Ini Daftar Menu Makan Bergizi Gratis Dibagikan Gibran di SDN Sentul Bogor
Menu makanan program makan bergizi gratis itu dibagikan Gibran di dua sekolah kawasan Sentul, Kabupaten Bogor.
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menguji coba pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di SDN Sentul 03 dan 02, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7). Gibran tiba di lokasi pukul 09.00 WIB dengan disambut para pelajar dan masyarakat yang meminta berswafoto.
Gibran didampingi Presiden GoJek Unit Bisnis On-Demand Service GoTo Catherine Hindra Sutjahyo dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Bambang Widodo Tawekal.
Daftar Menu Makanan
Ratusan paket makanan Program Makan Bergizi Gratis ini diantar ke sekolah menggunakan layanan pesan antar Gojek, dengan mengerahkan puluhan pengemudi ojek online.
Setelah ratusan paket makanan Program Makan Bergizi Gratis, Gibran membagikan langsung kepada para pelajar di ruang-ruang kelas.
Menu paket makanan itu terdiri dari nasi putih, ayam goreng, sayur, buah, dan susu kemasan. Gibran juga membagikan buku tulis dalam kesempatan tersebut.
Harga Paket Makanan
"Untuk menu hari ini harganya Rp14.900 sudah termasuk ayam, nasi, sayur, buah-buahan, sama susu. Ini sekaligus mengklarifikasi bahwa anggarannya akan dipotong sampai Rp7.500, itu tidak benar," kata Gibran usai meninjau uji coba program Makan Bergizi Gratis di SDN Sentul 02.
Gibran memastikan bahwa anggaran program makan bergizi gratis tidak dikurangi hingga mencapai Rp7.500 per porsi.
"Untuk anak-anak kita, untuk generasi penerus bangsa anggarannya tidak boleh pelit. Menunya beda, tapi tidak mungkin anggarannya dikurangi sampai Rp7.500," ujar Gibran.
Uji Coba Paket Makan Bergizi Gratis hingga Oktober 2024
Menurut Gibran, program ini akan terus diuji coba hingga Oktober 2024 menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Selama tahapan uji coba, pelaksanaan makan siang bergizi ini dilakukan dengan berbagai skema, hingga nanti akhirnya dipilih skema yang dianggap paling efektif.
Berbagai skema itu, mulai dari memanfaatkan UMKM, warung-warung kecil, warteg, hingga catering-catering kecil, dalam pengadaan makanannya.
"Jadi nanti kalau ada yang kurang, ada yang perlu dievaluasi, aku segera kita blow up, kita sampai bulan Oktober akan mencoba berbagai skema," kata mantan Wali Kota Surakarta itu, demikian dikutip Antara.