Erupsi di Nusantara yang Ubah Dunia
Letusan Gunung Toba, Samalas, Tambora,dan Krakatau
Letusan Gunung Toba, Samalas, Tambora,dan Krakatau
Erupsi di Nusantara yang Ubah Dunia
Indonesia diketahui sebagai negara dengan jumlah gunung berapi aktif terbanyak. Sekurangnya ada empat erupsi dahsyat di Nusantara yang mengubah dunia, yakni letusan Gunung Toba, Samalas, Tambora dan Krakatau.
Gunung Toba meletus sekitar 74.000 tahun yang lalu dan diperkirakan sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah manusia.
-
Apa yang terjadi setelah letusan Gunung Toba? Keruntuhan yang terjadi pasca letusan mengakibatkan terbentuknya kaldera besar yang saat ini disebut Danau Toba. Sementara itu, kubah yang terbentuk kembali menyebabkan munculnya sebuah pulau di tengah danau bernama Pulau Samosir.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
Gunung Toba
Erupsi supervolcano ini diperkirakan menyebabkan perubahan pada dunia, seperti iklim global rata-rata menurun sekitar 5 derajat celsius selama beberapa tahun setelah letusan. Peristiwa itu juga diduga telah menyebabkan kepunahan massal spesies hewan, termasuk mamalia besar seperti gajah purba. Bahkan 90 persen dari semua spesies manusia yang ada pada saat itu juga ikut punah. Letusan membentuk kaldera besar yang sekarang menjadi Danau Toba.
Gunung Samalas
Gunung Samalas yang berada di kompleks Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat meletus pada 1257. Para ahli menduga letusan gunung ini berdampak hingga ke Eropa, karena menyebabkan gangguan cuaca hingga memicu gagal panen yang menyebabkan krisis pangan.
Gunung Tambora
Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus pada tahun 1815. Debu vulkaniknya menyebar hingga ke benua Eropa. Setelah erupsi ini, terjadi penurunan signifikan suhu global dan memicu krisis pangan dan gejolak sosial.
Letusan Gunung Tambora memberi inspirasi kepada sastrawan yang memilih berdiam di rumah dan berkarya pada musim panas yang dingin. Mary Shelley menulis novel "Frankenstein" pada masa itu.
Para ahli menduga erupsi Gunung Tambora memicu perubahan cuaca di Eropa, termasuk curah hujan yang tinggi di musim panas. Kondisi ini memengaruhi sejarah, ketika pasukan Napoleon Bonaparte kalah bertempur di Waterloo, sekitar 15 km selatan Brussel, Belgia pada 15 Juni 1815, Kondisi medan berlumpur menjadi salah satu penyebab kekalahan pasukan Prancis. Kekalahan itu mengakhiri kekuasaan Napoleon dan menyebabkannya ditawan hingga meninggal sebagai orang buangan.
Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883. Erupsi ini juga memiliki pengaruh besar pada dunia, karena juga menyebabkan penurunan suhu global.