Hari Ini, Anak Krakatau Erupsi hingga Tiga Kali
Merdeka.com - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Provinsi Lampung, sejak Sabtu siang hingga malam ini sudah tiga kali mengalami erupsi, menurut informasi disiarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
PVMBG mencatat erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Sabtu, pukul 14.46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak dan dari permukaan laut kurang lebih 657 meter kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, condong ke barat daya.
Dikutip dari Antara, erupsi selanjutnya terjadi pukul 18.46 WIB dengan kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi 53 detik. Sedangkan kolam abu teramati hingga kurang lebih 300 meter.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Mengapa Semeru erupsi lagi? Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
-
Kapan erupsi Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
Gunung Anak Krakatau pada pukul 21.43 WIB kembali mengalami erupsi. Namun tinggi kolom abu tidak teramati, sedangkan amplitudo maksimum 46 mm.
PVMBG menyarankan, masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakata.
Warga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif gunung api tersebut, yang statusnya Siaga (Level III).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (6/6) pagi.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, tiga kali erupsi eksplosif setelah gunung api itu berstatus Level III atau Siaga.
Baca SelengkapnyaSejak Gunung Ruang berstatus Level III atau Siaga, setidaknya ada tiga kali erupsi eksplosif keluar dari kawah gunung api tersebut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaLetusan terjadi pukul 01:39 WIT, pukul 06.35 WIT dan pukul 06.46 WIT. Kolom abu yang teramati kurang lebih 300 m di atas puncak gunung.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi, Kamis (25/1) pagi. Gunung itu melontarkan debu vullkanik setinggi 900 meter.
Baca Selengkapnya