Gara-Gara Baru Ada Satu Dapur, Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Jember Ditunda Sepekan
Di Jember baru ada satu dapur yang akan mengoperasikan program MBG. Padahal, berdasarkan perhitungan yang dilakukan Kodim, dibutuhkan setidaknya 157 dapur sehat
Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jember, Jawa Timur dipastikan batal hari ini, Senin (06/01). Hal ini disampaikan Dandim 0824 Jember Letkol Indra Andriyansyah saat mengunjungi uji coba makan siang gratis digelar Polres Jember di SDN Kamal 03, Kecamatan Arjasa.
Kodim 0825 Jember ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai koordinator pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Jember.
"Memang jadwalnya tanggal 6 hari Senin ini. Tapi dari Jember, kepala dapur sudah menyatakan belum siap. Dan dari BGN sendiri menyatakan, kalau belum siap, jangan dipaksakan," ujar Dandim 0824 Jember Letkol Indra Andriyansyah kepada awak media.
Di Jember baru ada satu dapur yang akan mengoperasikan program MBG. Padahal, berdasarkan perhitungan yang dilakukan Kodim, dibutuhkan setidaknya 157 dapur sehat mengacu jumlah dan sebaran siswa yang ada.
"Sejauh ini baru ada 1 dapur yang siap, di Koramil (kecamatan) Patrang," ujar Indra.
Dari total 31 kecamatan yang ada di Jember, hanya satu kecamatan yakni di Patrang yang berhasil melaksanakan percontohan pelaksanaan program MBG. Itupun belum bisa meng-cover seluruh siswa yang ada di kecamatan tersebut.
"Satu dapur dibatasi (maksimal) tiga ribu porsi (untuk 3 ribu siswa per hari). Jadi ini baru meng-cover satu dusun saja," ujar Indra menjelaskan.
Berdasarkan perhitungan Kodim, jumlah dapur akan berbeda-beda di setiap kecamatan. Kecamatan yang paling sedikit membutuhkan dapur MBG adalah kecamatan Jelbuk.
"Di Jelbuk, berdasarkan data kami, ada sekitar 5.200 siswa. Jadi butuh dua dapur," papar Indra.
Adapun kecamatan yang paling banyak membutuhkan dapur MBG adalah kecamatan Patrang, yakni dibutuhkan 12 dapur MBG. Namun, baru 1 yang berdiri di Kecamatan Patrang.
Ditunda Pekan Depan
Melihat kondisi di lapangan, Kodim Jember baru akan memulai program MBG pekan depan yakni pada Senin, 13 Januari 2025.
Kodim Jember optimistis target itu akan tercapai. Meski jumlah dapur yang berdiri baru 1 dari total 157 dapur sehat yang dibutuhkan.
"Insya Allah tanggal 13 sudah siap. Karena saat ini masih ada kendala teknis yang tidak bisa kami sampaikan," katanya.
Menurut Indra, nantinya setiap dapur akan diisi minimal 50 personel. Terdiri dari kepala dapur, ahli gizi, akuntan, tenaga penyiapan bahan makanan, tenaga masak, tenaga pemorsian, tenaga packing, tenaga pendistribusian, termasuk tenaga pencuci alat makan.
"Ini berdasarkan standar yang ditetapkan oleh BGN," ucap Indra.
Nantinya, mekanisme pendistribusian MBG akan disesuaikan dengan tingkatan sekolah.
"Dimulai dari PAUD dan TK yang jam sekolahnya tidak sampai siang, maka akan kami distribusikan pagi hari. Berikutnya ke sekolah yang (jam pulangnya) agak siang. Kita distribusikan di sekolah masing-masing," tutur Indra.