Ini Kode Panggilan Eks Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Ngajak Wanita Ngamar di Hotel Mewah Jakarta
Kode panggilan wanita itu diungkapkan salah satu saksi dalam sidang lanjutan perkara suap AGK.
Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba (AGK) kerap berkencan dengan Wanita di sejumlah hotel mewah Jakarta dan Ternate. Perangai AGK itu diungkapkan saksi dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang lanjutan perkara suap AGK di Pengadilan Negeri (PN) Ternate, Kamis (19/7).
Saksi dihadirkan JPU KPK bernama Eliya Gabrina Bachmid. Eliya yang merupakan anggota DPRD Halmahera Selatan menjadi sebagai saksi untuk terdakwa mantan ajudan AGK, Ramadhan Ibrahim.
Pengakuan Saksi
Saksi Eliya mengaku menjadi penghubung dan diminta bantuan AGK untuk membawakan wanita yang dipesankan terdakwa.
Hal dikatakan Eliya di hadapan Majelis Hakim PN Ternate yang dipimpin Haryanta dengan didampingi dua hakim anggota, yakni Kadar Noh dan R Moh Jacob Widodo.
Jumlah Wanita Dipesan Eks Gubernur Malut
Dalam kesaksiannya, Eliya mengaku mengantar dan menemani wanita yang jumlahnya sudah puluhan orang untuk bertemu dengan AGK di hotel. Setelah mengantar Wanita pesanan AGK, Eliya mengaku meninggalkan perempuan dengan AGK di dalam kamar.
Eliya mengatakan menunggu di luar selama AGK berdua dengan perempuan selama 1-2 jam dalam kamar hotel. Kemudian menurut Eliya, wanita itu keluar lalu diantarkannya pulang.
Selain itu, Eliya mengakui AGK sering memintanya memberikan uang kepada wanita tersebut menggunakan uang pribadi, tetapi AGK akan menggantinya dengan nilai mulai dari Rp10 juta hingga Rp50 juta untuk perempuan yang menemani AGK di hotel.
Rogoh Kocek Rp3 Miliar
Eliya mengaku total uang yang dikeluarkan hanya untuk membayar wanita itu nilainya mencapai Rp3 miliar dan mantan Gubernur Malut AGK biasanya bertemu mulai di hotel Bidakara Jakarta, Swiss-Belhotel Jakarta, dan Hotel Bela di Ternate.
Kode Panggilan Eks Gubernur Malut ke Wanita Diajak Kencan
Setiap hendak mengantar wanita cantik ke AGK, Eliya terlebih dahulu menghubungi ajudan maupun langsung ke AGK dengan memakai kode "Ayu" atau "Cinta", setelah direspons, maka saksi Eliya menuju ke hotel bersama wanita yang akan dipertemukan dengan AGK.
Eliya menegaskan, membawa perempuan cantik ke AGK agar memudahkan adanya pencairan proyek yang telah dikerjakan.
HP Saksi Berisi Koleksi Nomor Wanita Pesanan Eks Gubernur Malut Hilang
Di hadapan Majelis Hakim, Eliya juga sering mendapatkan uang melalui ajudan AGK lainnya bernama Deden dan uang diberikan saat di Pondok Indah Jakarta.
Namun, saat nomor handphone/HP milik para perempuan telah hilang kontaknya, karena HP miliknya hilang sekitar bulan Januari 2024 setelah pulang Umroh.
Eks Gubernur Malut Buka Tiga Rekening
Dalam kesempatan itu, Eliya mengakui telah membuka tiga rekening dibuka sesuai perintah AGK di BCA, BRI dan Mandiri digunakan sebagai titipan untuk memberikan uang ke perempuan AGK dan saksi menyerahkan uang cash Rp2,8 miliar, ada uang yang diminta di mal C.
Pengakuan Saksi Kepada Ajudan Eks Gubernur Malut
Sementara terdakwa Ramadhan Ibrahim merupakan mantan ajudan AGK menanyakan ke saksi saat membawakan cewek ke kamar di mana AGK berada bertemu terdakwa, namun saksi Eliya Gabrina Bachmid mengakui hanya ketemu sekali setelah membawa perempuan ke AGK.
Setelah pemeriksaan saksi Eliya Gabrina Bachmid menangis saat bertemu dengan keluarga mantan Gubernur AGK di luar ruang sidang Pengadilan Tipikor, Pengadilan Negeri (PN) Ternate, bahkan Eliya menangis saat bertemu dengan anak dan keluarga AGK di jalan keluar ruang sidang.