Dicecar Jaksa soal CCTV di Rumdin Sambo, ART Kodir: Siap Salah
Merdeka.com - Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Diryanto atau Kodir tak bisa menjawab cecaran jaksa penuntut umum (JPU) perihal alasan tidak mengunci pintu rumah dinas Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga padahal, CCTV di rumah tersebut rusak.
Dimana JPU sempat mengkonfirmasi keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang telah dijawab Kodir kalau CCTV telah rusak sejak 15 Juni 2022 lalu. Di sisi lain, kebiasaan tidak mengunci pintu menjadi janggal, karena CCTV di rumah rusak.
"Yang kamu terangkan ke penyidik apa? Rumah wes bersih, (ditanya penyidik) 'kenapa kamu tidak kunci pintu?', 'karena kebiasaan saya, karena ada CCTV', kan begitu, hah?. Tapi kamu bilang CCTV tanggal 15 rusak. Kenapa kamu tidak kunci saja, sudah merasa aman kalau kayak begitu?" tanya jaksa ke Kodir saat sidang terdakwa pembunuhan berencana untuk terdakwa Kuat Ma'ruf dan Bripka RR di Pengadilan Negeri (PN) Jaksel, Rabu (09/11).
-
Bagaimana cara Mpok Alpa mengatasi masalah CCTV? 'Udah gua mau ganti malahan, terus karenakan posisinya pagi (tengah malam) kan disitu lalu lalang motor, orang motor mah keliatan aja, ada yang cctv sebelah sana dekat mobil cuma ga keliatan,' beber Mpok Alpa.
-
Bagaimana foto itu dicek kebenarannya? Cek Fakta Merdeka.com menelusuri keaslian foto tersebut dengan Fake Image Detector untuk mencari tahu apakah foto tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI).
-
Siapa yang menolak menonton rekaman CCTV? Pada awalnya, Tamara menyatakan bahwa ia tidak ingin menonton rekaman CCTV yang merekam momen-momen terakhir kehidupan Dante.
-
Gimana alibi didukung? Saksi, catatan CCTV, atau bukti lainnya dapat menjadi elemen yang memperkuat alibi.
-
Bagaimana Cek Fakta memeriksa video tersebut? Penelusuran Cek fakta merdeka.com, mula-mula melakukan penelusuran dengan mengunggah thumbnail ke situs Yandex. Hasilnya, foto Anies yang memakai rompi orange merupakan hasil editan.
-
Siapa yang merekam perdebatan dengan petugas Dishub? Seorang petugas Dishub akhirnya meladeni sopir truk dan merasa terganggu karena aktivitasnya direkam oleh sang sopir.'Ini maksudnya (merekam) apa ini?' kata petugas Dishub.
"Saya kan hanya sebentar Ibu (jaksa), ambil makan saja," jawab Kodir.
Dapat jawaban seperti itu, JPU kembali mencecar Kodir untuk berkata jujur apakah CCTV di rumah dinas benar rusak atau tidak. Dia lalu menjawab kalau CCTV benar rusak, namun tetap alasan tersebut dianggap tidak masuk akal.
"Kesaksian kamu, mengetahui CCTV tanggal 15 Juni itu sudah rusak. 'Saya aman meninggalkan rumah karena dikunci, karena ada CCTV'. Sekarang kejujuranmu saya bilang, CCTV hidup apa enggak?" tanya jaksa.
"Setahu saya mati," balas Kodir.
Karena berikan keterangan yang tidak masuk akal, Kodir pun terdiam dan tidak bisa berikan keterangan lebih lanjut soal alasannya tidak mengunci pintu padahal CCTV di rumah rusak.
"Kalau mati kenapa kamu terangkan begitu?" timpal jaksa.
"Siap salah," ucap Kodir yang sontak mengundang gelak tawa pengunjung di ruang sidang.
Sempat Kena Bentak Jaksa
Sebelumnya, Jaksa sempat menyampaikan kecurigaannya terhadap keterangan saksi Asisten Rumah Tangga Ferdy Sambo, Diryanto atau Kodir soal CCTV di kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Kodir mengaku, dia langsung mengingat kejadian delapan DVR CCTV di rumah terdakwa Ferdy Sambo mati pada Rabu (15/6). Namun, Kodir sempat berbincang dengan salah satu rekannya bahwa pintu tidak terkunci karena ada pengawasan CCTV, pada Senin (8/7).
"Saudara sudah diperiksa, saudara diperiksa tanggal 20 September 2022, ya. Kejadian 25 September, hebat banget ingatanmu langsung tanggal 25 September. Iya, 15 Juni rusak," cecar jaksa saat sidang, di PN Jaksel, Kamis (3/11).
Jaksa menilai, Kodir lancang selaku ART bolak-balik mengecek keadaan CCTV kamar utama Sambo dan Putri. Keterangan Kodir soal CCTV mati memang berada di luar nalar para jaksa, pasalnya Kodir merinci secara detail tanggal dan jam benda itu rusak.
"Kedua, kecurigaan JPU. Bisa-bisanya saudara ke kamar utama karena CCTV itu yang di ruangan kamar riasnya ibu. Kan nggak masuk akal. Seberapa hebatnya kedekatan kamu dengan Ferdy Sambo," ujarnya.
"Adiknya Bu Putri saja nggak bisa lihat, curiga saya ini, lancang sekali saudara. Sambil ketawa lagi. Logika pikir otakmu bisa bilang tanggal 15 rusak. Saudara begitu cepat bilang CCTV 15 Juni rusak, sampai jamnya ingat," lanjutnya.
Jaksa kembali melontarkan pertanyaan kepada Kodir soal pengakuannya yang melaporkan CCTV rusak kepada Yosua.
"Sampai melaporkan ke Yosua, saudara tau jamnya. Emang saudara lihat jam tangan pas lapor?" tanya jaksa.
"Izin, saya lapor lewat WA (Whatsapp)," jawab Kodir.
"Iya, ini kan ada jamnya?" tanya jaksa kembali.
"Masih ada chatnya, pak" timpal Kodir.
Mendengar pernyataan Kodir tersebut, jaksa kembali mencecar dirinya soal kelancangan bawahan masuk ke kamar utama atasan.
"Saudara tahu no signal, saudara lihat monitornya, kamar pribadi lho. Penyidik boleh kamu rekayasa, di persidangan kami tidak boleh," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK juga menegaskan bisa mengetahui kebenarannya lewat rekaman kamera pengawas atau CCTV
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono akan objektif dan berlaku adil dalam pemeriksaan perkara dugaan tindak pidana terhadap Said Didu.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, tidak mempersoalkan laporan yang dilayangkan oleh Staf Sekjen PDIP itu
Baca SelengkapnyaPolda NTT yang memecat diriny karena melakukan sejumlah pelanggaran etik
Baca SelengkapnyaMpok Alpa kerap mendapat teror di rumahnya. Kali ini, rumahnya dilempari celana dalam. Namun anehnya, saat kejadian berlangsung justru CCTV dalam kondisi mati.
Baca SelengkapnyaKo Apex diperiksa Polda Jambi terkait kasus pemalsuan dokumen kapal dan jabatan, Rabu (8/5).
Baca Selengkapnya