Desmond: Ahok kalau singgung dirinya marah, kalau menguntungkan diam
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar kasus dugaan aliran dana Reklamasi Teluk Jakarta Rp 30 miliar ke Teman Ahok. Sebelumnya disebut anggota Komisi III, Junimart Girsang, uang tersebut berasal dari salah satu pengembang proyek reklamasi.
"Ada apa ketika berhubungan dengan Ahok sampai persoalan-persoalannya tidak ditindaklanjuti. Kalau menurut saya layak ditelusuri," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/6).
Politikus Partai Gerindra ini berharap agar informasi dari Komisi III DPR tak diabaikan begitu saja oleh KPK. "Yang jadi soal ke depan adalah, seolah statement anggota DPR, anggota Komisi III cuma lewat saja," tuturnya.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
Namun demi menguatkan kinerja KPK, Desmond berharap KPK memanggil Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang untuk didalami keterangannya.
"Saya meminta KPK memanggil Junimart untuk minta data-data pendukung agar KPK bisa menindaklanjuti. Kalau KPK tidak memanggil Junimart dan tidak menindaklanjuti apa yang diomongkan dalam rapat resmi, antara KPK dan Komisi III, ya kita berpikir ada apa dengan KPK?" ungkapnya.
Desmond menganggap wajar jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geram saat diklarifikasi terkait dugaan adanya kasus yang masuk rekening loyalisnya. Sebab Ahok hanya suka pada informasi yang menguntungkannya saja.
"Ya Ahok kan kalau menyinggung dirinya yang dirugikan marah. Kalau menguntungkan dia, dia diam. Ahok itu zaman dia di Gerindra, dia bukan siapa-siapa. Bisa jadi cuma kami yang di Gerindra yang memberi modal. Jadi kalau orang sudah tidak berbudi seperti itu, apa yang harus diteladani?" pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang mengungkapkan, dia mendapatkan kabar ada dana dari pengembang yang dialirkan ke Teman Ahok. Dia berharap LSM yang dekat dengan Teman Ahok, Cyrus Network dan Sunny Tanuwidjaya diperika khusus terkait hal itu.
"Ada info Rp 30 miliar dari pengembang untuk Teman Ahok, saya tidak tau apakah KPK sudah periksa Cyrus dan Sunny," kata Junimart dalam Rapat Dengar Pendapat komisi III DPR dengan KPK.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAdian menilai tidak setiap komunikasi dan silaturahmi dikaitkan dengan hal politik.
Baca SelengkapnyaMudhlor tak bisa penuhi panggilan KPK tanpa keterangan yang jelas
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca Selengkapnya