Hologram Jokowi Pamer Keberhasilan Pemerintah di Hadapan PNS Bekasi

Merdeka.com - Hologram Presiden Joko Widodo memamerkan keberhasilan pemerintah diperlihatkan di hadapan ribuan aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Bekasi di aula Islamic Centre, Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jumat (5/4) sore.

Mengawali pidatonya, Jokowi melalui hologramnya, bercerita tentang masa kecilnya ketika tinggal di Solo, Jawa Tengah. Ketika itu, Jokowi kecil masih hidup miskin dan hidup sederhana dengan keluarganya.

"Pernah tinggal di bantaran kali, mengontrak rumah ke sana sini, pernah digusur," ucap Jokowi virtual, Jumat (5/4).

Masih kata Jokowi virtual, orang tuanya punya tekad kuat, meskipun hanya penjual bambu dan kayu dengan penghasilan tak menentu. Keduanya orang tuanya memiliki prinsip kalau anaknya harus menempuh pendidikan setinggi mungkin.

"Makanya saya tidak rela, kalau anak-anak kita harus berhenti sekolah karena tidak ada biaya," ujar Jokowi.

Selama 10 menit dalam paparannya, Jokowi menyebutkan keberhasilan pemerintah mulai dari pembangunan infrastruktur jalan dan bendungan, pelayanan pendidikan, kesehatan, kemiskinan dan lainnya.

Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengatakan, sosialisasi keberhasilan pemerintah merupakan tanggung jawab di kementeriannya. Dengan cara hologram, kata dia, memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan mudah.

"Kami bertanggung jawab untuk menginformasikan sosialisasi hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah," kata Rudiantara.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Ardhianto mengaku tahu persis sosok keluarga Presiden Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah. "Keluarga saya bertetangga dengan Pak Jokowi di Solo. Beliau memang dikenal sangat sederhana, dan murah senyum," ujar Tri Adhianto usai menyaksikan pidato Jokowi virtual.

Seorang aparatur sipil negara, Fitri Widyati mengaku terkesan dengan penyampaian kinerja pemerintah oleh Presiden Jokowi meskipun melalui sebuah hologram. "Teknologi canggih hologram membuat saya bisa menikmati paparan pemerintah dengan tidak membosankan," kata perempuan 30 tahun ini.