Gunung Marapi Erupsi Lagi Disertai Dentuman Keras, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan, erupsi terjadi pada pukul 09.43 WIB.
Gunung Marapi yang terletak di Kabupatan Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Sabtu (4/1) pagi. Tinggi kolom abu saat erupsi tercatat 1.000 meter di atas puncak.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, selain abu vulkanik yang membubung tinggi, erupsi kali ini juga disertai dengan dentutam keras.
Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan, erupsi terjadi pada pukul 09.43 WIB.
"Tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 3.891 m di atas permukaan laut)," katanya melalui laporan tertulis.
Dia mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Kemudian erupsi kali ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 40 detik.
"Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," ujarnya.
Status Gunung Marapi
Berstatus Level II (Waspada)Dia mengatakan, saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada). Masyarakat di sekitar Gunung Marapi atau wisatawan diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta tetap mewaspadai ancaman banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).
Seluruh pihak juga diminta agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
“Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” ujarnya.