Gunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang kembali erupsi pada Senin (15/4) malam pukul 21.31 WIB. Erupsi terpantau selama 118 detik namun ketinggian abu vulkanik yang dilontarkan tidak terdeteksi.
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
"Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 118 detik," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.
Sejak 1 Januari hingga 15 April 2024 pukul 23.00 WIB, jumlah letusan Gunung Semeru yang pernah tercatat petugas sebanyak 174 kali.
Sejauh ini belum ada dampak signifikan yang memengaruhi aktivitas warga di lereng gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl berstatus siaga atau level III, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi bahwa masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan karena ada potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (material pijar).
Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.