, Siswa SD Rela Kerjakan Ujian di Hutan
Guru itu sedang mendampingi siswa-siswi yang akan mengikuti ujian berbasis komputer.
Guru itu sedang mendampingi siswa-siswi yang akan mengikuti ujian berbasis komputer.
Demi dapat Sinyal, Siswa SD Rela Kerjakan Ujian di Hutan
Foto sejumlah siswa beserta guru sedang mencari signal 4G untuk mengikuti asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) di Nusa Tenggara Timur beredar di media sosial dan viral.
Sang pemosting Yohanes Mbabo yang dihubungi merdeka.com mengatakan, pemandangan langka itu dia foto di Desa Wolomuku, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende. Saat itu dia mau berangkat kerja sebagai tenaga kesehatan di desa sebelahnya.Saat melewati jalur tersebut, Yohanes Mbabo melihat sekelompok siswa dan guru SDK Wolomuku sedang duduk di pinggir jalan raya, sambil memegang laptopnya masing-masing.
Karena penasaran, Yohanes Mbabo memberhentikan laju motornya dan menanyakan keberadaan siswa dan guru di pinggir jalan raya. Ternyata mereka sedang mencari jaringan internet 4G untuk mengerjakan soal ujian.
Menurut Yohanes Mbabo, saat itu dia tanya dan salah satu guru menjawab bahwa mereka sedang mendampingi siswa-siswi yang akan mengikuti ujian berbasis komputer.
"Saya bilang kenapa tidak di sekolah saja, mereka jawab tidak ada jaringan internet," ujarnya.
"Tujuan saya posting itu supaya pemerintah kita atau orang diluar sana bisa tau, kalau kondisi kita masih seperti ini. Saya mau menceritakan situasi dan kekurangan di daerah pedalaman NTT melalui foto dan ternyata banyak yang bagikan postingan saya," katanya.
"Kebetulan saya perawat di desa. Keadaan geografis tempat tugas saya dan sekolah itu sama. Sangat terpencil," tambah Yohanes Mbabo.
Tidak hanya siswa, dia juga alami hal yang sama ketika ingin mengirim laporan melalui interenet. Dia harus mencari lokasi yang dijangkau jaringan 4G, sehingga bisa mengirim laporan ke Puskesmas di ibu kota kecamatan, maupun Dinas Kesehatan di Kota Ende.
"Setiap bulan kita harus laporan karena sekarang sistem online. Kalo laporan yang penting itu kita harus cari jaringan internet dulu. Pokoknya kita disini sangat susah," ungkap Yohanes Mbabo.
Dia berharap pemerintah Kabupaten maupun Pusat melihat kondisi mereka dan mencari solusinya. Karena jika ANBK harus dilakukan maka siswa-siswi yang bersekolah di pedalaman akan merasakan dampaknya. Seperti nilai tidak sesuai bahkan sampai tidak lulus.