Video Viral Warga Panjat Dinding Sekolah Demi Beri Contekan Bagi Siswa yang Sedang Ujian
Aksi panjat dinding ini dilakukan setelah kunci jawaban bocor.
Aksi panjat dinding ini dilakukan setelah kunci jawaban bocor.
Video Viral Warga Panjat Dinding Sekolah Demi Beri Contekan Bagi Siswa yang Sedang Ujian
Video dari India baru-baru ini viral, memperlihatkan sejumlah orang memanjat sebuah gedung. Aksi orang-orang ini terlihat seperti sedang memanggil sesuatu atau mengevakuasi seseorang.
Namun kenyataannya, bukan itu yang terjadi. Orang-orang itu sedang membantu para siswa yang sedang mengerjakan ujian.
Sumber: Times of India dan India Today
Insiden ini terjadi di sekolah Chandrawati di Thauru, distrik Nuh, India, sesaat setelah bocornya kunci jawaban dari ujian tersebut. Seseorang dari sekolah menyebarkan soal ujian melalui aplikasi messenger, yang menyebabkan bocornya kunci jawaban.
Untuk melemparkan contekan ke koridor dan kelas melalui lubang ventilasi, sejumlah anak muda memanjat dinding sekolah dengan lincahnya. Sebuah video yang ditunjukkan oleh seorang pengamat cepat tersebar di internet dan menjadi perdebatan di media sosial.
'Sirkus curang' ini terus berlangsung hingga para kurir yakin bahwa semua 'paket' mereka telah sampai ke 'alamat yang tepat'. Para “pembawa paket” ini datang berkelompok dan siap dengan tali yang mereka ikatkan di pinggang untuk memanjat tembok dan memanjat ke teras atau lorong-lorong di lantai satu. Beberapa orang bergelantungan di dinding teras dan berujung untuk memberikan contekan.
Ini bukan kejadian pertama bocornya kertas ujian di India. Sebelumnya, naskah soal bahasa Hindi dan Urdu juga beredar melalui telepon di Sonipat dan Nuh. Sebuah laporan telah dibuat mengenai kebocoran kertas ujian bahasa Urdu di sebuah kantor polisi di Nuh, dan siswa yang bertanggung jawab atas kebocoran tersebut telah ditangkap. Ia diminta untuk berpartisipasi dalam penyelidikan setelah itu.Untuk insiden terbaru ini, polisi belum melacak foto yang bocor. Sumber-sumber mengatakan hal itu akan membantu mengidentifikasi siswa dari kode yang tertera di atas kertas soal. Pejabat departemen pendidikan mengatakan pihaknya telah memberi tahu polisi tentang insiden tersebut.
"Saya telah menginformasikan kepada polisi tentang kebocoran kertas tersebut. Setiap kertas memiliki kode unik. Jika kita mengetahui hal itu, kita dapat mengetahui siswa mana yang telah diberikan kertas tersebut. Tindakan hukum dapat dimulai kemudian," kata Paramjeet Chahal, petugas pendidikan distrik.
Departemen pendidikan, tambahnya, telah memulai penyelidikan internal untuk mencari tahu apakah ada pengawas yang terlibat.
"Kami telah meminta lebih banyak keamanan di sekitar pusat-pusat ujian dan telah memulai penyelidikan internal. Lebih banyak tim polisi akan dikerahkan sekarang. Selain itu, kami akan meng intensifkan pemantauan melalui kamera CCTV. Saat ini, ada dua pengamat untuk setiap pusat ujian. Kami akan memastikan hal-hal seperti itu tidak terulang di masa depan," kata Chahal.VP Yadav, Ketua Dewan Haryana, mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan di dua pusat di Jhajjar dan Rohtak. "Pasukan terbang melakukan inspeksi mendadak. Dua kasus siswa yang menggunakan cara-cara yang tidak adil selama ujian dilaporkan dari sana. Kasus-kasus tersebut telah didaftarkan," tambahnya.
Di seluruh negara bagian, setidaknya 50 kasus kecurangan dilaporkan dari pusat-pusat ujian. Dari jumlah tersebut, 17 diantaranya berasal dari Nuh.
Pada tanggal 27 Februari, 1,484 pusat di negara bagian ini memulai ujian dewan untuk siswa kelas 10 dan 12. Dewan Haryana telah menentukan 48 pusat sensitif, 15 diantaranya berada di Nuh, dan 17 pusat yang sangat sensitif. Tahun ini, 5.800.000 siswa akan mengikuti ujian.
Tonton videonya di slide berikutnya: