Hujan Masih Merata Guyur Berbagai Daerah, Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau?
Hujan deras dampak cuaca ekstrem menyebabkan bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah daerah.

Sampai pekan ketiga bulan Maret cuaca ekstrem masih melanda mayoritas wilayah di Indonesia. Hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan terjadinya bencana alam seperti banjir bandang dan longsor di sejumlah daerah.
Lalu kapan Indonesia mulai masuk musim kemarau?
Musim kemarau di Indonesia merupakan fenomena tahunan yang biasanya berlangsung dari bulan Mei hingga September. Pada tahun 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus.
Mengutip situs BMKG, Kamis (20/3), Nusa Tenggara merupakan wilayah yang diprediksikan mengalami kemarau lebih awal dibanding wilayah lainnya. Sementara, puncak musim kemarau 2025 diprediksi terjadi pada Agustus 2025.
Apa Tanda-Tanda akan Masuk Musim Kemarau?
Durasi musim kemarau di berbagai wilayah Indonesia beragam dari yang singkat yaitu selama 6 dasarian/2 bulan pada sebagian Sumatera dan Kalimantan hingga yang lebih panjang lebih dari 24 dasarian di sebagian Sulawesi.
Musim kemarau ditandai dengan curah hujan yang sangat rendah, bahkan bisa tidak ada hujan sama sekali. Selain itu, sinar matahari yang terik, suhu udara yang tinggi, serta tanah yang kering dan retak.
Dampak yang Ditimbulkan oleh Musim Kemarau
Musim kemarau tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Biasanya, dampak paling umum muncul saat musim kemarau adalah kekeringan.
Kondisi tanah yang nyaris tanpa air membuat perkebunan atau hutan mudah terbakar.
Efek lainnya, asap yang muncul akibat kebakaran hutan atau lahan itu banyak menyebabkan penyakit seperti ISPA dan demam berdarah akibat polusi udara dan dehidrasi.