Epidemiolog Beberkan Urgensi Vaksinasi untuk Anak 6-11 Tahun

Merdeka.com - Epidemiolog Dicky Budiman menegaskan pentingnya vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Dia bahkan menyebutkan bahwa vaksinasi pada anak sudah mendesak.
Ada beberapa alasan yang dikemukakan Dicky. Salah satunya penyebaran varian Delta yang belum tuntas serta masih cukup banyak masyarakat yang belum memiliki imunitas.
"Di antara yang belum memiliki imunitas ini adalah anak-anak. Bukan hanya usia 6-11 tahun, tapi juga yang di bawah 6 tahun maupun yang 12-17 tahun, kan belum semuanya juga, sampai 19 tahun," ungkapnya kepada merdeka.com, Minggu (12/12).
Menyebarnya varian Omicron juga menjadi faktor pentingnya vaksinasi bagi anak. Tanpa adanya proteksi vaksin, anak-anak menjadi kelompok yang rentan.
"Ketika sebagian besar masyarakat populasi dewasa rawan sudah terproteksi dengan vaksinasi virus ini akan terus mencari kelompok yang rawan. Yang belum memiliki imunitas. Itulah yang saya sebut dengan potensi rawan, karena ada populasi yang belum memiliki imunitas dan dia menjadi bahan bakar," terang dia.
Ada Potensi Ledakan Kasus
Keadaan tersebut bisa menjadi potensi terjadinya ledakan kasus. Meskipun ledakan kasusnya tidak besar, tapi tetap saja bisa berakibat fatal, karena sebagian anak juga memiliki komorbid dan faktor risiko lain.
"Sehingga program vaksinasi anak ini harus segera diupayakan, karena kita sudah punya vaksinnya. Kemudian dosis pada anak kan tidak seperti orang dewasa. Sudah mulai PTM, sudah mulai pergi ke sana-sini dibawa orang tuanya, dan Omicron datang," tegas dia.
"Tidak perlu ada kriteria-kriteria kalau untuk anak. Anak kan bagian dari populasi. Tidak ada kriteria harus 70 persen baru anak. Nanti keburu terinfeksi. Yang boleh dikriteriakan adalah lansia atau kelompok berisiko yang akan mendapatkan booster, baru harus dibuat kriteria untuk menerapkan prinsip strategi kesehatan masyarakat atau dari sisi etika dan kesetaraan," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya