Di Hadapan Warga Banten, M Qodari: Pendekar Paling Hebat Namanya Prabowo Subianto
Qodari memuji inisiatif relawan Pendekar 08 yang menggelar kegiatan silaturahmi bersama warga serta menyertakan berbagai aktivitas bermanfaat.
Wakil Kepala Kantor Staf Presiden, M. Qodari, hadir dalam kegiatan silaturahmi bersama warga Banten yang diselenggarakan oleh relawan Pendekar 08 di Kampung Buaran, Lengkong Karya, Tangerang Selatan, Sabtu (14/12).
Dalam sambutannya, Qodari memuji inisiatif relawan Pendekar 08 yang menggelar kegiatan silaturahmi bersama warga serta menyertakan berbagai aktivitas bermanfaat.
“Selamat atas kegiatan hari ini. Luar biasa. Orang bikin kegiatan sebelum pilkada ini, setelah pilkada pun masih bikin. Memang betul-betul jiwa pendekar, tidak pernah berhenti dan tidak pernah menyerah,” ujar Qodari.
Mengingat wilayah Banten memiliki tradisi jawara atau pendekar, Qodari menyebut relawan Pendekar 08 harus memiliki jiwa pemberani seperti Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, peran relawan Pendekar 08 harus menjadi penyambung lidah masyarakat.
“Pendekar yang paling hebat di Republik Indonesia namanya Prabowo Subianto. Kenapa Prabowo menjadi pendekar paling hebat? Karena tidak pernah menyerah,” ujarnya.
Qodari menambahkan, Prabowo adalah sosok pendekar sejati karena memiliki karakter patriotik dan pantang menyerah. Hal ini terlihat dari perjalanan politiknya, termasuk mendirikan partai politik.
"Pak Prabowo itu pendekar sejati karena memang tidak pernah menyerah, bayangkan beliau mendirikan partai tahun 2008, saya tahu mendirikannya karena pada waktu itu Pak Sekjen Muzani diskusi dulu kepada Mr Q,” bebernya.
Jangan Pernah Menyerah
Meskipun Gerindra baru berdiri secara resmi pada 6 Februari 2008, berkat jiwa petarung Prabowo, partai tersebut berhasil meraih 26 kursi DPR RI pada Pemilu 2009, hanya setahun setelah berdiri.
Sifat pantang menyerah Prabowo juga tercermin dalam kontestasi pemilihan presiden. Meskipun mengalami kekalahan beberapa kali, mantan Danjen Kopassus tersebut terus berjuang hingga akhirnya berhasil meraih kemenangan.
“Bayangkan, Pak Prabowo tidak pernah menyerah. Tahun 2004, 2009, 2014, 2019, 2024, lima kali. Jadi, kalau mau belajar berjuang dan meraih cita-cita, contohlah Pak Prabowo Subianto. Ini pelajaran bagi anak-anak muda: jangan pernah menyerah,” tegasnya.
Qodari juga menyebut sosok pendekar lokal di Banten, yaitu Gubernur Banten terpilih, Andra Soni. Sejak awal pencalonannya, Andra Soni tidak diperhitungkan oleh banyak lembaga survei.
Namun, ia tetap turun ke lapangan untuk menyapa dan meyakinkan masyarakat hingga akhirnya berhasil meraih kemenangan.
“Di sini, di Banten, ada juga pendekar hebat, siapa namanya? Andra Soni. Kenapa disebut pendekar? Karena tidak pernah menyerah. Walaupun surveinya tahun lalu masih rendah, ia terus berjuang bersama para relawan, termasuk Pendekar 08, hingga akhirnya menang dalam pilkada,” jelasnya.
Qodari mengajak anak muda dan relawan Pendekar 08 untuk meneladani jiwa pendekar Prabowo dan Andra Soni, terutama dalam membela kepentingan rakyat.
“Pendekar itu membela masyarakat. Jadi, pesan saya, jadilah pendekar yang hadir untuk membela kepentingan rakyat. Tampung keluhan masyarakat dan sampaikan kepada pemerintah daerah,” ujar Qodari.
Pendekar Zaman Sekarang
Qodari menambahkan, Pendekar 08 harus menjadi wadah aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat secara menyeluruh khususnya di Provinsi Banten, karena Pendekar 08 lahir dari tanah jawara ini.
“Pendekar 08 harus ada di mana-mana, jangan cuma ada di Tangerang doang, jangan di Tangsel doang tapi juga di Lebak, di Pandeglang, Serang pokoknya di semua kabupaten kota pendekar 08 harus hadir seluruh Banten,” tegasnya.
Lanjut Qodari menyampaikan jika pendekar pada zaman dulu adalah seorang jago silat, maka pendekar zaman sekarang ialah orang-orang yang membela kebenaran dan membela kepentingan rakyat.
“Banten itu dikenal dengan para pendekar, nah pendekar jaman dulu itu adalah orang-orang yang jago silat, pendekar zaman sekarang adalah orang-orang yang membela kepentingan rakyat. Pendekar adalah orang-orang yang membela kepentingan rakyat konsekuensinya kalau gabung pendekar 08 membela kepentingan rakyat,” tukasnya.
Mata dan Telinga Gubernur
Sementara itu, Ketua Umum Pendekar 08, Ancilla Yanny Irmella, menyatakan bahwa acara ini bukan hanya ajang syukuran, tetapi juga momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
“Pendekar 08 akan menjadi mata, telinga, dan tangan Gubernur untuk memastikan program berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” kata Ancilla.
Ia menambahkan, Pendekar 08 siap bersinergi dengan pemerintah pusat maupun daerah untuk mendukung kemajuan yang adil dan merata.
“Kemajuan Provinsi Banten tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri. Kami di sini, bersama Gubernur Banten, mengajak semua pihak untuk bersatu setelah Pilkada 2024. Mari bersama-sama memajukan Banten dan mewujudkan pembangunan yang merata,” ujarnya.
Ancilla juga menyampaikan bahwa kegiatan ini diisi dengan aksi sosial, seperti pembersihan lingkungan, penanaman pohon sukun, dan pemberian santunan kepada anak yatim piatu.
“Penanaman pohon ini bertujuan untuk menghijaukan lokasi sekaligus memberikan manfaat produktif bagi masyarakat,” tuturnya.
Pendekar 08 berkomitmen untuk terus mengawal program Gubernur Banten dan mewujudkan kesejahteraan yang adil bagi seluruh masyarakat.
“Kami berharap acara seperti ini dapat mempererat kebersamaan antara masyarakat dan pemerintah,” tutup Ancilla.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Banten Yudi Wibowo, perwakilan pemerintah setempat, sejumlah tokoh agama, dan ratusan warga.