"Ingat, Tidak Ada Mudik Seharga Nyawa Manusia"
Merdeka.com - Masyarakat diminta mematuhi larangan mudik lebaran tahun ini. Mengingat masih tingginya angka penularan Covid-19.
Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Arya Sinulingga mengatakan, pelarangan mudik oleh pemerintah semata-mata untuk mencegah penyebaran Covid-19 sekaligus sebagai upaya menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Dia berharap masyarakat kembali mempertimbangkan untuk mudik. Pertimbangkan tidak hanya ketika sampai di kampung halaman, tapi juga ketika saat di perjalanan. Bukan sekadar menjaga agar tidak tertular, juga mencegah agar tidak menulari.
-
Siapa yang akan mudik Lebaran? 123 Juta orang diperkirakan mudik Lebaran.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Di mana arus mudik dan balik Lebaran 2023 paling padat? Jalan Tol Trans Jawa menjadi jalur mudik dan arus balik terpadat di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 meningkat? “Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.“ Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang paling banyak melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023? Libur Idul Fitri 1444 H Kemenhub menyebut, sebanyak 123,8 juta orang melakukan perjalanan mudik dan balik pada Lebaran 2023 di seluruh Indonesia.
-
Gimana caranya agar mudik aman? Biar selamat sampai tujuan, intip tips mudik aman dan nyaman ala Dirut KAI.
Sebab, menurut Arya, bisa jadi saat berangkat mudik dalam keadaan sehat namun di perjalanan terpapar Covid-19 yang pada akhirnya menularkannya kepada orang tua dan saudara di kampung halaman.
Arya mengingatkan, kondisi yang saat ini terjadi di India. Badan PBB untuk kesehatan dunia (WHO) mencatat lebih dari 16 juta kasus konfirmasi positif di India saat ini, dengan angka kematian mencapai lebih dari 180 ribu.
India tak hanya mengalami gelombang kedua Covid-19 tetapi sebuah tsunami. Rumah-rumah sakit menolak pasien karena tempat tidur dan oksigen tidak lagi tersedia.
"Ingat tidak ada mudik seharga nyawa manusia. Harap bersabar, sayangi keluarga di kampung halaman dengan tidak mudik," kata Arya, Selasa (27/4).
Dia menambahkan, banyak yang bisa dilakukan untuk melepas rindu dengan orang tua dan kampung halaman. Apalagi saat ini teknologi juga sudah masuk ke seluruh pelosok tanah air.
"Untuk saat ini, sapa dulu orang tua dan saudara dengan teknologi yang ada, bisa melalui sambungan telepon," ujar Arya.
Hal senada disampaikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang mengajak masyarakat agar pelaksanaan mudik Idul Fitri tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19 dapat dilakukan melalui jarak jauh secara virtual.
"Salah satu solusi dalam mengatasi kerinduan terhadap keluarga untuk tidak mudik ini adalah melakukan berbagai upaya silaturahmi secara virtual," kata Doni usai melakukan Rapat Terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPC PEN) di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/4).
Dalam implementasinya, Doni berharap agar tiap-tiap posko yang ada di daerah dapat membantu warganya dalam melakukan komunikasi virtual sebagai pengganti silaturahmi secara langsung.
Hal itu khususnya hanya dilakukan bagi warga yang memiliki keterbatasan alat maupun kondisi lain yang dapat menghambat silaturahmi melalui komunikasi virtual jarak jauh.
"Mohon berkenan, posko-posko yang ada di tiap daerah, bisa memberikan kesempatan kepada keluarga yang mungkin belum memiliki fasilitas untuk berkomunikasi secara virtual, untuk bisa difasilitasi," kata Doni.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaUtamanya terkait keselamatan dan kondisi jalanan selama periode mudik.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca Selengkapnya