Sekjen PSI Ceritakan Kronologi Gerombolan Pemotor Berbendera PDIP Geber Motor di Acara Kaesang
Raja Juli Antoni merasa heran dengan tindakan yang dilakukan oleh segerombolan massa tersebut.
Raja Juli Antoni merasa heran dengan tindakan yang dilakukan oleh segerombolan massa tersebut.
Sekjen PSI Ceritakan Kronologi Gerombolan Pemotor Berbendera PDIP Geber Motor di Acara Kaesang
Segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP diduga memprovokasi acara ngopi bareng bersama relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Plat K bersama Kaesang Pangarep di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Minggu (17/12).
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni merasa heran dengan tindakan yang dilakukan oleh segerombolan massa tersebut. Sebab, PSI sudah menyiapkan acara itu dari jauh hari.
"Terus terang agak kaget karena kami sudah menyiapkan acara ini jauh-jauh hari, izinnya juga sudah disampaikan kepada semua pihak berwajib, tapi masih ada partai tertentu yang memprovokasi," kata Raja Juli Antoni dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/12).
Raja menuturkan, momen itu terjadi saat Kaesang bersama relawan berada di Rumah Makan Renggo Sabtu Baru, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Dalam video yang dibagikan PSI itu tampak segerombolan pemotor berhenti di depan rumah makan tersebut. Kemudian segerombolan pengendara menggeber motor mereka di lokasi pertemuan Kaesang.
Gerombolan pemotor itu tampak membawa bendera PDIP. Pemotor yang masuk ke area rumah makan acara PSI itu juga membawa bendera bergambar banteng.
Ada tulisan 'Banteng Pekok Growkid Juwana' pada bendera tersebut. Para pemotor itu tampak memainkan dan menggeber gas motornya.
Raja menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut. Dia memastikan PSI akan terus maju meski ada provokasi.
"Kalau maksudnya menakut nakuti sama sekali kami enggak takut sih. Tapi kita nggak mau lah, masak, ini harus adu otak bukan otot ya," ucapnya.
"Sekali lagi kami punya komitmen, pemilu ini harus diselenggarakan secara damai, secara santun dan santuy ya. Jadi kita bertanding gagasan, pikiran, bukan otot bukan provokasi," tegasnya.