Heboh Virus Nipah, Begini Proses Penularan dan Cara Mengobatinya
Nipah sebetulnya bukan virus baru. Sejak tahun 1998, virus zoonosis itu sudah menggerogoti Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.
Dunia kini menyoroti munculnya virus Nipah di negara bagian Kerala, India. Virus ini sudah menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Heboh Virus Nipah, Begini Proses Penularan dan Cara Mengobatinya
Dunia kini menyoroti munculnya virus Nipah di negara bagian Kerala, India. Virus ini sudah menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Meski telah merebak di India, Kementerian Kesehatan memastikan virus Nipah belum masuk ke Indonesia. Pemerintah mulai mengawasi ketat pintu masuk Indonesia seperti pelabuhan dan bandara.
"Belum (ada virus Nipah di Indonesia)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelatanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi kepada merdeka.com, Kamis (21/9).
Nipah sebetulnya bukan virus baru. Sejak tahun 1998, virus zoonosis itu sudah menggerogoti Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina. Tercatat 407 orang meninggal karena virus Nipah pada lima negara itu.
Lantas apa itu penyakit virus Nipah?
Dikutip dari situs Kemenkes infeksiemerging.kemkes.go.id, Nipah merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari hewan, baik hewan liar atau domestik, dengan kelelawar buah yang termasuk ke dalam famili Pteropodidae sebagai host alamiahnya.
Nipah pertama kali diidentifikasi pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia, pada tahun 1998-1999 yang berdampak hingga Singapura.
Proses Penularan Virus Nipah
Seseorang dapat tertular virus Nipah melalui tiga cara. Pertama, kontak langsung dengan hewan (termasuk zat ekskresi atau sekresi seperti urin, air liur, darah, atau sekresi pernapasan) yang terinfeksi virus Nipah.
Kedua, mengonsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi atau produk makanan mentah yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh dari hewan terinfeksi (seperti nira sawit atau buah yang terkontaminasi kelelawar buah yang terinfeksi).
Ketiga, kontak dengan orang yang terinfeksi atau cairannya (seperti droplet, urin, atau darah). Penularan dari manusia ke manusia umumnya terjadi pada keluarga atau tenaga kesehatan yang merawat pasien terinfeksi.
Selain kelelawar buah sebagai host alamiah, virus Nipah dapat menginfeksi beberapa hewan seperti babi, kuda, kambing, domba, kucing, dan anjing. Virus Nipah sangat menular ketika sudah menginfeksi babi, dengan waktu infeksius terjadi saat masa inkubasi (4-14 hari).
Umumnya, babi yang terinfeksi tidak mengalami gejala apapun. Namun beberapa mengalami demam akut, sesak napas, dan gejala neurologis seperti gemetar, berkedut, dan kejang otot. Perlu diwaspadai pula apabila babi mengalami batuk yang tidak biasa (unusual barking cough).
Bagaimana Cara Mengobatinya?
Menurut Kemenkes, jika mengalami gejala berkaitan dengan penyakit virus Nipah dan memiliki kemungkinan kontak dengan hewan atau pasien yang terinfeksi, masyarakat harus pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Dokter atau tenaga kesehatan akan melakukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis.
Apabila terdiagnosis penyakit virus Nipah, dokter atau tenaga kesehatan akan menentukan mekanisme pengobatan yang diperlukan.
Sampai saat ini, belum ada pengobatan spesifik untuk penyakit virus Nipah. Pengobatan hanya ditujukan sebagai terapi suportif dan simptomatik untuk meredakan gejala yang dialami seperti infeksi pernapasan dan komplikasi neurologis.