Ini hasil pertemuan Hamdan Zoelva-Kapolri soal pidato viral ormas Islam
Merdeka.com - Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva bertemu Kapolri Jenderal Tito Karnavian, di rumah dinas terkait klarifikasi soal video pidato Tito yang viral di media sosial. Pertemuan itu dilakukan di Rumah Dinas Kapolri, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Saya bersama Ketua Dewan Pusat dan Wakil Ketua Dewan Pusat, memang meminta bertemu dengan bapak Kapolri untuk mendapatkan klarifikasi atau tabayun terhadap pernyataan Pak Kapolri yang menjadi viral di media saat sekarang ini dan menjadi pembicaraan umat di kalangan bawah," kata Hamdan di Rumah Dinas Kapolri, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
Dirinya menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendapatkan klarifikasi dari Tito tentang pernyataan atau pidato yang menjadi viral tersebut. Dan saat itu Tito juga menyampaikan kronologi atau cerita yang lengkap tentang bagaimana pernyataan itu sebenarnya.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Kenapa video Gibran diedit? Video tersebut bukanlah Gibran, melainkan Vicky Jackson sedang menggendong bayinya yang baru lahir pada Februari 2022. Wajah Vicky kemudian diubah dengan wajah Gibran.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Kenapa Prabowo menghentikan pidato? Prabowo juga mengungkapkan kejadian tersebut dalam pidatonya di sebuah acara doa di Lebak, Banten. Ketika mendapat isyarat dari ajudannya melalui tatapan, Prabowo meminta izin untuk menghentikan pidatonya dengan berkata, 'Saudara-saudara, saya sudah diberi isyarat oleh ajudan saya. Orang yang berdiri di depan saya, matanya melotot.'
-
Kenapa video itu keliru? Video yang diklaim makam Nabi Muhammad adalah keliru.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
"Pertama disampaikan bahwa pernyataan itu disampaikan di Pondok Pesantren Kiai Ma'aruf Amin dalam sebuah acara internal dari Nahdlatul Ulama pada bulan Februari tahun yang lalu 2017, jadi pernyataan sudah cukup lama," jelasnya.
Video pidato Tito yang sebenarnya, lanjut Hamdan, berlangsung selama 26 menit. Dan video yang menjadi viral di media sosial menurut Tito tidak sesuai dengan inti yang disampaikan karena memang video tersebut terpotong-potong.
"Kemudian yang kedua sebenarnya pidato Kapolri berlangsung selama 26 menit yang di jadi viral itu adalah bagian pidato yang menurut keterangan pak Kapolri tidak sesuai dengan jiwa inti yang disampaikan dalam pidato itu dan karena itu pidato itu adalah terpotong-potong sebagiannya yang sehingga menghilangkan seluruh rangkaian cerita pidato yang, yang pada saat itu dilakukan," ucapnya.
Dirinya pun mengungkapkan bahwa pihaknya sempat marah dengan pidato yang disampaikan oleh Tito. Dan sebelum Tito memberikan penjelasan, pihaknya sempat melakukan protes yang sangat keras bahwa apa yang disampaikannya itu tidaklah benar.
"Tetapi dengan dapatkan penjelasan itu kami bisa memahami tidak ada niat sama sekali seperti disampaikan oleh beliau (Kapolri) untuk menyampingkan adanya ormas-ormas Islam yang lain dan untuk menyatakan bahwa Ormas yang lain itu adalah merontokkan negara, sama sekali tidak ada," ungkapnya.
"Dan yang dimaksudkan dengan merontokkan negara itu adalah awal pembicaraan yang berkaitan dengan kelompok-kelompok takfiri ya, yang kita tahu kalau kelompok takfiri itu yang kelompok-kelompok yang apa yang sangat radikal gitu, jadi tidak dimasukkan kepada ormas-ormas itu," sambungnya.
Dalam hal ini, nantinya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'aruf Amin akan melakukan juga klarifikasi akan pidato sambutan Tito. Karena menurut Hamdan adalah Ma'aruf merupakan saksi dalam pidato yang Tito sampaikan.
"Dan nanti karena saksi hidupnya ada, kami bisa percaya akan disampaikan langsung oleh pak Ma'aruf Amin, pak Ma'aruf Amin yang akan menyampaikan secara langsung bagaimana jalan ceritanya. Oleh karena itu kami dari Sarikat Islam dapat memahami klarifikasi oleh bapak Kapolri dari apa, dari pembicaraan diskusi yang tadi sudah berlangsung cukup lama," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Sekjen (Majelis Ulama Indonesia) MUI KH Tengku Zulkarnain membuat surat terbuka untuk Kapolri melalui akun Facebooknya terkait pidato tersebut. Zulkarnain menulis surat terbuka tersebut atas nama warga negara Indonesia tertanggal 29 Januari 2018.
Dalam surat terbuka yang ia tulis di Facebook untuk Kapolri bahwa dirinya kecewa terhadap pernyataan Tito yang tidak menganggap perjuangan umat Islam di luar ormas NU dan Muhammadiyah. Apalagi ada ucapan miring dari Tito terhadap ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah.
"Benar itu saya yang menuliskan. Langsung dengan tangan saya. Saya sangat kecewa dan keberatan atas pidato Kapolri yang saya nilai provokatif , tidak mendidik, buta sejarah, tidak berkeadilan, dan rawan memicu konflik," ujar Zulkarnain saat dikonfirmasi, Selasa (30/1).
Dirinya juga menolak soal rencana Polri yang akan mengumpulkan perwakilan ormas Islam di Indonesia terkait pidato Tito. Menurutnya, pertemuan tersebut juga tidak akan menyelesaikan masalah.
Pertemuan itu juga menurutnya justru akan menimbulkan permasalahan atau persoalan yang baru. Saat ini yang dibutuhkan olehnya adalah sikap keberanian mantan Kepala BNPT untuk meminta maaf kepada umat secara terbuka.
"Saya dan umat sekarang menunggu pernyataan maaf dari Kapolri," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video durasi 28 detik yang memperlihatkan Prabowo berpidato berbahasa Arab
Baca SelengkapnyaBenarkah Luhut Marah-marah ke Najwa karena dukung demo RUU Pilkada? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaCek fakta merdeka.com menelusuri terkait klaim Jokowi terbitkan Perpres dan Perppu bubarkan Al-Zaytun.
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut merupakan hasil gabungan antara dua momen yang tidak saling berkaitan dengan narasi yang keliru.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi saat salat Idulfitri 1445 H di Lapangan Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (10/4) lalu.
Baca SelengkapnyaPAN meluruskan video Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait candaan salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Haris Azhar berdebat sengit dengan jaksa dalam persidangan kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (21/8).
Baca SelengkapnyaBeredar video Prabowo disebut tidak hafal menyebut Pancasila, cek fakta sebenarnya
Baca SelengkapnyaWanita dalam video bersama pria diduga Panji Gumilang itu bernama Kartini.
Baca SelengkapnyaPolwa bernama Brigadir Putri Cikita, dan Inspektur Polisi Dua Ian Braja yang ikut dalam patroli tersebut juga sudah diperiksa
Baca SelengkapnyaTNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca Selengkapnya