Ini foto-foto hoax peristiwa yang bikin geger publik
Merdeka.com - Hati-hati ketika mendapat berita atau informasi di dunia maya. Tak jarang ternyata apa yang sebelumnya kita yakini benar ternyata hanya berita palsu atau hoak.
Beberapa kali pengguna media sosial membagikan berita dan foto-foto hoak tanpa melakukan verifikasi. Foto-foto itu sengaja diambil dari berita-berita lama di internet dan diedit sedemikian rupa dengan menambah caption atau keterangan foto baru.
Salah satu contohnya, adalah foto hoax pembantaian muslim Rohingya. Foto yang ditambah dengan kata-kata provokatif ini berhasil membuat masyarakat tertipu dan tersulut emosinya.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Bagaimana berita hoaks dibuat? Beberapa bahkan menggunakan konten yang dibuat oleh AI atau kecerdasan buatan.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Bagaimana cara membedakan hoaks dengan berita asli? Jika dilihat lebih detail, ada sejumlah kejanggalan yang terlihat pada layout unggahan tersebut dengan tampilan pada situs asli Liputan6.com. Satu di antaranya yaitu perbedaan font tulisan, struktur tanda baca, serta tata letak penulisan, nama penulis, dan tanggal unggahan artikel.
Berikut foto-foto hoax sempat beredar di media sosial yang berhasil dihimpun mereka.com, Minggu (23/8):
Foto hoax kekerasan Satpol PP
Seorang pengguna media sosial menyebarkan foto lama namun diklaim sebagai gambaran kekerasan yang dilakukan aparat saat bentrok antara Satpol PP dan warga di Kampung Pulo, Jakarta Timur.Foto tersebut diunggah oleh akun @MustopaNahra. Dia menyebutkan darah warga miskin ditumpahkan oleh aparat.Namun, dari hasil penelusuran merdeka.com, ternyata foto yang disertakan dalam informasi tersebut palsu. Sebab, foto yang dicantumkan tersebut merupakan peristiwa dari bentrokan antara warga dan Satpol PP di dekat Makam Mbak Priok, Jakarta Utara. Peristiwa ini terjadi pada 14 April 2010 lalu.
Pesan hoax penemuan pesawat AirAsia QZ 8501
Kabar ditemukannya pesawat Air Asia dan penumpang semua selamat sempat menyebar ke sejumlah BBM keluarga penumpang. Salah satu keluarga Kristiyono Penumpang Air Asia QZ 8501 sempat bernapas lega saat mendapatkan informasi dari salah satu kerabatnya, bahwa Kristiyono dan keluarganya selamat.Sayangnya, setelah dilakukan pengecekan ulang, ternyata kabar tersebut tidak benar alias hoax.
Foto hoax pembantaian muslim Rohingya
Ternyata Foto ini bukan korban pembunuhan, justru sebaliknya foto tersebut adalah foto situasi ketika umat Buddha di Tibet membantu evakuasi mayat pasca terjadinya gempa di Cina.Begitu maraknya pemberitaan tentang pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar membuat muncul foto-foto hoax. Celakanya foto tersebut tersebar ke penjuru dunia sehingga membuat image pemerintahan Myanmar yang sangat buruk. Disatu sisi memang pernah terjadi konflik umat muslim Rohingya di Myanmar. Namun, Pemerintah Myanmar telah berusaha untuk mencari solusi terbaik.
Foto hoax korban Sukhoi Superjet 100
Pemilik akun Twitter Yogie Samtani yang pertama kali mengunggah gambar tersebut. Foto jenazah yang diduga korban pesawat Sukhoi Superjet 100, ternyata palsu alias hoax. Pemilik akun Twitter, Yogie Samtani mengklaim foto tersebut adalah pilot Sukhoi Super Jet 100 Alexander Yablontsev. Foto jenazah pria yang berwajah bule di foto hoax adalah pilot asal Serbia, dan yang berada di sebelahnya adalah co-pilot, warga India.Berdasarkan penelusuran merdeka.com, foto tersebut ternyata adalah jenazah korban kecelakaan pesawat Air India Express Boeing 737-800 gagal mendarat di Bandara Bajpe Mangalore, India, yang terjadi pada 22 Mei 2010.
Foto hoax usai meninggalnya Ustaz Jefri Al Buchori
Dua hari setelah meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori dikagetkan dengan beredarnya foto Awan berdoa di atas makam Uje yang di klaim beberapa media diambil saat usai pemakaman beliau.Seseorang yang mengaku pemilik foto awan tersebut, Hanindita Setiadji mengaku sudah memotret awan ini pada 8 Maret 2013 pukul 18.00 WIB. Berdasarkan penelusuran merdeka.com, foto ini diambil di atas areal kolam renang di kawasan Citos (Cilandak Town Square), Jakarta Selatan bukan di atas makam Uje. (mdk/efd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait.
Baca SelengkapnyaBeredar video banjir di Aceh pada 18 November 2023 yang diklaim menyebabkan tumpukan mayat
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah video di media sosial Facebook yang menyebut Gunung Tangkuban Perahu erupsi.
Baca SelengkapnyaVideo perampokan yang disebut terjadi di Supermarket Grand Lucky, Badung, Bali, viral di media sosial. Polisi menyatakan informasi itu hoaks.
Baca SelengkapnyaBenarkah ada kecoa di dalam dada seorang pasien di India? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaTeori Konspirasi dan Kebencian di Seputar Penembakan Donald Trump, Dari Rekayasa Sampai Salah Nama Pelaku
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan yang mengklaim paspampres meminta warga lepas baju berfoto caleg PDIP saat Gibran blusukan
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca Selengkapnya