Gerombolan Motor Geber-Geber saat Acara Kaesang di Pati, Nusron Wahid: Provokasi Tak Usah Terpancing
Nusron menganggap apa yang dilakukan sekelompok massa itu merupakan perilaku yang menggambarkan ketidaksiapan orang untuk berbeda pendapat dan berbeda pilihan.
Nusron meminta kepada para pendukung Prabowo-Gibran untuk tidak terpancing.
Gerombolan Motor Geber-Geber saat Acara Kaesang di Pati, Nusron Wahid: Provokasi Tak Usah Terpancing
Acara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang dihadiri oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep sempat mendapatkan gangguan dari segerombolan massa dengan atribut partai tertentu pada Minggu (17/12).
Massa ini sempat menggeber-geberkan sepeda motor saat Kaesang bertemu dengan relawan Jokowi Plat K di Pati.
Terkait hal ini, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid angkat bicara. Nusron menyayangkan sikap sekelompok orang yang membawa bendera serta memakai baju dari partai tertentu.
"Terkait kejadian di Pati, pertama kita sangat menyayangkan sikap-sikap yang dilakukan oleh sekelompok orang, yang kebetulan membawa bendera dan memakai baju dengan atribut partai tertentu dan juga menyampaikan secara vulgar di dalam videonya," ucap Nusron di Yogyakarta, Selasa (19/12) malam.
"Setidaknya video yang saya tonton, (mereka) mengaku dirinya sebagai relawan maupun pendukung paslon tertentu. Mungkin teman-teman sudah paham. Kami menyayangkan itu," lanjut Nusron.
Nusron menilai tindakan-tindakan yang dilakukan sekelompok massa itu merupakan tindakan antidemokrasi. Nusron menyebut aksi itu sebagai tindakan kekerasan dan jauh dari keadaban publik.
"Tindakan tersebut merupakan tindakan yang sangat tidak relevan dan jauh dari budaya demokrasi kita, karena dari kata-kata maupun sikapnya cenderung untuk melakukan vandalisme dan tindakan kekerasan. Ada dalam tanda petik nuansa teror di dalam aksi tersebut. Kami sangat menyayangkan," terang Nusron.
Atas kejadian itu, Nusron meminta kepada para pendukung Prabowo-Gibran untuk tidak terpancing, untuk tidak emosi dan untuk tetap tenang.
"Ini adalah bentuk provokasi. Kita harus tetap santun, tetap ramah kepada siapapun. Perbedaan itu biasa apalagi perbedaan pikiran dan perbedaan pilihan," ucap Nusron.
Nusron menganggap apa yang dilakukan sekelompok massa itu merupakan perilaku yang menggambarkan ketidaksiapan orang untuk berbeda pendapat dan berbeda pilihan. Nusron menyebut sekelompok orang itu merupakan orang-orang yang tidak siap untuk kalah.
"TKN menyerukan saja kepada teman-teman untuk tenang jangan terprovokasi, dan tidak usah terpancing. Udah itu aja langkahnya," tutup Nusron.